DPR : Pemerintah Jangan Korbankan Pendidikan!

0
18
Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian/Foto : Ist.
“Learning loss yang terjadi harus segera kita tanggulangi, dan sebaiknya anggaran yang besar dapat dialokasikan kesana. Termasuk untuk penyediaan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran,”

Lapan6Online | Jakarta : DPR mengkritisi dan menyayangkan pengurangan pagu anggaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang justru dikurangi drastis setelah adanya penggabungan 2 kementerian.

Pemerintah diminta untuk tidak mengorbankan pendidikan. Pasalnya, pada 2021 Kemendikbud mendapatkan alokasi Rp 81,5 triliun dalam APBN.

Sementara untuk RAPBN 2022, Kemendikbudristek hanya mendapat Rp 73,1 triliun dari usulan Rp 93,2 triliun.

“Seharusnya dengan digabungnya Ristek ke Kemendikbud, anggaran bertambah dan bukan justru berkurang dari tahun sebelumnya. Hal ini kontradiktif dengan semangat pembangunan SDM yang menjadi tema pemerintahan kali ini,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian dalam keterangannya, pada Sabtu (5/6/2021).

Untuk itu, Hetifah berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) mempertimbangkan hal tersebut.

Padahal, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Kesra ini, dengan anggaran yang signifikan diharapkan dapat diarahkan ke digitalisasi pendidikan dan penanggulangan dampak pandemi.

“Learning loss yang terjadi harus segera kita tanggulangi, dan sebaiknya anggaran yang besar dapat dialokasikan kesana. Termasuk untuk penyediaan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran,” kata Legislator Dapil Kalimantan Timur ini.

Sebelumnya diberitakan, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Kemendikbudristek, pada Kamis (03/06/2021), terungkap terdapat selisih yang cukup besar antara pagu indikatif 2022 dengan kebutuhan anggaran 2022 yang diusulkan oleh Kemendikbudristek.

“Saat ini pagu indikatif 2022 sebesar 73,1 T, sedangkan yang kita ajukan adalah 93,2 T. Selisih sebesar 20 T ini sedang kami usulkan kepada Kemenkeu dan Bappenas,” ujar Sekjen Kemendikbudristek Ainun Naim.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan saat ini kementeriannya sedang melakukan digitalisasi besar-besaran, salah satunya adalah membangun platform pendidikan yang dapat membantu guru melakukan pengajaran.

Serta, sedang mengupayakan bantuan bagi sekolah- sekolah, dalam bentuk laptop, roter, dan yang lainnya. (*Red)

*Sumber : inews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini