EKONOM
“Untuk itulah dengan kegiatan koperasi yang di launching ini adalah diawali dengan satu kegiatan yang sudah berjalan, kegiatan yang tadi adalah terkait dengan masalah B-ter belanja terencana, kemudian banyak member-member,”
Lapan6Online | Pemalang : Koperasi modern bakal lahir lewat perluasan model bisnis koperasi dan pemanfaatan teknologi antara lain melalui digitalisasi. Lewat modernisasi dalam bentuk teknologi digital, koperasi diyakini bisa menjalankan strategi bisnis dengan lebih efektif dan efisien tanpa menghilangkan karakteristiknya.
Dengan hadirnya B-Ter (belanja terencana,red) dibawah payung hukum PT.Cipta Orang Desa (PT COD,red) dan Koperasi Cipta Orang Desa menjadikan sebuah gebrakan dan motivasi kekinian.
karena, digitalisasi merupakan bentuk adaptasi terhadap ekosistem ekonomi yang telah berubah. Bagaimanapun koperasi dituntut lebih kreatif dan responsif terhadap perkembangan dunia usaha.
Melalui serangkaian upaya itu, PT COD dengan melahirkan B-ter bertekad menggunakan koperasi sebagai instrumen untuk mengkonsolidasikan usaha-usaha mikro, agar dapat masuk ke skala ekonomi global. Dengan demikian diharapkan bisa mendapatkan akses permodalan lebih besar untuk mengembangkan usaha agar mampu bersaing dengan korporasi.
Disela-sela acara Grand Launching Koperasi Cipta Orang Desa, di Pemalang, pada Sabtu (13/11/2021), Drs. Hepi Priyanto, MM, Kepala Diskoperindag, Kab. Pemalang, Jawa Tengah kepada awak media mengatakan bahwa,”Jadi sehubungan dengan launching untuk pembukaan koperasi, selain meresmikan kantor PT COD (PT. Cipta Orang Desa, red) ini juga sekaligus launching untuk koperasinya. Kami tentunya dari pemerintah Kabupaten Pemalang, khususnya Kosperindag berharap bahwa koperasi ini nanti mampu sesuai dengan ruh koperasi itu sendiri, dari oleh untuk anggota, artinya tujuan koperasi tentunya adalah bagaimana mampu mensejahterakan anggota, “ ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut Hepi menjelaskan,”Pada dekade atau di tahun 2017, itu ada satu perubahan paradigma dari pemerintah terkait dengan pembinaan koperasi, pergerakan koperasi dimana pergerakan koperasi ini sekarang lebih diorentisakan lebih kepada kualitas, bukan kuantitas atau bukan sebanyak-banyaknya koperasi. Tapi bagaimana koperasi yang ada ini punya mutu kualitas yang betul-betul nanti mampu eksis serta berkembang dan tentunya kemudian mampu menyejahterakan anggota dan ketika anggota tentunya bicaranya adalah bagian dari pada masyarakat. Untuk itulah dengan kegiatan koperasi yang di launching ini adalah diawali dengan satu kegiatan yang sudah berjalan, kegiatan yang tadi adalah terkait dengan masalah B-ter belanja terencana, kemudian banyak member-member, dan ini ternyata mereka merasa bahwa dengan B-ter ini mereka merasa terbantu dengan berbagai macam kebutuhan pada saat momen-momen tertentu bisa terbantu dengan biaya yang yang sangat ringan dan mudah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa,”Mereka nanti mampu memenuhi kebutuhan pada saat lebaran. Diharapkan dengan kegiatan yang sudah berjalan ini kemudian dijadikan sebuah lembaga secara ketentuan perundangan, Pengelolaan menyangkut masalah keuangan masyarakat ini kecuali Bank, hanya koperasi yang diperbolehkan, sesuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh OJK. Untuk itulah maka diharapkan dengan sudah adanya kegiatan-kegiatan yang kemudian dikemas lagi, kegiatan itu akan memberikan kontribusi lagi kepada anggotanya, dengan masuk sebagai koperasi, mereka akan mendapatkan sisa hasil usaha ataupun keuntungan perusahaan itu sendiri,” tambahnya.
Masih menurut Hepi,”Tentunya ini akan yang meningkatkan keterikatan mereka anggota, termasuk bagaimana koperasi nanti bisa eksis kembali semua ketentuan yang menyangkut masalah perkoperasian itu dijalankan. Diantaranya semua kegiatan termasuk rencana kegiatan akan dipertanggungjawabkan, akan dievaluasi dan kemudian disepakati pada setiap kali yang namanya RAP,” pungkasnya. (*Bams/Mai)