Dengan Sarasehan Desa, BKNDI Papua Siap Sukseskan PON XX

0
182
Selain Ketua BKNDI Kab. Yahukimo Yason Yahuli, konferensi pers ini dihadiri oleh perwakilan BKNDI Papua diantaranya, Ketua BKNDI Kab. Biak Numfor Erickson Kbarek dan Ketua BKNDI Kab.Sopiori Abner Kbarek. Sementara perwakilan Kepala Desa dari Papua yang hadir, selain Frans Ronsumbre, juga ada Viktor Nixon Kaisiepo selaku Kepala Desa Yomdori Distrik Biak Barat, Biak Numfor dan Frans Obinaru Kepala Desa Marisen Distrik Biak Barat, Biak Numfor. (foto istimewa)

Jakarta, Lapan6online.com – Pengurus Badan Komunikasi Nasional Desa Se-Indonesia (BKNDI) provinsi Papua dan Papua Barat menggelar konferensi pers dalam rangka persiapan Sarasehan Desa dalam mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 tahun 2021 di Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai bagian dari program “Papua Membangun Indonesia untuk Indonesia Timur”, sekaligus sebagai bagian dari silaturahmi nasional para Kepala Desa se-Provinsi Papua dan Papua Barat.

Sarasehan desa ini rencananya akan digelar pada pertengahan November 2020 di Kab. Biak Numfor-Papua. Acara ini sekaligus bagian dari rangkaian seminar Kebangsaan BKNDI di Swiss Bellin Hotel Kemayoran yang dibuka secara virtual oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu.

Frans Ronsumbre, Kepala Desa Suapodibo Distrik Biak Kota Kab. Biak Numfor Papua mengatakan, Kab. Biak telah dipercaya untuk mempersiapkan Sarasehan Desa Wilayah Timur Indonesia yang akan digelar bulan November 2020 di Biak Numfor.

“Untuk menyongsong event nasional yang akan dilaksanakan di Papua, kami merasa bangga telah diapresiasi atas adanya PON dan harus dilaksanakan. Kami bersama BKNDI merespon dan kami punya tanggungjawab untuk melakukan terobosan bagi 257 kepala desa di Biak Numvor,” terang Frans Ronsumbre saat konferensi Pers di Cafe Desa BKNDI, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2020).

“Pembangunan di Papua cukup berat, demikian juga dengan pembangunan infrastrukturnya. Tanah kami menjanjikan. tapi kami butuh bantuan. Saya ingin sampaikan bahwa pemerintah memberikan kepercayaan membangun Papua, (soal) mampu atau tidak tergantung kita sendiri,” lanjutnya.

Menurut Frans, sudah saatnya, perubahan karakteristik dan pemikiran terbatas yang dimiliki, harus dibuang jauh-jauh agar Papua bisa menjadi provinsi yang lebih maju. Menurut Frans, Bumi Papua tidak bisa dipisahkan dari bingkai NKRI.

Sementara itu, Ketua BKNDI Kab. Yahukimo, Yason Yahuli mengatakan, pihaknya sebagai ketua Panitia telah diberi kepercayaaan, diberikan mandat, maka dalam waktu dekat akan segera berkordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mensukseskan acara tersebut.

Diterangkan, dalam hal ini, sarasehan desa BKNDI wilayah Kawasan Timur juga merupakan upaya Papua dalam membangun Indonesia untuk Indonesia Timur, akan segera dilakukan koordinasi ke Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan pejabat lainnya untuk percepatan acara agar bisa berjalan dengan baik.

“Harapan kami, kemajuan daerah itu dapat dilihat dari perekonomian, dari desa hingga ke kota,” tandasnya.

Selain Ketua BKNDI Kab. Yahukimo Yason Yahuli, konferensi pers ini dihadiri oleh perwakilan BKNDI Papua diantaranya, Ketua BKNDI Kab. Biak Numfor Erickson Kbarek dan Ketua BKNDI Kab.Sopiori Abner Kbarek.

Sementara perwakilan Kepala Desa dari Papua yang hadir, selain Frans Ronsumbre, juga ada Viktor Nixon Kaisiepo selaku Kepala Desa Yomdori Distrik Biak Barat, Biak Numfor dan Frans Obinaru Kepala Desa Marisen Distrik Biak Barat, Biak Numfor.

Sementara itu, Ketua Umum BKNDI, Isra A Shanaky mengatakan, menambahkan penjelasan dari Panitia Sarasehan Desa, bahwa pihaknya selaku pimpinan pusat BKNDI memberikan dukungan moril dan arahan pendampingan untuk teman-teman agar sarasehan desa dapat terlaksana dengan baik dengan protap yang ada.

“Kita berharap, saat sarasehan desa nanti di Biak Numfor (pertengahan November), Bapak Presiden atau Wakil Presiden bisa mengambil kesempatan ini untuk hadir,” terang Isra.

Selain itu, Isra juga berharap menteri Perikanan dan Kelautan, Edhy Prabowo juga dapat hadir dan dapat menyerahkan bantuan bagi para Nelayan di wilayah pesisir Indonesia Timur.

Menurut Isra BKNDI sifatnya hanya menyampaikan informasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya sebab Kepala desa adalah bagian dari pembangunan di wilayah Indonesia Timur.

“Nanti kita akan kumpulkan kepada desa untuk mengikuti sarasehan. Oleh karena itu, kami mendorong untuk menjadikan sarasehan desa sebagai inspirasi, karena gagasan besar untuk membangun desa ini harus didukung. Kami meminta kepada Presiden, Gubernur Papua, Pangdam dan Polda untuk membantu,” terangnya.

Isra mengatakan, tema kali ini, bukan sekedar tema, namun tema yang dapat membuka mata dunia dan mata nasional bahwa, orang-orang papua nasionalis apalagi dalam pembangunan termasuk nantinya akan diusulkan agar biaya pendidikan di Papua dapat digratiskan.

“Besok kita cetuskan, jika negara lain bisa menggratiskan pendidikan, maka bila perlu kita tuntut itu menteri gratiskan pendidikan di Papua. kita negeri kaya. Nantinya, 20-30 tahun mendatang kita tidak lagi bawa emas tapi kita akan bawa Sumber Daya Manusia,” tandas Isra A Shanaky.

(RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini