“Pihak perusahaan PT. APS (Agro Palindo Sakti,red) telah meremehkan masyarakat termasuk dirinya karena berulang diadakan pertemuan membahas penyelesaian sengketa lahan plasmanya juga tidak terselesaikan,”
Sanggau | Lapan6OnlineKalBar : Polemik warga masyarakat dengan perusahaan didaerah masih kerap terjadi, baik dari sisi sosial hingga adat budaya setempat. Sehingga terjadilah ketersinggungan bagi warga masyarakat sekitar.
Hal ini perlu adanya campur tangan pihak pemerintah daerah setempat, namun hingga saat ini pun terkesan adanya pembiaran.
Adalah perusahaan PT. APS (Agro Palindo Sakti,red) yang bergerak dibidang sawit ini, diduga selain meremehkan warga masyarakat terkait adat istiadat, pihak perusahaan tersebut ingkar janji dan diduga menggelapkan lahan.
Seperti yang diberita sebelumnya pada Sabtu, 28 November 2020 https://lapan6online.com/pengurus-adat-desa-mandong-dan-perangkat-desa-janjang-desak-pt-aps-selesaikan-soal-plasma-dan-jangan-ingkar-janji/.
Bahwa,” PT. APS telah ingkar janji. Selain menggelapkan lahanya juga tidak tepat waktu pelaksanaan konversi yang harusnya dilakukan paling lambat 4 (empat) tahun setelah masa tanam,” ucap Laut Sapurata (61) warga Desa Mandong, Kec. Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Seperti yang disampaikan Darwin (56) Tumenggung Sosok, ia mengatakan bahwa,”PT. Agro Palindo Sakti (APS) jago melobby para pejabat yang ada di Kabupaten Sanggau Kalbar. Hal ini dinyatakan Darwin terkait masalah-masalah yang ada di perusahaan kelapa sawit ini tertutupi selalu. Baik masalah limbah pabrik, masalah plasma, masalah pemukulan anak dibawah umur oleh satpamnya dan masalah lain-lainya, bahkan tidak pernah diproses petugas penegak hukum sampai tuntas,” ungkap Darwin kesal.
Baru-baru ini, ada pertemuan makan-makan camat Tayan Hulu bersama manager dan petinggi PT. APS disebuah Warung di Sosok, ada juga kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Komisi B ke kantor APS, menurut Darwin hanya mempererat hubungan baik antar mereka. Dan mengabaikan urus rakyat yang bermasalah dengan group Wilmar ini.
Darwin mengharap, “Agar para pejabat di daerah ini tidak terjerumus dalam praktek-praktek oligarki. Dengan keberadaan uang PT. APS yang banyak itu, tugas mereka bisa dipengaruhi. Sehingga membawa dampak hidup masyarakat adat disekitar perusahaan. Darwin mengajak agar para pejabat di daerah ini sadar akan pola-pola yang dimainkan PT. APS supaya fokus ngurus rakyat. Jangan mikir insentif, dan saham diperusahaan,” tegasnya. SGL/IPL