Jakarta, Lapan6online.com : Tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu dinihari, 25 November 2020 terkait dengan dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur, mengejutkan publik.
Mengantisipasi hal itu, Istana telah menunjuk Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Menteri Kelautan Ad Interim.
Informasi soal penunjukan Luhut untuk menggantikan sementara posisi Edhy Prabowo, disampaikan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar. Menurutnya, surat penunjukan tersebut sudah dikeluarkan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Kendati demikian, sejumlah tokoh masyarakat tetap mengusulkan pergantian menteri KKP dengan sosok lain selain Menko Luhut.
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS dan DR. Yusuf Yambe Yabdi ST MT
Dua nama yang disebut-sebut cocok menggantikan Edhy Prabowo adalah Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS dan DR. Yusuf Yambe Yabdi ST MT. Dua nama ini diusulkan oleh Forum Santri Indonesia (FSI) dan Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI).
Isra A Sanaky SHi MH, Bendahara umum DPP FSI sekaligus Ketua umum DPN BKNDI mengatakan FSI akan segera mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Isra, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Sekretaris Jenderal FSI H. Sudi Hartono SE MSi dan Ketua Umum DPP FSI Iwan Ari Kurni SE untuk melakukan pembahasan lebih mendalam.
“Tentunya akan mengusulkan kepada Bapak Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma”ruf Amin selaku ketua Dewan Pelindung FSI. Kami akan usulkan Pengurus Dewan Pembina/Pakar FSI dan BKNDI, yaitu Prof Dr. Rukhmin Dahuri dan Dr Yusuf Yambe Yabdi ST MT menjadi Menteri KKP,” terang Isra.
Menurutnya, kedua Tokoh atau figur intelektual ini sangat layak dan punya segudang pengalaman yang besar terhadap Negara. FSI sebagai pendukung Jokowi dan Ma’ruf Amin pada pilpres kemarin, punya hak untuk mengusulkan kepada Presiden untuk Menteri KKP.
“Kedua figur ini sangat bersih dalam perjalanan birokrasinya. Harapan saya agar presiden lebih hati-hati lagi dalam memilih pembantunya sehingga jangan terjadi lagi seperti kita lihat saat ini.” tandas Ketum BKNDI ini.(*)
(RedHuge/Lapan6online)