Mimika-Papua, Lapan6online.com : Kelompok besar masyarakat suku Amungme di Timika-Papua tak terima atas tuduhan sejumlah media online yang memberitakan Bupati Mimika Eltinus Omaleng terlibat dalam dugaan korupsi pembangunan Gereja Kingmi Mile 32, Mimika.
Respon keras pun disuarakan Masyarakat suku Amungme dengan memberikan dukungan penuh kepada Bupati Eltinus Omaleng. Dukungan diberikan dengan mendeklarasikan Tim Solidaritas “Save Bupati Omaleng”.
“Kami tidak terima atas tuduhan yang ditujukan kepada Bapak Bupati (Eltinus Omaleng). Karena hingga saat ini tidak ada klarifikasi dari media terkait pemberitaan tersebut kepada beliau.” jelas Nalio Yangkup, Ketua Tim Solidaritas “Save Bupati Omaleng” dalam keterangan tertulis yang dikutip Lapan6online dari Kantor Berita Buruh, Minggu (29/11/2020).
Nalio menganggap, tuduhan korupsi itu adalah serangan politis yang tidak berdasar, namun masif dan sistematis.
Menurut Nalio, dibentuknya Tim Solidaritas adalah sebuah langkah dukungan dan bentuk cinta mereka terhadap Bupati Timika, Eltinus Omaleng yang saat ini difitnah telah melakukan penyelewengan (korupsi) dana pembangunan Gereja.
Selama ini pemberitaan media begitu gencar mengarah pada Bupati Eltinus Omaleng, namun sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan pemberitaan klarifikasi kepada pihak Bupati.
“Seharusnya dalam pemberitaan media itu harus ada keseimbangan, tetapi disini kami melihat media-media tersebut hanya berada disatu sisi saja.” terangnya.
Nalio menegaskan, Bupati Eltinus Omaleng adalah putra asli setempat yang menurutnya adalah sosok teladan, panutan, dan seorang Kepala Suku Besar di Amungme.
“Sehingga kami tahu pasti bahwa beliau tidak akan melakukan perbuatan seperti yang disangkakan tersebut.” tegas Nalio.
Atas ketidakterimaan itu, kini muncul kesadaran dari masyarakat Amungme melihat Tokoh, Kepala Suku, sekaligus Bupati Omaleng didiskriminasi dan disudutkan oleh media-media online.
“Dengan mendeklarasikan tim solidaritas ‘Save Bupati Eltinus Omaleng’, nantinya tim ini akan bekerja dan memberikan informasi, kebenaran serta fakta yang berimbang.” tandasnya.
Nalio berharap kasus gereja tidak dijadikan alat untuk serangan terhadap Bupati Omaleng. “Terlebih dipakai oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadi dan jabatan,” pungkasnya.