“Terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya. Batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana,”
Banjarmasin | KalSel | Lapan6Online : Sejarah pada 23 tahun lalu tepatnya 23 Mei 1997 terjadi kerusuhan besar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang dikenal dengan peristiwa Jumat Kelabu.
Pagi harinya, suasana di Kota Banjarmasin terlihat normal seperti hari-hari biasanya. Semua bermula dari kampanye akbar Partai Golkar. Hari itu merupakan hari terakhir kampanye Partai Golkar dalam Pemilu 1997.
Dikutip dari laman wikipedia, awalnya kegiatan kampanye berjalan tertib. Kader dan simpatisan Partai Golkar membagi-bagikan sapu tangan bergambar beringin dan bekal nasi bungkus kepada warga.
Sekitar pukul 12.00 atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah salat Jumat.
Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Partai Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor.
Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyang.
Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera.
Masjid ini terletak di daerah basis Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah salat Jumat yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa.
Sebenarnya polisi lalu lintas sudah berusaha menghadang massa. Namun, Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu.
Kemarahan jamaah dengan cepat menyebar setelah salat Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut Banjarmasin lainnya.
Setelah salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana.
Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya. Batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.
Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang jalan.
Di depan Mitra Plaza, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi, ribuan massa tidak terbendung.
Setelah Mitra Plaza terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Mitra Plaza musnah terbakar.
Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoan. Wilayah permukiman penduduk pun mulai terkena. Sejumlah rumah ibadah hancur.
Dilaporkan ratusan penduduk tewas dan luka parah, belum termasuk yang luka-luka ringan. Sedikitnya jumlah korban jiwa Jumat Kelabu mencapai 142 orang.
Ratusan mayat dikuburkan secara massal dengan tata cara Islam di kompleks pemakaman Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, yang terletak 22 kilometer sebelah tenggara Banjarmasin. Elshnt/Red
*Sumber : elshinta.com