“Sebaiknya minta maaf dan akui deh kesalahannya. Karena, jika tidak membersihkan kembali nama Gubernur DKI Jakarta, maka kami melalui kuasa hukum FWJ akan buat laporan kepolisian atas cuitannya itu,”
Lapan6Online | JAKARTA : Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia dan Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) menuding, cuitan Ferdinand Hutahaen terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan soal gratifikasi rumah mewah adalah provokasi jahat. Ferdinand harus meminta maaf pada Gubernur Anies dan warga Jakarta.
Demikian kesimpulan pernyataan Ketua FWJ-Indonesia, Mustofa Hadi Karya alias Opan dan Ketua FWPJ, Agus Supriyanto. Dengan nada geram, Opan menilai, cuitan Ferdinand di instagram (IG) yang menuduh Anies menerima gratifikasi rumah mewah dari pengusaha atas diizinkannya reklamasi itu sangatlah jahat.
Opan menuding Ferdinand tidak waras dan selalu mencari-cari sensasi lewat sosial media. Bahkan, lanjut Opan, Ferdinand telah sangat berani menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan informasi bohong.
“Bahaya itu, sama saja Ferdinand mau menggoreng isu-isu jahat untuk menjatuhkan Anies Baswedan yang memang faktanya tak demikian,” ucap Opan melalui siaran persnya di Jakarta, Senin sore (24/5/2021).
Opan menilai, cara-cara yang dilakukan Ferdinand Hutahean dengan melempar opini tidak berfakta dan mengundang kehebohan publik adalah merupakan bentuk provokasi yang dapat dijerat pasal penghasutan dan UU ITE. “Itu sama saja provokasi tuduhan tak sehat, dan mengandung unsur pencemaran nama baik. Oleh karenanya Ferdinand harus lebih bersikap dewasa dalam melemparkan opini lewat cuitan di sosmed,” ungkap Opan.
Untuk itu, kata Opan, sebaiknya Ferdinand segera meminta maaf dan mengakui kesalahannya. “Sebaiknya minta maaf dan akui deh kesalahannya. Karena, jika tidak membersihkan kembali nama Gubernur DKI Jakarta, maka kami melalui kuasa hukum FWJ akan buat laporan kepolisian atas cuitannya itu,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ), Agus Supriyanto mengatakan, di era kebebasan penyampaian informasi, dalam hal ini di dunia maya atau sosial media, seseorang hendaklah berhati-hati, jangan sampai menuduh tanpa fakta seperti cuitan Ferdinand terhadap Gubernur Anies itu. “FWPJ menilai, apa yang dilakukan Ferdinand itu sangat tidak pantas dan merupakan bentuk perusakan demokrasi dalam hal ini menyampaikan pendapat tanpa mem-filter dahulu. Dan, cuitan Ferdinand yang bernada provokasi jahat terhadap Pak Anies itu kami nilai sekaligus sebagai character assasination alias pembunuhan karakter,” tandas Agus.
Wartawan yang sudah menggeluti profesinya selama 17 tahun di Grup Rakyat Merdeka/Holding Grup Jawa Pos itu menjelaskan, Anies akan terus dicari-cari kesalahannya karena gubernur pemenang Pilkada DKI 2017 itu saat ini terus naik pamornya dan elektabilitasnya. Agus menilai, tidak fair membunuh karakter Anies dengan cara-cara yang tidak elegan seperti yang dilakukan Ferdinand itu.
“Cuitan Ferdinand terhadap Anies itu hoax. Tidak elegan, tidak gentle. Jangan pakai cara-cara kotor seperti itu dengan menebar fitnah. Apalagi, dari fakta yang ada yang tim FWPJ telusuri, rumah mewah yang katanya gratifikasi yang ada di Kebayoran Baru (Jaksel), ternyata bohong. Rumah mewah yang ada di sosmed tersebut lokasinya di Jakarta Timur dan itu rumah orang yang akan dijual, bukan rumah gratifikasi untuk Anies. Jangan pakai cara-cara sesat dan fitnah seperti itulah,” tukas Agus.
Penggagas dan pendiri FWPJ ini pun meminta pada Ferdinand agar meminta maaf pada Gubernur DKI Anies Baswedan. “Atas cuitannya yang berbau provokasi jahat terhadap Anies, Ferdinand sudah semestinya minta maaf. Jangan sampai, nanti teman-teman, melaporkan Ferdinand ke polisi atas cuitan jahat dan perbuatan tidak menyenangkan serta pencemaran nama baik terhadap Anies,” tegasnya.
