“Tempat wisata yang cocok untuk mengenal adat istiadat suku Dayak lebih dalam. Aktivitas lain yang dapat dilakukan di desa ini adalah menyaksikan upacara adat serta kehidupan sehari-hari suku Dayak,”
Lapan6Online | Samarinda : Kota Samarinda di Kalimantan Timur menawarkan berbagai tempat-tempat wisata. Mulai dari wisata budaya hingga wisata alam, semua dapat ditemukan di kota ini.
Jika kamu memiliki waktu untuk berjalan-jalan di kota ini, berikut rencana perjalanan atau itinerary berwisata di Kota Samarinda.
Hari pertama di Samarinda
Desa Budaya Pampang
Desa Budaya Pampang merupakan rumah bagi suku Dayak Apokayan dan Dayak Kenyah. Desa budaya ini berlokasi di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.
Jaraknya dari 10,5 kilometer (km) dari Bandara Internasional APT Pranoto dengan waktu tempuh 21 menit.
Dalam kawasan desa budaya ini, wisatawan dapat menyaksikan sejumlah pertunjukan tarian adat Suku Dayak.
Dilansir dari Indonesia.go.id, beberapa jenis tarian yang dipertunjukkan adalah tari Bangen Tawai, Hudoq, Ajay Pilling, hingga Kancet Punan Lettu. Pertunjukan ini biasanya diadakan saat akhir pekan.
Wisatawan juga dapat berfoto menggunakan pakaian adat suku Dayak. Biaya sewa pakaian adat berkisar sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000.
Desa Budaya Pampang adalah tempat wisata yang cocok untuk mengenal adat istiadat suku Dayak lebih dalam. Aktivitas lain yang dapat dilakukan di desa ini adalah menyaksikan upacara adat serta kehidupan sehari-hari suku Dayak.
Wisatawan juga dapat melihat rumah adat Lamin.
Pada hari Senin-Sabtu, Desa Budaya Pampang buka pada pukul 08.30 – 17.00 Wita. Sedangkan pada hari Minggu desa buka pada pukul 14.00 – 17.00 Wita. Untuk berkunjung ke desa budaya ini wisatawan cukup membayar Rp 15.000 per orang.
Kebun Raya Samarinda memadukan rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan lingkungan.
Tempat wisata ini berlokasi di Tanah Merah, Samarinda Utara, Kota Samarinda. Jaraknya 13 km dari Desa Budaya Pampang dengan lama perjalanan sekitar 24 menit.
Tempat rekreasi ini memiliki sebuah danau yang dapat dikelilingi menggunakan sepeda air.
Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi Museum Kayu yang menyimpan informasi mengenai kayu-kayu dari berbagai daerah di Kalimantan.
Terdapat pula kebun binatang mini yang memiliki sejumlah satwa, di antaranya orang utan, elang kepala putih, dan burung merak.
Terdapat sejumlah sarana pelengkap di kawasan Kebun Raya Samarinda. Di antaranya adalah area parkir, tempat makan, toilet, dan gazebo. Tak jauh dari tempat rekreasi ini juga terdapat beberapa penginapan.
Jam operasional Kebun Raya Samarinda dimulai dari pukul 09.00 – 17.00 Wita. Wisatawan yang berkunjung dikenakan biaya masuk seharga Rp 10.000 per orang.
Pemandangan lanskap Kota Samarinda terlihat indah dari ketinggian, tepatnya dari Puncak 30 Sidomulyo.
Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Bukit Rumbia 1, Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Jaraknya 9,4 km dari Kebun Raya Samarinda dengan waktu tempuh 26 menit.
Puncak 30 Sidomulyo cocok untuk didatangi di malam hari untuk menikmati pemandangan lampu-lampu kota. Tempat wisata ini juga menyediakan sejumlah spot untuk berfoto dengan latar pemandangan kota.
Beberapa ispot foto yang tersedia, antara lain telephone box dan sayap burung. Selain lampu-lampu dari perkotaan, tempat tersebut juga tambah dipercantik dengan lampu yang dipasang di area wisata.
Puncak 30 Sidomulyo buka setiap hari pada pukul 16.00 – 23.00 Wita. Untuk berburu foto di tempat wisata ini wisatawan cukup membayar tiket masuk seharga Rp 10.000 per orang.
Hari kedua di Samarinda
Soto Banjar adalah makanan khas Kalimantan Timur yang cocok untuk dijadikan menu sarapan.
Di Samarinda, wisatawan dapat menyantap soto Banjar di RM. Amado yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro No. 43, Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda.
Jaraknya hampir 2 km dari pusat kota dengan waktu tempuh enam menit saja. Jika dari Bandara Internasional APT Pranoto, maka durasi perjalanannya hampir 45 menit (24 km).
Soto Banjar di rumah makan ini diperkaya dengan rempah, seperti jahe, biji pala, bunga sisir, kayu manis, dan cengkih. Soto ini juga disajikan dengan pelengkap, di antaranya telur bebek, soun basah, dan perkedel kentang.
