Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo, Motivasi Revolusioner Generasi Bangsa

0
260
“Aktualisasi pemanfaatan teknologi di tengah Pandemi untuk dapat mendekatkan diri dengan rakyat, dengan menunjukan semangat serta pesan tersirat, bahwa di sinilah peran Kepahlawanan Pemuda Bangsa zaman now adalah tindakan yang tepat,”

Jakarta | Lapan6Online : Keluarga Pahlawan Nasional Bung Tomo, menggelar perlombaan yang bertajuk “Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo”. Dalam perlombaan tersebut diusung keluarga dalam rangka memperingati 100 tahun Bung Tomo yang jatuh pada 3 Oktober 2020 lalu.

Acara yang digagas Gerakan Sosial Bhakti Untuk Negeri, bersama Yayasan Soerjo Modjopahiit dan Mitra Lembaga pendukung lainnya seperti PT LRT Jakarta, NKE, komunitas vlogger Youth Red Cross, UNITI, dan RRI mengadakan sayembara ditengah Pandemi yang melanda dunia dan NKRI.

Sementara itu, dalam Sayembara tersebut dibagi tiga kategori ; Aksi Kepeloporan Penanggulangan Dampak Pandemi, Pidato Semangat Perjuangan, dan Puisi Syukur Kebangsaan.

“Ini terbilang sebagai langkah yang revolusioner,” terang Bambang Sulistomo, Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo.

Bambang Sulistomo, Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo/Foto : Ist.

Menurutnya, “Aktualisasi pemanfaatan teknologi di tengah Pandemi untuk dapat mendekatkan diri dengan rakyat, dengan menunjukan semangat serta pesan tersirat, bahwa di sinilah peran Kepahlawanan Pemuda Bangsa zaman now adalah tindakan yang tepat,” jelasnya kepada awak media, pada Selasa (10/11/2020).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa,”Kegiatan ini memanfaatkan teknologi secara virtual, dan berhasil menjaring partisipasi 196 peserta secara Nasional (ulasan data panitia pelaksana) untuk dapat turut serta menunjukan Aksi dan Karyanya melalui sosial media yang diarahkan oleh panitia pelaksana,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Troy, Pendiri Gerakan Sosial Bhakti Untuk Negeri sekaligus Ketua Pelaksana Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo menjelaskan bahwa,“Ini merupakan bukti, bahwa milenial-pun mampu menunjukan peran positif yang produktif, ditengah orasi dan dialektika opini yang mengarahkan bahwa milenial itu justru pasif dan minim kontributif – langkanya ketaladanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, patut segera dijadikan rambu-rambu waspada yang harus disikapi secara pro-aktif, ketimbang orasi non-konstruktif,” jelas Troy.

Ada pun keterlibatan para dewan juri sudah tidak asing lagi peran dan partisipasinya untuk NKRI, seperti Najwa Shihab, Imam Budi Prasodjo, Putu Fajar Arcana, Sujiwo Tejo, Jaya Suparna, M. Fuad Nasar, Inaya Wahid, Effendi Ghazali dan Erros Djarot, menjadikan sayembara kegiatan ini, penuh pesan moral dan optimisme langkah strategis mendatang.

Adapun puncak acara pada tanggal 10 November bertepatan dengan hari Pahlawan, ‘Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo’ mengadakan sesi Webinar Nasional Hari Pahlawan 10 November 2020, di mana para pembicara juga merupakan para tokoh lintas generasi dan yang memiliki peran dibidangnya masing-masing, seperti tokoh perjuangan kemerdekaan – saksi pertempuran Surabaya 10 November 1945 dan mantan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Dr. Subroto, Bambang Sulistomo Putra Bung Tomo, Wijanarko Dirut PT LRT Jakarta, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Gubernur Lemhanas RI, Dr. H Soekarwo, S.h.,M.Hum Dewan Pertimbangan Presiden RI, Mistam Kadewan LPP RRI, Baskara Sukarya Ketua Umum UNITI, Dr Rudyono Darsono Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dan Andri Ginting CEO Creation.

“Keterlibatan beliau semua, tentunya dapat menjadi jangkar peradaban yang dapat saling melengkapi, untuk kehidupan mendatang negeri sekaligus mempertegas bahwa format kepahlawanan saat ini dan nanti, dapat berwujud beragam aksi dan potensi,” ujar Troy. Guntur/HRS/H.Heri

*Sumber : unitingindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini