“Dan sekarang saya menyesalkan penyelenggaran kongres Surabaya dan pleno 3 Tapanuli Tengah, sementara internal belum tuntas,”
Jakarta | lapan6onpine.com – Konflik internal yang menimpa tubuh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tahun lalu hingga saat ini belum menemukan rekonsiliasi yang dapat menyatukan kembali kepengurusan periode 2018-2020.
Melalui telpon, Penanggung Jawab Direktur Utama Badan koordinasi Nasional Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Pj Dirut Bakornas LAPMI) PB HMI, Rahmad Fadilah menyayangkan atas terselenggaranya Kongres di Surabaya dan Pleno 3 di Tapanuli Tengah.
Menurut Rama (sapaan karibnya) menuturkan, PB HMI sebelum menyelenggarakan hajat besar seperti ini seharusnya sudah tuntas di kepengurusannya. Setelah pecahnya kepengurusan ini kenapa HMI menjadi 2 kubu bukannya bergabung dan kembali mengedepankan untuk umat.
“Dan sekarang saya menyesalkan penyelenggaran kongres Surabaya dan pleno 3 Tapanuli Tengah, sementara internal belum tuntas,” kata Rama dalam keterangan persnya belum lama ini.
Rama menambahkan, HMI saat ini tengah mengulang sejarah pahit pada Kongres Padang tahun 1986 yang membelah HMI menjadi DIPO dan MPO. Serta meminta kedua pihak bertemu dan bergabung secepatnya.
“Hari ini kita disuguhkan dengan 2 kubu yang bertikai, jika terus dibiarkan berpotensi menghancurkan himpunan! Saya minta pelaksanaan Kongres dan Pleno 3 ini dibatalkan dan Pj. Arya Kharisma serta Pj. Abdul Muis untuk melakukan rekonsiliasi,” tegasnya. (Yan)