Lapan6online.com : Tesla membuat heboh tahun lalu dengan meluncurkan Cybertruck yang kontroversial. Desain yang jauh dari kata konvensional menimbulkan pro dan kontra, khususnya soal selera publik. Namun ternyata Tesla Cybertruck telah mendapatkan banyak peminat sejak diperkenalkan, tercatat dipesan 500 ribuan unit pada Februari lalu.
Desain unik dan anehnya itu bahkan berhasil memikat hati sejumlah calon konsumen di Indonesia, seperti diungkap oleh Prestige Image Motorcars. Melihat respons cukup positif, Prestige sudah berencana mendatangkan Cybertruck ke Indonesia. Namun tentunya harus menunggu sampai mobil listrik ini diproduksi.
Hal ini diungkapkan Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Image Motorcars. Dirinya mengaku telah kedapatan beberapa pelanggan yang tertarik dengan double cabin bertubuh mengotak itu.
“Yang minat banyak. Mereka sudah taruh nama untuk pembelian, belum beli ya. Tapi kalau datang, harga dikasih tahu, terus cocok, baru beli. Ada sekitar 20-an,” jelasnya ketika diwawancara di markas Prestige di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (12/6/2020) lalu.
Importir umum (IU) ini memang identik dengan merek Tesla. Setidaknya tiga model telah dipasarkan Prestige di sini; Model S, Model 3 dan Model X. Lantas kapan unit Cybertruck tersedia? Rudy hanya bisa memastikan unit baru dipasarkan pada 2022. Pasalnya, Tesla sendiri baru mulai menjual di negara asalnya, Amerika Serikat, pada akhir 2021.
Otomatis harga pun masih menjadi misteri, dengan perkiraan yang tentu tak murah. Cybertruck saat peluncuran November lalu, diterangkan sang punggawa brand Elon Musk punya tiga varian. Versi dasar dibanderol dibanderol $39.900 atau Rp 569 jutaan. Di atasnya $49.900 atau Rp 711 jutaan dan $69.900 atau Rp 996 jutaan, yang dirilis pada 2021 nanti.
Bila masuk Indonesia, kemungkinan ada kenaikan harga signifikan. Opsi lebih mahal dengan konfigurasi motor listrik lebih banyak juga bakal disediakan. Namun, Tesla baru menyajikannya pada akhir 2022.
Datangkan Merek Listrik Lain
Fokus menggarap kendaraan ramah lingkungan, Prestige berniat tak hanya memboyong Tesla, tapi juga merek lain. Mengingat mulai banyak pabrikan yang menghadirkan kendaraan listrik, baik di segmen harga terjangkau hingga supercar. Namun, pihaknya perlu melakukan studi lebih jauh agar tepat sasaran.
“Kami ada rencana (red: mobil listrik lain). Kalau Tesla memang sudah lumayan terbentuk pasarnya. Sementara merek lain, kami masih pendalaman dulu. Karena tidak bisa se-agresif seperti dulu. Masukin barang, nanti tidak laku,” terang Rudy.
Sambil menunggu. Saat ini ia tengah menggalakkan penjualan Tesla di Tanah Air. Lantaran di masa sulit belakangan, kontribusi penjualan terbesar diungkapkan datang dari kendaraan listrik. Prestige pun cukup optimis dapat terus menggaet pasar. Walau muncul kabar ada IU yang juga berencana menjual Tesla.
“Kami satu-satunya IU yang bisa servis Tesla. Kami punya Tesla Diagnostic Tools. Yang lain tidak ada alat servisnya. Bahkan ada yang beli dari IU lain, tapi servisnya ke kita. Kemudian, kami bisa membuat Tesla Account. Jadi mobil-mobil itu bisa diakses lewat handphone. Secara infrastruktur pun kami sempat bekerjasama dengan PLN. Jadi yang beli, charger-nya kita pasangkan. Terus dapat diskon listrik dengan nominal tertentu,” ucapnya. (MUHAMAD HAFID | WAHYU HARIANTONO/Sumber: Carvaganza)