PERISTIWA | MEGAPOLITAN
“Sesuai dengan instruksi Gubernur Banten pasca-gempa, pihaknya diminta melakukan pendataan rumah dan fasilitas lainnya yang rusak, serta pencarian adanya korban jiwa,”
Lapan6Online | Serang : Gempa bumi Banten Magnitudo 6,7 sempat memporakporandakan bangunan rumah di tiga wilayah yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Tercatat 1.231 bangunan rumah mengalami rusak berat. Namun sejauh ini dilaporkan tidak ada korban dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi M 6,7 yang berpusat di Sumur, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, terjadi pada Jumat (14/01/2022) pukul 16:06 WIB. Goncangan yang cukup keras ini hingga terasa di wilayah Jabodetabek.
Bahkan warga Kabupaten Karawang dan Cianjur juga merasakan getaran gempa bumi Banten.
Pemerintah Provinsi Banten terus secara intensif melakukan update pendataan dan pemetaan di tiga lokasi wilayah kabupaten tersebut. Selain itu, Pemda juga melakukan penanganan kedaruratan dengan menyalurkan bantuan tambahan kedaruratan melalui Dinas Sosial.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Banten di Serang, pada Sabtu (15/01/2022) sampai pukul 10.00 WIB, tidak ada korban jiwa dari kejadian gempa. Untuk jumlah bangunan rumah yang rusak di tiga daerah tersebut sebanyak 1.231 unit, dengan rincian 226 rusak berat, 290 rusak sedang dan 715 rusak ringan. Sedangkan di wilayah Kabupaten Pandeglang terhitung paling terdampak dengan 738 rumah warga yang rusak.
Rumah rusak tersebut masing-masing di Kabupaten Pandeglang sebanyak 214 rusak berat, 269 rusak sedang dan 617 rusak ringan yang tersebar di 28 Kecamatan dan 123 desa.
Sedangkan di Kabupaten Lebak 12 rumah rusak berat, 12 rusak sedang dan 98 rusak ringan yang tersebar di 15 Kecamatan dan 32 desa. Sementara di Kabupaten Serang terdapat 9 rusak sedang yang tersebar di 3 kecamatan dan 4 desa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan bagi masyarakat yang terdampak kerusakan rumah, sampai saat ini masih mengungsi ke sanak saudaranya yang tidak terdampak.
“Kita belum membuka tenda pengungsian, karena masyarakat masih memilih untuk menetap di rumah saudaranya,” kata Nana.
Selain kerusakan rumah, dampak gempa bermagnitudo 6,7 itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan sekolah, kantor pelayanan serta tempat ibadah rusak.
Di Kabupaten Pandeglang terdapat 13 sekolah, 14 Puskesmas, 4 sarana ibadah, 3 kantor pemerintahan, dan satu tempat usaha yang mengalami kerusakan.
Sementara untuk Kabupaten Lebak ada 5 sekolah yang rusak, 2 fasilitas umum dan 1 kantor desa. Sedangkan di Kabupaten Serang tidak ditemukan kerusakan.
Nana mengatakan sesuai dengan instruksi Gubernur Banten pasca-gempa, pihaknya diminta melakukan pendataan rumah dan fasilitas lainnya yang rusak, serta pencarian adanya korban jiwa.
“Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya ada 2 warga Lebak yang luka ringan,” jelasnya.
Untuk memastikan kebutuhan makanan bagi masyarakat korban terdampak gempa, Nana mengungkapkan sudah ada bantuan yang didistribusikan ke Kecamatan Munjul dan sekarang akan kembali didistribusikan ke Kecamatan Sumur.
“Selain dari kami (Pemprov Banten), ada juga bantuan makanan dari Polda dan Dinsos Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Jika ada pihak lain yang akan memberikan bantuan makanan dan lainnya, kata Nana, dipusatkan di Forkopimcam masing-masing. Nanti dari situ akan diarahkan untuk proses pendistribusiannya kemana saja.
Kecuali, bantuannya sudah ditarik oleh kabupaten, itu koordinatornya langsung Kepala Daerah atau Bupati. “Termasuk kalau ada relawan yang mau ikut membantu, koordinasinya ke Forkopimcam,” kata Nana.
Untuk pembuatan dapur umum, lanjutnya, BPBD Provinsi Banten tidak langsung mendirikan, mengingat situasi di lokasi masih cukup terkendali. Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mendirikan dapur umum.
Sistem Kelistrikan Aman
Menurut informasi yang dihimpun, guncangan gempa bumi juga dirasakan hingga wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Beberapa warga maupun pegawai kantor sempat berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
BPBD Kabupaten Cianjur juga melaporkan bahwa guncangan gempa bumi itu juga sempat dirasakan di wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.
Adapun BPBD Kabupaten Lampung Barat juga melaporkan hal yang sama, bahwa guncangan gempabumi dirasakan hingga 2-3 detik di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Pandeglang, BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil masih dalam proses pendataan.
Sementara itu, PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan di wilayah Jawa, Madura dan Bali dalam kondisi aman usai dilanda gempa berkekuatan magnitudo 6,7 di Kabupaten Sumur, Banten pada Jumat ini pukul 16.05 WIB.
“Berdasarkan laporan dari tim kami di lapangan, secara umum, kondisi kelistrikan Jawa Madura Bali dalam kondisi aman,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi melalui keterangannya, Jumat.
Ia mengatakan untuk memastikan lebih lanjut, saat ini PLN langsung menurunkan tim untuk memastikan semua infrastruktur kelistrikan terutama di wilayah Banten tetap beroperasi.
Saat ini, kata dia, daya mampu pasokan sistem Jawa-Madura-Bali sebesar 24,5 GW. Agung mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Seluruh pelanggan bisa melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya,” kata Agung. (*Asr/Kop/Mas Te/Lpn6)