Jakarta, Lapan6online.com : Indonesia harus kembali kehilangan sastrawan terbaiknya pada tahun ini, Sapardi Djoko Darmono. Meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.
“Tak ada yang lebih tabah/Dari hujan bulan Juni/Dirahasiakannya rintik rindunya/Kepada pohon berbunga itu,” begitu penggalan sajak “Hujan Bulan Juni” yang ditulis Sapardi Djoko Darmono.
Dikutip Lapan6online dari situs Politik RMOL, Pria kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu menghembuskan nafas terakhir di RS Eka BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Sapardi Djoko Darmono disebutkan mulai menjalani perawatan di RS Eka pada hari Jumat kemarin (17/9/2020) karena penurunan fungsi organ tubuh.
Diketahui, Sapardi Djoko Darmono menghabiskan masa muda di Surakarta. Sejak duduk di bangku SMP dan SMA ia sudah rajin menulis puisi. Bakatnya berkembang pesat saat ia menempuh pendidikan di Sastra Inggris, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia juga pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan di saat bersamaan mengasuh sejumlah majalah sastra seperti Horison, Basis, Kalam, juga majalah Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia.
Beberapa karyanya yang terkenal di kalangan remaja hingga kini antara lain adalah Aku Ingin, Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Ini, dan Akulah Si Telaga. Selain itu, ia juga menterjemahkan novel karya Ernest Hemingway, Lelaki Tua dan Laut.
(*/RedHuge/Lapan6online)