Jakarta, Lapan6online.com : Konflik yang memanas di wilayah perbatasan India-China memicu kekhawatiran konfrontasi yang lebih besar. Angkatan Darat India mengerahkan sedikitnya 12.000 tentara ke wilayah sengketa di Ladakh, daerah semi-otonom di negara bagian paling utara India, berbatasan langsung dengan Pakistan dan China. Terletak di lingkaran pegunungan Himalaya.
Meski belum terkonfirmasi adakah tambahan persenjataan artileri berat yang dikerahkan militer India, namun negara Bollywood ini telah mengerahkan jet tempur Sukhoi Su-30MKI ke wilayah perbatasan di Himalaya itu.
Merespon eskalasi pasukan darat India dan kehadiran Sukhoi Su-30MKI, militer China bergerak, mengirim pembom terbaru jet tempur Shenyang J-16 yang disebut dikembangkan dari basis jet tempur Sukhoi miliknya. Dengan penyempurnaan itu, J-16 juga berjuluk pembom karena kemampuannya mengangkut 12 ton misil dan bom dalam sebuah misi pertempuran.
J-16 adalah pesawat tempur buatan dalam negeri yang mengkloning dari jet tempur Su-30 Flanker milik Rusia yang merupakan lawan seimbang bagi F-15 Strike Eagle Amerika. Angkatan Udara dan Angkatan Laut China juga mengoperasikan Su-30.
Pengerahan J-16 ke dataran Tinggi
Media Hong Kong, South China Morning Post yang dilansir CNBC pada Kamis (4/6/2020), melaporkan, ketegangan telah memicu peningkatan jumlah pasukan dan senjata berat oleh kedua negara di perbatasan.
Meski belum ada laporan resmi jumlah pasukan yang dikerahkan China, tapi media Hong Kong itu menyebut China telah mengirim J-16 ke dataran tinggi Tibet, yang berbatasan dengan India. Dari laporan satelit, pangkalan udara di wilayah tersebut sudah diperluas, khusus untuk J-16.
Hal ini dibenarkan sumber militer media tersebut. “J-16 seharusnya dikerahkan untuk pelatihan reguler … tetapi pesawat tetap di sana karena perselisihan,” katanya.
Bukan hanya China, India juga memindahkan beberapa batalion dari divisi infantri ke wilayah itu. “Angkatan Udara India juga mengerahkan lebih banyak pesawat di perbatasan,” ujar sumber itu lagi.
Sukhoi Su-30MKI dengan Radar Thermal Lensing Effect
Pesawat yang dikerahkan India adalah Sukhoi Su-30MKI. Pesawat buatan Rusia ini menjadi senjata andalan Angkatan Udara India. Bahkan Superioritas Su-30MKI tercatat mampu mendeteksi kehadiran jet tempur Stealth (Siluman) terbaru China, Chengdu J-20.
Bulgarianarmy.com melaporkan pada tanggal 28 Mei 2020 lalu menyebutkan, terendusnya J-20 oleh radar Su-30MKI sempat membuat reputasi jet tempur siluman generasi kelima tersebut turun.
Terlebih J-20 justru tertangkap radar berteknologi PESA (passive electronically scanned array) yang kerap dicibir kemampuannya ada di bawah radar AESA (active electronically scanned array) yang disematkan pada jet tempur J-11D dan J-20.
Beberapa analisa mencuat atas peristiwa tersebut, salah satunya adalah berkat “thermal lensing effect.” Efek ini terjadi akibat aliran udara yang naik dari pegunungan dan ‘menyatu’ dengan aliran udara panas, yang diciptakan oleh semburan panas dari mesin J-20.
Munculnya anomali thermal pada ketinggian tertentu dipercaya menjadi penyebab jet tempur stealth dengan mudah terdeteksi di pantauan radar lawan. Sebagai informasi, antara Cina dan India memiliki wilayah perbatasan yang mencakup wilayah pegunungan Himalaya.
(RedHuge/Lapan6online)