Gelegar ‘Victory Day 2020’, Senjata Nuklir Rusia jadi Sorotan

0
497
Senjata Termonuklir Rusia yang menjadi sorotan dalam parade militer memperingati Victory Day 2020 di Lapangan Merah Moskow. (foto istimewa)

Jakarta, Lapan6online.com : Rusia menggelar Peringatan Hari Kemenangan (Victory Day) ke-75 di Lapangan Merah, Moskow, pada Rabu 24 Juni 2020 kemarin. Peringatan hari kemenangan ini adalah perayaan menangnya bangsa Rusia (Uni Soviet) melawan Nazi Jerman pada tanggal 9 Mei 1945.

Perayaan kali ini berhasil digelar setelah sempat tertunda lebih dari sebulan lantaran pandemi Covid-19. Rusia menggelar parade militer kekuatan senjata terbaru mereka, seperti artileri berat dan berbagai macam senjata thermonuklir terbaru.

Arrileri yang dipamerkan diantaranya Tank berpeforma tinggi T-14 Armata dan Tank T-90M. Sementara untuk alat utama sistem pertahanan (alutsista) udara, dipamerkan sistem S-400 Triumf dan Pantsir S-1. Alutsista yang terakhir disebutkan ini kabarnya telah ditingkatkan dengan anti serangan drone.

Tank T-14 Armata, Rusia. (foto: Sergei Savostyanov/TASS)

Parade Militer RS-24 Yars

Merujuk laporan Army Recognition yang dikutip Lapan6online dari Viva Militer disebutkan, Senjata pemusnah massal yang menjadi sorotan pada parade militer kali ini adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-24 Yars. Rudal ini adalah salah satu senjata paling mematikan Rusia. Dengan berat 46,6 ton, rudal balistik RS-24 Yars mampu membawa 4-6 hulu ledak nuklir dengan kekuatan masing-masing 150 kiloton.

Dengan kata lain, rudal balistik RS-24 memiliki daya ledak mencapai 400-900 kiloton. Senjata nuklir Rusia ini juga mampu mencapai target sejauh 12.000 kilometer, dengan kecepatan maksimal lebih dari 20 Mach, atau mencapai 24.500 kilometer per jam.

Senjata Termonuklir antarbenua Rusia (foto Net)

RS-26 Rubech atau Avangard

Sebelumnya, senjata pemusnah massal yang digadang-gadang menjadi lawan tangguh bagi Minuteman III Amerika Serikat atau bahkan yang mampu mengalahkannya adalah Avangard alias rudal RS-26 Rubech.

Merujuk pada laporan Nikolay Litovkin, Jurnalis Russia Beyond di situs rbth.com yang dirilis pada Januari 2019 lalu disebutkan, Avangard, yang akan mulai digunakan untuk pasukan rudal Rusia, menandai fase baru dalam kemajuan roket negara itu.

Avangard dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi dan terbang dengan kecepatan hipersonik, melewati payung pertahanan rudal musuh. Saat ini, tak ada rudal lain di dunia yang memiliki kemampuan serupa.

Daya ledak rudal ini 130 kali lebih kuat dari ledakan yang menghancurkan Hiroshima. Tak hanya itu, Avangard juga dapat menyasar targetnya dengan kecepatan sekitar 24.000 km/jam.

Avangard adalah bagian dari triad nuklir Rusia yang tak dirancang untuk mencegah agresor potensial mana pun menyerang negara tersebut. Dengan arti kata, rudal ini ampuh sebagai penyerang paling efektif dan sulit dihentikan lawan.

rudal balistik Hipersonik Avangard. (foto Net).

RS-26 Sarmat alias Satan 2

Selain RS-24 Yars dan RS-26 Rubech/Avangard, Rusia juga memiliki rudal balistik hipersonik paling baru yang diberi nama menyeramkan, yakni Setan 2 alias Satan 2. Rudal bernama asli RS-28 Sarmat ini diklaim mampu menghancurkan wilayah seluas negara bagian Texas, Amerika Serikat atau setara dengan luas Pulau Kalimantan.

Rudal ini menjadi rudal paling berbahaya yang dimiliki Rusia. Namun, selain Setan 2, Rusia masih memiliki rudal mematikan lainnya, seperti Topol-M, Yakhont atau P-800 ONIKS dan KH-59.

(*/Hugeng Widodo/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini