“Dulu kan rencananya bukan buat Susi Air, rencananya dulu buat logistik ikan. 2004 Desember ada tsunami. Nah saya pikir bisa bantu, saya bawa ke Aceh. Di Aceh akhirnya orang-orang panggil Susi Air,”
Jakarta | Lapan6Online : Susi Pudjiastuti merupakan figur publik di Tanah Air yang cukup fenomenal. Tidak hanya gayanya yang nyentrik, kebijakannya saat masih menjadi menteri pun menjadi pusat perhatian.
Kepada Sandiaga Uno, ia menceritakan kisahnya saat dirinya masih menjadi pengusaha. Bahkan, cerita perempuan berusia 55 tahun ini membuat Sandiaga Uno berdecak kagum.
Seperti yang dikutip dilaman redaksi merdeka.com dari kanal YouTube Sandiuno TV.
Dalam video yang berjudul Sahabat Lama Bertemu, Nostalgia Hingga Ngomongin Bisnis tersebut, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini mengaku bahwa dirinya merasa beruntung bisa tinggal di dekat laut saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
“Laut kecintaan saya. Orang di Jakarta lock up di apartement or house. I still can go to paddling, every single day (orang di Jakarta karantina di apartemen atau rumah, saya masih bisa pergi mengayuh setiap hari),” katanya.
Sandiaga Kenang Momen
Rupanya, kecintaan Susi Pudjiastuti terhadap laut tidak main-main. Dalam sebuah organisasi yang mempertemukannya dengan Sandiaga, ia mengaku telah melihat potensi dari sumber daya alam di Indonesia. Terutama di bidang kelautan dan perikanan.
“Jadi 11 tahun lalu saya inget banget tuh diundang ke sini. Bu Susi jadi pengurus di Kadin. Kita lagi mulai program untuk memberdayakan UMKM. Dan menariknya waktu itu Bu Susi melihat potensi dari sumber daya alam kita. Termasuk kelautan dan perikanan,” ucapnya.
Punya 14 Pesawat
Saat bertemu Sandiaga kala itu, Susi menceritakan bahwa sebagai pengusaha ia telah memiliki lebih dari 10 pesawat pada saat itu.
“Waktu itu 2009 punya 14 pesawat kalau enggak salah. Atau 20 kali,” terangnya.
Lihat Susi di Majalah Asing
Gaya Susi yang kerap cuek dan unik menjadikannya viral pada beberapa waktu silam. Foto dirinya yang tengah duduk di lantai sontak menjadi sorotan berbagai media.
“Saya lihat di majalah. Susi went shopping (Susi pergi berbelanja). Di salah satu Air Show. Kalau enggak salah di Prancis ya. Sama di Singapura. Begitu saya lihat lah ini Bu Susi,” ceritanya.
Beli 30 Pesawat
Rupanya, kala itu merupakan momen saat Susi usai mendatangi sebuah pameran pesawat terbang, Tidak hanya cukup di sana, ia pun juga memborong pesawat terbang dalam jumlah yang fantastis.
“Berapa ibu beli waktu itu?” tanya Sandi.
“Tiga puluh,” jawab Susi.
“Tiga puluh? Hahaha. Beli pesawat itu kayak beli kacang. Tiga puluh,” ungkap Sandi.
Bantu Korban Tsunami Aceh
Kepada Sandiaga, Susi juga menceritakan kisah di balik nama Susi Air sebagai label perusahaan logistik miliknya. Rupanya, hal tersebut tidak jauh dari peristiwa tsunami Aceh yang melanda pada 2004 silam.
“Dulu kan rencananya bukan buat Susi Air, rencananya dulu buat logistik ikan. 2004 Desember ada tsunami. Nah saya pikir bisa bantu, saya bawa ke Aceh. Di Aceh akhirnya orang-orang panggil Susi Air,” kenangnya.
Jadi Menteri Ingin Membenarkan Peraturan
Menjadi menteri periode 2014-2019 bukan merupakan impiannya untuk berkarier dan mendapatkan materi. Susi justru mengungkapkan ia ingin mengubah regulasi agar menjadi lebih baik.
“Ya saya ingin membenahi regulasi yang tidak betul supaya benar. Sehingga orang punya kesempatan yang sama dalam berusaha. Nelayan kecil pun bisa hidup,” tuturnya.
Kendala Selama Jadi Menteri
Menjadi orang nomor satu dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan diakuinya bukanlah hal yang mudah. Sebab, ia melihat banyak kepentingan yang justru menghambat ambisinya untuk membenarkan peraturan mengenai potensi kelautan Tanah Air.
“Terlalu banyak kepentingan. Tidak mudah, politik apalagi. Situ sama saya di posisi yang berseberangan juga,” jelasnya. [mta/mdk]
*Sumber : merdeka.com