Pada hari Selasa-Rabu dan pada akhir pekan, rumah makan ini buka pada pukul 08.00 – 23.00 Wita. Namun di hari Senin rumah makan ini dibuka pada pukul 08.00 Wita, dan pada hari Jumat pada pukul 14.00 Wita.
Wisatawan dapat menikmati satu porsi soto Banjar di RM. Amado hanya dengan harga Rp 25.000.
Salah satu wisata alam yang dapat ditemukan di Kota Samarinda adalah Air Terjun Pinang Seribu.
Tepatnya tempat wisata ini berlokasi di Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Lokasinya berjarak sekitar 18 km dari RM. Amado dan dapat dicapai dalam waktu 37 menit.
Ketinggian Air Terjun Pinang Seribu mencapai 4-5 meter, dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Meskipun tidak terlalu tinggi, keindahan air terjun ini tidak kalah dengan air terjun lainnya.
Wisatawan dapat duduk-duduk di bebatuan dekat air terjun sembari menikmati pemandangan dan suara air mengalir. Selain itu, mereka juga dapat mengikuti wahana permainan di kawasan air terjun. Di antaranya adalah sepeda air dan flying fox.
Tempat wisata ini dilengkapi sejumlah sarana pelengkap, seperti tempat parkir, musala, toilet, dan gazebo. Selain itu, terdapat villa untuk wisatawan yang ingin menginap.
Air Terjun Pinang Seribu buka setiap hari pada pukul 10.00 – 17.00 Wita. Wisatawan yang berkunjung akan dikenakan biaya masuk seharga Rp 20.000 per orang.
Jika kamu mencari tempat wisata dengan banyak spot Insatagramable, maka Rumah Ulin Arya adalah salah satu pilihan yang tepat.
Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Teluk Ambulung, Jalan Bayur, Batu Desa, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Letaknya dekat dengan Air Terjun Pinang Seribu, sekitar 4 km dengan waktu tempuh 11 menit.
Rumah Ulin Arya memiliki luas sekitar 3,5 hektare yang terdiri dari sejumlah fasilitas. Di kawasan tempat wisata ini terdapat taman yang ditanami berbagai jenis tumbuhan. Deretan pepohonan tersebut diberi nama agar pengunjung dapat mengetahui jenis pohonnya.
Salah satu fasilitas di Rumah Ulin Arya adalah tempat sejumlah hewan dan tanaman yang bernama Mini Farm. Dilansir dari situs Rumah Ulin Arya, wisatawan dapat menemukan beberapa hewan, di antaranya burung parkit, burung hantu, burung merak, iguana, kelinci, dan domba.
Wisatawan juga dapat berkuda dan menyusuri labirin yang terdapat di kawasan tempat wisata ini.
Beberapa spot foto yang sayang dilewatkan adalah Hobbit House, Arya’s Botanical Garden, dan Sarang Burung Raksasa. Tempat wisata ini juga menyediakan gazebo, kolam renang, kafe, serta camping ground.
Rumah Ulin Arya buka setiap hari kecuali hari Selasa, tepatnya pada pukul 08.00 – 16.30 Wita. Wisatawan dewasa akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 70.000 per orang, sedangkan untuk wisatawan anak-anak tiket masuknya seharga Rp 30.000 per orang.
Hari ketiga di Samarinda
Meskipun namanya adalah warung kopi, wisatawan dapat mencoba nasi kuning khas Samarinda di Warung Kopi Taufik.
Lokasinya berada di Jalan Pangeran Diponegoro No. 12, Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda.
Letaknya dekat dengan pusat kota, hanya 1,5 Km dengan waktu tempuh empat menit. Apabila dari Bandara Internasional APT Pranoto, maka durasi perjalanannya sekitar 42 menit.
Warkop Taufik menyajikan satu porsi nasi kuning dengan aneka lauk. Mulai dari daging semur, telur, hingga ikan haruan. Selain itu, menu sarapan ini juga dilengkapi dengan bihun kecap dan serundeng.
Warung kopi ini buka setiap hari pada pukul 06.00 – 18.30 Wita. Harga makanan yang dijual mulai dari Rp 20.000.
Wisatawan dapat melihat proses pembuatan kain tenun di Kampung Tenun Samarinda.
Lokasinya berada di Jalan Pangeran Bendahara, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda. Jaraknya 11,6 km dari Warkop Taufik dengan waktu tempuh 22 menit.
Di Kampung Tenun Samarinda, wisatawan dapat mencoba membuat kain tenun Samarinda bersama para perajin setempat.
Benang yang digunakan untuk menenun kabarnya diimpor dari China. Setelah benang ditenun menjadi kain, kemudian kain tersebut dapat diolah menjadi sarung.
Dilansir dari situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sarung Samarinda adalah kerajinan tangan khas Samarinda yang dibuat menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), atau gedokan.
Untuk satu buah sarung dapat memakan waktu produksi hingga berminggu-minggu tergantung dari motifnya.
Kampung Tenun Samarinda buka setiap hari pada pukul 09.00 – 19.00 Wita. (*GF/Red)