Agus menambahkan, FWPJ sendiri akan terus mengawal dan mengkritisi kebijakan Anies jika tidak pro-rakyat Jakarta. “Kalau Anies benar dan program-programnya bagus untuk warga Jakarta ya kita dukung. Termasuk, kalau beliau difitnah seperti saat ini, ya FWPJ tentu membela yang haq (benar). Tapi, kalau Pak Anies tidak pro-rakyat ya harus kita kritisi supaya lurus jalannya pemerintahan di DKI ini. Jadi, fair itu namanya,” jelas pria alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) itu.
Sebagaimana diketahui, cuitan Ferdinand Hutahaean membuat heboh jagat raya di IG. Ferdinand me-retweet postingan sebuah foto rumah mewah.
Rumah mewah itu disebut Ferdinand sebagai gratifikasi (pemberian) dari pengembang reklamasi untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ferdinand mengaku tidak masalah dituding menuduh Anies.
Sebab, menurutnya, selama ini dia mengaku sering menjadi sasaran fitnah. “Saya pun sering difitnah macam-macam di media sosial untuk menyerang saya. Tapi, saya biasa saja, saya tanggapi dengan fakta. Jadi saya pikir Anies dan para pendukungnya juga tidak perlu terlalu seperti kebakaran atas isu ini. Tanggapi saja dan jawab apakah itu benar atau tidak, tak perlu melebar ke mana-mana,” kata Ferdinand.
Cuitan Ferdinand yang diunggah pada tanggal 21 Mei 2021 itu membuat heboh. Dia telah me-retweet postingan yang mengunggah tangkapan layar sebuah unggahan di Instagram. Dalam tangkapan layar itu, ada foto rumah dengan caption ‘tolong diusut dong, Anies baru dapat rumah baru yang mewah dari pengembang reklamasii’ bahkan yang turut me-mention akun Kejagung RI dan KPK.
Selain itu, Ferdinand juga menuliskan ‘Wahhhhh bener ini? Bahaya kalau benar..!!’ dalam retweet-nya.
Alhasil gegara cuitan Ferdinand yang tidak mendasar dan memiliki kebohongan kuat untuk menjatuhkan orang nomor 1 di Pemerintahan DKI Jakarta ini akhirnya pada hari Minggu (23/5/2021) Ferdinand melakukan pembenaran diri. Dia seperti orang tidak berdosa dengan penegasannya bahwa cuitannya itu bukanlah bentuk tudingan kepada Anies.
Malah, ia beralibi terkejut akan informasi soal rumah mewah untuk Anies itu. Menurutnya, informasi tentang foto sebuah rumah mewah yang beredar sebagai hadiah itu berada di wilayah timur Jakarta, dan bukan di selatan Jakarta seperti yang telah beredar dan berkembang di masyarakat.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun angkat bicara. Anies membantah isu terkait pemberian pemberian rumah mewah tersebut.
Bahkan, yang menarik, orang nomor satu di Jakarta ini meminta awak media untuk menelusuri rumah yang dimaksud. “Yang jelas gak benar itu, saya rasa teman-teman media bisa memanfaatkan ini untuk kesempatan kritis. Karena kalau ada berita seperti itu Anda kejar, di mana lokasinya, di mana alamatnya, di mana nomornya. Jadi beritanya itu lengkap,” kata Anies kepada wartawan, di Balai Kota, Jakarta, pada Senin pagi (24/5/2021).
Anies pun menyebut, dengan melakukan penelusuran sendiri oleh awak media, maka kebenaran akan terbuka sendiri. “Ini kesempatan buat teman-teman untuk bisa menunjukkan ini berita yang sahih atau berita yang tidak sahih, karena tanggung jawab penulis berita adalah membuat bukti atas berita yang ditulis,” ulasnya.
Kalau yang disebutkan saya, kata Anies nggak perlu membuktikan, yang membuktikannya itu justru dari mereka yang menuduh saya begitu.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik juga menyebut dirinya melihat orang yang menyebarkan isu Anies mendapatkan rumah dari pengusaha reklamasi adalah orang yang tak bertanggungjawab dan jahat. Bahkan Taufik mengaku, pihaknya sudah melakukan penelusuran terhadap keberadaan rumah yang diisukan diberikan untuk Anies tersebut. “Sudah kami cek ya, dan bohong itu. Gak bener itu kalau Anies dapat rumah,” kata Taufik.
Mantan ketua DPD Partai Gerindra Jakarta itu menyatakan rumah tersebut tidak ada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Taufik justru menemukan rumah tersebut di kawasan Jakarta Timur.
“Ternyata rumah itu adalah rumah yang akan dijual dan letaknya itu ada di Jakarta Timur,” jelasnya. [*Red]