OPINI
“Sekularisme Barat akan mewujudkan sistem demokrasi yang memberikan kebebasan manusia untuk menetapkan hukum yang mencampakkan agama,”
Oleh : Rafika Husna W, S.Si.,
TELAH lama rasanya negeri ini semakin hari semakin jauh dari keadilan. Yang nyata hanyalah ketidakadilan dan kezaliman. Bahkan semakin jelas kita lihat peradilan di negeri ini semakin diskriminatif. Para koruptor yang notabene dekat dengan pejabat atau kekuasaan akan memperoleh perlakuan hukum yang khusus, seperti dihukum sangat ringan dan masih dapat diskon masa tahanan pula.
Perlakuan tersebut berbanding terbalik ketika yang melakukan rakyat biasa atau mereka yang berseberangan dengan penguasa, hukumannya bisa memberatkan. Sebagai contoh kasus pelanggaran prokes HRS, padahal beliau sudah membayar denda tapi tetap saja diproses hukum dan dipenjara.
Sebenarnya, mengapa ketidakadilan terjadi di negeri ini? Setidaknya karena dua faktor.
Pertama, sistem hukum dan peradilan di negeri ini masih dipengaruhi dan dilandasi oleh sistem hukum dan peradilan Barat yang sekuler. Sekularisme Barat akan mewujudkan sistem demokrasi yang memberikan kebebasan manusia untuk menetapkan hukum yang mencampakkan agama.
Sehingga hukum di negeri ini bukan bersumber dari Zat Yang Maha Adil, Allah SWT jadi dapat dipastikan produk hukumnya tidak akan sempurna dan banyak kelemahan. Hukum di negeri ini banyak yang dihasilkan dari kepentingan baik pribadi maupun kelompok sehingga hukum sangat berpihak kepada siapa yang berkuasa dengan berbagai kepentingannya. Persamaan di depan hukum menjadi nihil.
Kedua, rusaknya mental sebagian aparat penegak hukum. Dalam sistem yang jauh dari tuntunan agama (Islam), siapapun tak terkecuali para aparat penegak hukum akan mudah tergiur oleh uang, jabatan, perempuan dan godaan duniawi lainnya. Akhirnya, mereka banyak memperjualbelikan perkara. Keadilan pun akan sirna.
Lantas kepada siapakah kita berharap keadilan di negeri ini? Tentu saja hanya kepada hukum Allahlah kita akan diperlakukan adil. Hanya syariah Islam yang adil karena bersumber dari Zat Yang Maha Adil. Allah yang Maha Adil telah menetapkan sejumlah hukum yang mengatur kehidupan manusia di dunia.
Sebagai Muslim kita harus meyakini hanya hukum Allah yang terbaik dan sempurna. Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS Al Maidah : 50).
Orang yang melanggar aturan/hukum Allah dinilai berdosa dan bermaksiat dan bisa dikenai sanksi di dunia atau diazab di akhirat. Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang melanggar (ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya),lalu diberi sanksi, itu merupakan penebus dosa bagi dirinya. Siapa saja yang melanggar (ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya), namun(kesalahanya) ditutupi oleh Allah, maka jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuni dirinya; dan jika Dia berkehendak, Dia akan mengazab dirinya (HR Al Bukhari).
Para ulama pun menegaskan keadilan tak mungkin terpisah dari Islam karena satu kesatuan. Keadilan akan bisa ditegakkan jika Islam tegak. Islam hanya mungkin tegak dengan kekuasaan. Kekuasaan amat penting dalam Islam yang tidak lain untuk menegakkan Islam dan menolak kezaliman. [*]
*Penulis Adalah Ibu RumahTangga Tinggal di Kota Depok