Jakarta, Lapan6online.com : Mantan aktivis Forum Kota (Forkot) yang juga politikus PDIP, Adian Napitupulu menuding pengisian jabatan direksi dan komisaris di seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk melalui jalur titipan.
Tak kira-kira, Adian menduga jumlah orang yang dititipkan itu mencapai 7.200. “Semuanya titipan. Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan,” kata Adian saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, dikutip CNN, Kamis (23/7/2020).
Adian sendiri enggan menjelaskan titipan dari pihak mana orang-orang yang kini duduk di posisi strategis perusahaan pelat merah tersebut.
Pernyataan Adian direspon oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Menurutnya, Masyarakat Indonesia seharusnya berterimakasih kepada Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu yang telah membeberkan sejumlah pihak yang menempati jabatan direksi dan komisaris BUMN merupakan titipan.
Tebalkan Keyakinan Publik
“Pertama, publik mesti berterimakasih ke Adian yang membocorkan rahasia komisaris di BUMN ternyata titipan. Ini info penting yang bergizi,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno lansir situs Politik RMOL di Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Adi Prayitno, pengakuan Adian itu seolah membuka mata bahwa proses rekrutmen di perusahaan plat merah memang politis dan hanya bagi-bagi kue kekuasaan.
“Adian menebalkan keyakinan publik bahwa jabatan strategis di kementerian, termasuk BUMN, sangat politis, penuh bargain, dan bagi-bagi jatah. Sesuatu yang selama ini menguap begitu saja,” tuturnya.
Lebih jauh daripada itu, Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai bahwa pengakuan Adian tersebut merupakan “perang saudara” mengingat Adian merupakan pendukung Presiden Jokowi.
“Pengakuan adian ini bagian ‘perang saudara’ antar pendukung Jokowi. Adian dan Erick Tohir sama-sama loyalis presiden,” demikian Adi Prayitno.
Mafia di BUMN
Sebelumnya, Politisi PDIP Adian Napitupulu menyebutkan bahwa sejumlah pihak yang menempati jabatan direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di PT Pertamina hingga Yenny Wahid di PT Garuda Indonesia merupakan titipan.
Sekjen PENA ’98 itu juga menyinggung mafia-mafia di sejumlah bidang di BUMN.
“Enggak ada yang enggak titipan, semua titipan karena enggak ada jalur yang dibuka untuk semua orang bisa akses ke sana. Enggak ada lowongan kerjanya di media mana pun. ‘Dibutuhkan lowongan BUMN A, membutuhkan komisaris dan direksi. “Yuk ramai-ramai melamar yuk.’ Enggak ada,” ujar Adian Napitupulu dalam diskusi virtual ‘Bincang Santai Bersama Adian Napitupulu Uncensored’, Kamis (23/7/2020).
Saat berita dirilis, belum ada tanggapan atau respon dari pemerintah maupun dari Kementerian BUMN terkait pernyataan Adian Napitupulu. (*)
(RedHuge/Lapan6online)