Trump Kesal, Serukan Wartawan Fox News Dipecat

0
25
Donald Trump/Foto : Net
“Dua mantan pejabat pemerintahan Trump” yang membenarkan presiden AS itu “meremehkan veteran,” dan Trump tidak mau menghadiri upacara penghormatan tentara AS korban perang di Pemakaman Aisne-Marne di luar Paris.”

Lapan6Online : Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya selama ini menganggap stasiun televisi Fox News merupakan sekutu politik yang kuat. Akan tetapi, belakangan media berita itu kerap mengkritisi kepemimpinannya dan itu bisa memicu kemarahannya.

Trump memperlihatkan kekesalannya kepada Fox News dengan menyerukan salah satu jurnalisnya yang bernama Jennifer Griffin untuk “dipecat” karena memberikan informasi bahwa presiden Amerika tersebut mengejek tentara AS yang tewas di medan perang.

Griffin yang menjabat sebagai wartawan Biro Keamanan Fox News, menuliskan di media sosialnya, dia telah berbincang dengan “dua mantan pejabat pemerintahan Trump” yang membenarkan presiden AS itu “meremehkan veteran,” dan Trump tidak mau menghadiri upacara penghormatan tentara AS korban perang di Pemakaman Aisne-Marne di luar Paris.”

Dikutip dari laman Sputnik News, pada Sabtu (05/09/2020), Griffins juga menjelaskan, “menurut seorang mantan pejabat senior pemerintahan Trump: Ketika Presiden berbicara tentang Perang Vietnam, dia berkata, ‘itu adalah perang yang bodoh. Siapapun yang pergi berperang adalah orang bodoh.”

Trump menanggapi tulisan Griffin lewat Twitternya.

“Jennifer Griffin harus dipecat karena pelaporan semacam ini. Dia bahkan tidak pernah menelepon kami untuk meminta komentar. Fox News hilang!”, tulis Trump di Twitternya.

Griffin memberikan komentar menohok setelah Jeffrey Goldberg seorang jurnalis majalah di The Atlantic, mengatakan selama kunjungan di Paris pada 2018, Donald Trump menolak untuk memberikan penghormatan di pemakaman militer Amerika di luar kota. Alasan Trump adalah mengira bahwa tentara yang tewas pada saat itu adalah “pecundang” dan “bodoh”.

Gedung Putih secara konsisten membantah bahwa cerita itu nyata, bahkan membuat Ibu Negara Melania Trump mengatakan kisah Atlantik “tidak benar”.
Presiden sendiri menepis pemberitaan itu sebagai “tipuan” bermotif politik menjelang pemilihan presiden November.

“Tidak ada seorangpun yang merasa punya ikatan lebih kuat terhadap tentara kita, prajurit kita yang terluka, tentara tewas dalam perang, daripada saya,” kata Trump kepada wartawan pada hari Jumat. (pan/mdk/red)

*Sumber : merdeka.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini