Soal Tudingan Minta Jatah “Antirokok”, Gubernur Anies Layangkan Surat ke Bloomberg

0
43
Gubernur DKI Jakarta, ANies Baswedan/Foto : Net

MEGAPOLITAN

“Tipika elit politik macem begini, saran kami, menjadi pihak yang tak layak dipilih, baru jadi gabener aja udah cari donoran dari pihak asing, alat barternya, ya nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup dari kretek ini,”

Lapan6Online | Jakarta : Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan mendapat tudingan memintah jatah kampanye antirokok. Dalam unggahannya, akun @rokok_indonesia menjelaskan terkait alasan Anies Baswedan diserang soal rokok di media sosial Twitter.

Akun tersebut mengungkap bahwa Anies telah mengirimkan surat ke pendiri Bloomberg Philanthropies, Michael R Bloomberg.

“Kenapa sih pada nyerang Anies Baswedan? Ya karena beliau minta jatah ke Bloomberg Initiative buat kampanye antirokok,” tulisnya, pada Jumat (01/10/2021).

Akun tersebut turut menyertakan surat dari Anies kepada Bloomberg Initiative yang merupakan lembaga donor di balik kampanye antirokok global.

Surat yang Anies Baswedan kirim ke Bloomberg viral di media sosial. (Sumber: Twitter/rokok_indonesia).

Si pengunggah juga menyebut lembaga tersebut telah menggelontorkan uang hampir USD 1 miliar demi kampanye antirokok di seluruh dunia.

Dalam surat tersebut, Anies bicara terkait bagaimana Jakarta melindungi warga dari rokok serta larangan iklan dan juga pajangan tembakau di dalam dan luar tempat penjualan.

Surat tersebut ditujukan dan ditandatangani pada 2019 silam dan aturan tersebut kini ada dalam Seruan Anies Nomor 8 Tahun 2021.

Pemilik akun lantas menuding inisiasi Anies bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaanya sebagai alat tukar politik untuk mencari dana menjelang Pilpres 2024.

“Tipika elit politik macem begini, saran kami, menjadi pihak yang tak layak dipilih, baru jadi gabener aja udah cari donoran dari pihak asing, alat barternya, ya nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup dari kretek ini,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman Yursak meminta akun tersebut membuka diri agar tidak anonim.

Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif menyebut tudingan terhadap Anies tersebut terlalu naif.

Menurutnya, isi surat tersebut telah dipelintir karena sejatinya tidak berisi permintaan dana melainkan berupa ajakan untuk berkolaborasi. (*Red).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini