New Dehli, Lapan6online.com : Sebelumnya diberitakan, kontrak akuisisi 36 unit Rafale India terbilang fantastis, yaitu US$8,7 miliar, atau harga per unit pesawat sekitar US$242 juta. Harga per unit Rafale India terbilang sangat tinggi, pun jika dibandingkan dengan harga per unit F-35A Lightning II dan F-15QA.
Meski terasa mahal, di dalam kontrak US$242 juta, disebut-sebut sudah termasuk offset sebesar 50 persen dan paket persenjataan beyond visual range air-to-air missile (rudal Meteor) dan rudal jelajah Scalp yang dikembangkan oleh MBDA.
Tidak itu saja, Rafale pesanan India ternyata juga dikustom secara khusus, diantaranya adopsi helmet-mounted display buatan Israel, radar warning receivers, low band jammers, 10-hour flight data recording, serta infra-red search and tracking (IRST) systems.
Ada dua skadron yang dibentuk untuk Rafale, skadron pertama akan ditempatkan di Lanud Ambala, yang dianggap sebagai salah satu pangkalan udara yang paling strategis, dimana jarak perbatasan India-Pakistan hanya berjarak 220 km dari sana.
Skadron kedua Rafale akan ditempatkan di Lanud Hasimara di Benggala Barat, yang ini lokasinya tak jauh dengan front perbatasan India-Cina “Line of Actual Control” di Himalaya.
Diklaim Lebih Hebat dari J-20
Kustomisasi Rafale India membuat Pakar militer New Delhi mengklaim pesawat tempur buatan Prancis ini lebih hebat dari jet tempur J-20 yang dibanggakan China. Rafale adalah pesawat tempur generasi 4.5, dan China mengklaim bahwa J-20 adalah jet tempur siluman generasi ke-5.
Angkatan Udara India (IAF) telah memperjelas bahwa para pilot, awak darat dan pesawat tempur akan siap secara operasional ketika jet-jet Rafale itu mencapai India.
“Rafale jauh lebih unggul dari J-20, jet tempur Chengdu di China. Meskipun diyakini sebagai jet tempur generasi ke-5, mungkin pesawat terbaik generasi 3,5. Mesin (J-20) ini memiliki mesin generasi ketiga seperti yang kita miliki di Sukhoi,” kata pensiunan Marsekal Udara R Nambiar yang terbang menguji jet tempur Rafale untuk India.
Pakar India itu mengatakan karakteristik stealth atau siluman pada J-20 dipertanyakan para analis. Menurutnya, jika J-20 adalah yang terbaik, mengapa China menggunakan jet tempur Su-35 Rusia. Tapi, lanjut dia, jet tempur Su-35 Rusia itu juga mungkin tidak dapat bersaing dengan Rafale.
“Su-35 juga bukan tandingan Rafale dengan senjata, sensor superior, dan arsitektur yang terintegrasi penuh. Kemampuan untuk melakukan penerbangan super bahkan dengan empat rudal, semua karakteristik tersembunyi membuat Rafale jauh lebih kuat daripada Su-35,” papar Nambiar.
J-20 menggunakan mesin yang sama dengan Su-30. Tetapi mesin Rafale lebih baik dalam hal keandalan, umur panjang dan perawatan.
Kemampuan Tempur Superior
“(Rafale) ini dapat mengangkat beban hingga 1,5 kali beratnya, yang berarti dapat membawa senjata dan bahan bakar kapasitas jauh lebih banyak daripada J-20,” kata seorang pejabat Angkatan Udara India (IAF) yang berbicara secara anonim seperti dikutip India Today, lansir Sindonews.com, Selasa (28/7/2020).
Perbedaan terbesarnya adalah Rafale merupakan pesawat terbang omni-peran. Ini dapat melakukan setidaknya empat misi dalam satu sorti sedangkan J-20 tidak dapat melakukan beberapa misi sekaligus.
Rafale juga telah teruji di medan tempur yang sebenarnya, yakni telah digunakan di Afghanistan, Libya dan Suriah. Sedangkan J-20 belum menjadi bagian dari tindakan apa pun. Juga, rudal Meteor di Rafale membuatnya jauh lebih kuat daripada J-20 atau pun Su-30.
Selain misil HAMMER yang merupakan senjata tambahan, jet tempur Rafale juga dipersenjatai dengan rudal Meteor dan rudal Scalp yang kuat, yang akan meningkatkan kemampuan serangan udara dan dominasi udara Angkatan Udara India.
Meteor adalah rudal air-to-air jarak jauh dengan jangkauan visual 150 km. Scalp adalah rudal jelajah jarak jauh dengan jangkauan 200 km yang dapat diluncurkan dari pesawat untuk serangan terhadap target yang dalam posisi tetap dan diam di darat atau perairan.
Bahkan, Rafale juga rencananya dilengkapi rudal MICA yang dapat digunakan baik untuk intersepsi visual ke udara dan serangan air-to-surface.
Kehebatan Chengdu J-20
Kemunculan Jet Tempur China, Chengdu J-20 dengan semua kontroversinya disebut-sebut sangat dinanti oleh pemerintah Tiongkok, kehadirannya bisa mendongkrak kekuatan militer negeri panda ini.
Secara umum, J-20 digadang memiliki hampir semua kemampuan jet tercanggih kekinian, seperti F-35 atau T-50-nya Sukhoi. Kemampuan ini antara lain adalah bisa terbang dengan mode siluman, terintegrasi dengan sistem komputer, sensor canggih di mana-mana, sampai mampu mengusung rudal-rudal mematikan.
Kemunculan J-20 ini memicu munculnya rumor tersendiri. Jet tempur China ini diduga kuat hasil copy paste atau jiplakan dari jet tempur siluman Canggih Amerika Serikat F-22 Raptor. Dugaan sementara, para pembuat J-20 sebelumnya telah mendapatkan data-data rahasia milik F-22 dan F-35 yang dicuri.
Terdeteksi Radar PESA SU-30MKI India
Jika dilihat dari desain atau bentuknya, J-20 ini memang agak mirip F-22 Raptor, hanya saja, J-20 memiliki sayap di bagian depan sehingga tidak identik. Dan sayangnya, kabar buruk datang menerpa jet siluman ini, yakni kecanggihan radar Sukhoi Su-30MKI India disebut-sebut berhasil mendeteksi J-20 China dalam sebuah misi pencegatan.
Meski tidak mendapatkan konfirmasi dari pihak Beijing, disebutkan bahwa Sukhoi Su-30MKI AU India berhasil mendeteksi keberadaan J-20 dalam sebuah peristiwa di wilayah perbatasan kedua negara.
Dipemberitaan Lapan6online sebelumnya, (Baca: Terdeteksi Radar Su-30 India, Teknologi ‘Stealth’ Jet Tempur China J-20 Dipertanyakan) kabar terendusnya J-20 oleh radar Su-30MKI sempat membuat reputasi jet tempur siluman generasi kelima tersebut turun.
Terlebih J-20 justru tertangkap radar berteknologi PESA (passive electronically scanned array) yang kerap dicibir kemampuannya ada di bawah radar AESA (active electronically scanned array) yang disematkan pada jet tempur J-11D dan J-20.
Namun begitu, belum ada yang dapat menjamin jika konfrontasi berlangsung, bakal ada dog fight antara Rafale India dan J-20 China. Sejauh ini, kedua negara masih menjaga sikap damai meski bermusuhan di Perbatasan.
(*/RedHuge/Lapan6online)