Tak Pusing Didemo, Kepala Kanwilkumham Jakarta: Bandar Besar Narkoba, ‘Geser’ ke Nusakambangan!!

0
157
Liberti Sitinjak. (foto istimewa)
“Saya perintahkan di bawah, yang namanya bandar besar narkoba, ‘geser’ ke Nusakambangan!”

Jakarta | Lapan6online : Liberti Sitinjak, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwilkumham) DKI Jakarta masih bergelut dengan sejumlah tantangan yang harus dihadapi pihaknya sebagai pejabat yang menaungi beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Jakarta.

Dari membludaknya jumlah narapidana atau warga binaan yang melebihi kapasitas kamar, hingga kurangnya jumlah petugas menjadi tantangan tersendiri bagi kinerja institusinya.

“Saya coba melakukan penghitungan ulang berapa sebenarnya kapasitas atau daya tampung Lapas se-DKI Jakarta? Setelah kita hitung (daya tampung) cuma 5.126 orang.” kata Liberti Sitinjak saat bincang-bincang santai dengan wartawan di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2021).

Namun setelah di-cek, Liberti terkejut, daya tampung yang terbatas itu di-isi dengan sekitar 16.400-an orang.

“Jadi ‘overload’-nya itu sudah hampir 150 persen.” kata dia.

Kondisi ini menurut Liberti dapat menyebabkan “human error”, baik karena faktor disengaja atau pun karena faktor kelalaian.

Bandar Besar Dipindahkan ke Nusakambangan

Dari sejumlah rutan yang dilihatnya melebihi kapasitas, ada dua rutan yang dinilainya luar biasa overload.

“Yang saya lihat, rutan Salemba dan rutan Cipinang itu ‘overload’-nya luar biasa, sehingga orang tidak lagi tidur di kamar, tapi sudah (tidur) di Selasar,” terangnya.

Dengan kondisi rutan yang overload, menurut Liberti, pihaknya telah mengambil kebijakan untuk segera memindahkan narapidana itu ke lapas-lapas yang masih bisa menampung mereka.

“Nah pada waktu itu, saya perintahkan Kadivpas saya, supaya yang tidur di selasar itu jangan lagi tidur disitu. Kalau penuh, tolong yang sudah divonis-vonis itu dipindahkan.” kata dia.

“Kan kalau rutan itu kan tempat menyimpan tahanan, ternyata di dalam itu banyak yang sudah narapidana. Nah, saya perintahkan supaya narapidana itu digeser (dipindahkan) ke lapas-lapas yang ada di DKI Jakarta.” tandasnya.

Khusus untuk narapidana yang terbukti sebagai bandar besar, Liberti memindahkan mereka ke Nusakambangan.

“Saya perintahkan di bawah, yang namanya bandar besar narkoba, ‘geser’ ke Nusakambangan!” katanya. Pemindahan itu dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dirjen PAS.

Namun, Liberti dibuat terkejut, menurut dia, semenjak para bandar-bandar besar itu dipindahkan ke Nusakambangan, muncul dua aksi unjuk rasa yang menyebut dirinya tidak becus ‘mengurusi’ manajemen penjara.

Demo itu ditanggapi santai oleh Liberti Sitinjak. Namun begitu, Liberti mengajak para wartawan dan media massa untuk sama-sama mengawal lapas dan rutan di DKI Jakarta.

Pejabat Berdedikasi Tinggi

Diketahui, Liberti Sitinjak dikenal sebagai petugas lapas yang berdedikasi tinggi terhadap tugas-tugasnya.

Pria yang pernah bertugas sebagai Kepala Lapas Kelas 1 Batu Nusakambangan, Jawa Tengah ini telah menorehkan prestasi selama kepemimpinannya, terutama dengan keberhasilannya meraih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham DKI Jakarta yang didapat pada akhir Tahun 2020.

Prestasi itu sekaligus menjadi motivasi bagi seluruh jajarannya untuk meningkatkan pelayanan dan mengejar predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sebagai target yang akan dicapai pada tahun 2021.

Selain itu, Liberti juga berhasil membina Lembaga bantuan hukum (LBH) di Jakarta, kurang lebih sekitar 41 LBH yang terdaftar di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, kini menerapkan manajemen organisasi LBH yang profesional. (Red/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini