Fasilitas Kesehatan di Negri Berflower

0
22
Ilustrasi : Net
“Bahwa untuk mengetahui apakah kita terpapar virus corona atau tidak, kita harus melakukan tes covid-19. Dan ternyata tes covid-19 di indonesia masih berbayar bahkan pemerintah belum menetapkan harga standarnya (HET),”

Oleh : Nur Azizah Achmad

Jakarta | Lapan6Online : Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kesehatan itu sangat penting. Terutama dimusim yang rawan penyakit seperti sekarang, dimana virus corona sedang mewabah, tentu kita tidak ingin terkena penyakit.

Namun sebagaimana yang kita ketahui juga, bahwa untuk mengetahui apakah kita terpapar virus corona atau tidak, kita harus melakukan tes covid-19. Dan ternyata tes covid-19 di indonesia masih berbayar bahkan pemerintah belum menetapkan harga standarnya (HET), dan jika kita akan memeriksakan diri ke rumah sakit pun wajib mengikuti tes covid-19.

Nur Azizah Achmad/Foto : Ist.

Baru-baru ini ada berita, bahwa seorang ibu di makassar, dilaporkan kehilangan anak dalam kandungannya setelah tidak mampu membayar biaya swab test (tes covid-19) sebesar Rp 2,4 juta.

Padahal kondisinya saat iti membutuhkan tindakan cepat untuk segera dilakukan operasi kehamilan. (https://makassar.kompas.com/read/2020/06/19/05450081/menyoal-biaya-tes-virus-corona-seorang-ibu-kehilangan-anak-dalam-kandungan?

“Seharusnga pemerintah dalam hal ini Kemenkes, segera menetapkan HET rapid test. Sehingga konsumen tidak menjadi obyek pemerasan dari oknum dan lembaga kesehatan tertentu dengan mahalnya rapid test, ” ujar Tulus Abadi, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).(https://today.line.me/id/pc/article/Harga+Tes+Covid+19+Mahal+Ini+Kata+Kemenkes+dan+YLKI-Y5kor)

Kesehatan itu sifatnya urgensi dan darurat, seharusnya tidak usah bertele-tele dalam menangani pasien dirumah sakit, terutama menangani pasien yang akan melahirkan seperti ini. Mekanisme kesehatan seperti sekarang yaitu ketika diterapkan dalam sistem kapitalisme, terlihat sangat memprihatinkan bahkan hingga orang sakit yang membutuh penanganan cepat pun dijadikan objek pemerasan, seharusnya kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab pemimpin negara, begitupun dengan fasilitas kesehatan yang seharusnya ditanggung negara.

Sangat jauh berbeda mekanisme kesehatan dalam Sistem Islam , pemimpin negara (khalifah) harus menanggung jawab terhadap kesehatan rakyat, pemimpin dalam sistem islam akan ditanamkan mengenai pentingnya bertanggung jawab, oleh karena itu kesehatan pun di gratiskan, sebagai bentuk tanggung jawab negara.

Di dalam sistem islam kesehatan sangatlah penting, terutama saat terjadi wabah seperti sekarang, kesehatan dalam khilafah pun pasti akan segera cepat menangani orang sakit, termasuk ibu hamil yang melahirkan, seandainya saat itu tes covid-19 gratis, kemungkinan sang ibu dapat melahirkan anaknya dengan selamat, sebagaimana yang akan diusahakan dalam mekanisme kesehatan yang diterapkan dalam sistem Islam.

Kita pasti sangat merindukan sistem islam (khilafah), di mana kesehatan sangat diprioritaskan hingga digratiskan. Maka dari itu mari kita sama-sama perjuangkan kembali sistem yang telah Allah janjikan ini, mari kita sama-sama memperjuangkan kesejahteraan dalam sistem khilafah. Allahu Akbar! Wallahua’lam bishawab. GF/RIN

*Sumber : Radarindonesianews.com/Media Jaringan Group Lapan6online.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini