Jakarta, Lapan6online.com : Agresifitas militer Tiongkok di laut China Selatan, laut China Timur dan Samudra Hindia memicu panasnya kawasan regional, terutama reaksi keras dari Amerika Serikat (AS) yang menentang klaim sepihak China atas kedaulatan laut China Selatan. AS pun datangkan pembom bersenjata nuklir B-1B Lancer.
Iklim panas di tengah pandemik Covid-19 tak urung membuat sejumlah negara khawatir. Diantaranya adalah Jepang dan Indonesia.
Merespon panasnya AS-China yang terus meningkat, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan Indonesia Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, 19 Mei 2020.
Melansir CNBC Indonesia disebutkan, kabar itu disampaikan oleh situs resmi Kemenhan Jepang sebagaimana dikutip pada Jumat (22/5/2020).
Menurut Kemenhan Jepang, kedua menteri bertukar pikiran perihal peran Kemenhan masing-masing negara dalam merespons penyebaran Covid-19.
Kono menjelaskan perihal kegiatan Pasukan Kemenhan Jepang (JSDF) di kapal pesiar Diamond Pricess. Kono juga menjelaskan kegiatan-kegiatan lain yang sedang dilakukan JSDF untuk mencegah infeksi di dalam kota serta langkah-langkah pencegahan infeksi yang dilakukan dalam operasi mereka.
Tiga Kesepakatan
Tidak kalah penting adalah kedua menteri juga bertukar pandangan tentang masalah keamanan regional, termasuk Laut China Selatan dan Laut China Timur. Seperti diketahui, tensi di kedua kawasan itu belakangan menghangat seiring aksi unjuk kekuatan antara AS dan China.
“Menteri Prabowo menyatakan posisi Indonesia bahwa masalah klaim teritorial harus diselesaikan secara damai tanpa menggunakan kekerasan untuk menjaga stabilitas sesuai dengan tatanan internasional,” tulis Kemenhan Jepang.
“Menteri Kono juga menyatakan bahwa Jepang sangat menentang upaya untuk secara sepihak mengubah status quo dengan paksa dan kegiatan apapun yang menambah ketegangan.”
Lebih lanjut, kedua menteri juga bertukar pandangan tentang kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
Kono menyatakan, di tengah pandemi Covid-19, kedua negara penting menjaga postur pertahanan kedua negara dan memperkuat kerja sama pertahanan bilateral untuk terus mengejar sinergi “ASEAN Outlook on the Indo-Pacific” yang dirilis ASEAN tahun lalu dan konsep Jepang terkait “Free and Open Indo-Pacific”.
Berikut adalah tiga kesepakatan yang dicapai Kono dan Prabowo terkait Covid-19:
Pertama, berbagi informasi, pengetahuan, dan pelajaran yang diperoleh tentang langkah-langkah yang diambil oleh otoritas pertahanan untuk mengatasi Covid-19 pada tahap paling awal
Kedua, perlunya berbagi ancaman berdasarkan keadaan saat ini dan dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap kebijakan pertahanan masing-masing negara
Ketiga, mempromosikan kerja sama dan pertukaran pertahanan yang digiat, termasuk pertemuan “2+2” secepat mungkin untuk menegakkan dan memperkuat “Free and Open Indo-Pacific” seraya menjaga komunikasi antara Kemenhan Jepang dan Kemenhan RI.
(*/RedHuge/Lapan6online)