Jakarta, Lapan6online.com : Gelombang demonstrasi penolakan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) mencapai puncaknya pada hari ini, 16 Juli 2020 di depan gedung DPR RI.
Aksi yang disuarakan oleh Aliansi Nasional Anti Korupsi terdiri dari sedikitnya 176 organisasi termasuk Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA 212). Aksi ini dilaporkan turut dipantau oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
Dikatakan Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS), menitipkan pesan agar umat Islam harus bersatu dalam urusan ideologi.
“Pesan Imam Besar, umat Islam harus bersatu dalam urusan ideologi, bersatu kuatkan barisan, tuntut, terus kejar, terus sampai RUU ini dibatalkan,” ujarnya saat akan masuk ke dalam Gedung DPR RI, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/7/2020).
Slamet melanjutkan, HRS juga meminta agar umat Islam terus mengawal proses dan meminta agar inisiator RUU HIP diproses secara hukum.
“Beliau meminta kita mengawal terhadap inisiator (RUU HIP). Apabila ada unsur secara hukum yang memberi peluang kepada pemerintah/Presiden untuk membangkitkan kembali Komunis, melanggar UU, kita akan minta MPR untuk segera memakzulkan presiden,” jelasnya.
Slamet menegaskan, ANAK NKRI akan terus melakukan aksi dan tetap berjuang sampai sampai RUU HIP dicabut dan dibatalkan.
DPR Harus Dengarkan Aspirasi Rakyat
Sebelumnya, kritikan tajam juga diutarakan oleh Ketua MUI Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar saat orasi Tolak RUU HIP. Dia menyatakan bahwa sikap seluruh komponen MUI tegas menolak RUU HIP dan mendesak agar RUU HIP dicabut dari Prolegnas.
Ia menegaskan bahwa para ulama tegas menolak komunisme. Maka, apabila ada orang-orang yang berketuhanan ingin merubah Pancasila dengan Ekasila, Trisila, bahkan tidak memasukkan TAP/MPRS XXV/1966, maka patut diduga mereka ingin mengacaukan bangsa Indonesia.
“Hari ini adalah saksi sejarah, kalau mau mendengarkan, maka mereka (legislator) sebagai aspirator rakyat. Tapi bila tidak, mereka akan dicatat sebagai pengkhianat bangsa,” ujarnya.
“Kita ingin menjaga Pancasila, kita ingin menjaga ruh UUD 1945, kalau ini kita jaga, kita akan menang dan mengalahkan bangsa lain, tapi jika tidak, kita hanya akan menjadi kacang-kacangan bangsa lain,” tandasnya.
(RedHuge/Lapan6online)