Lapan6Online | BERAU – Ketua Dewan Rakyat Dayak Kalimantan Timur, Siswansyah bereaksi keras menanggapi pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat “Jin buang anak”.
Tak sampai disitu, Edy Mulyadi dkk juga menyinggung soal “Kuntilanak, Genderuwo dan celetukan “hanya Monyet”. Pernyataan itu dilontarkan dalam video yang kemudian viral di medsos.
“Bisa memahami nggak, ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak, yaa.. pasarnya siapa? Kalau pasarnya Kuntilanak Genderuwo, ngapain gw bangun disana (Kalimantan),” kata Edy dalam video yang viral.
Sontak, Pernyataan Edy itu, dianggap sebagai penghinaan bagi warga Dayak dan Masyarakat Kalimantan pada umumnya.
“Saya Siswansyah, Ketua Dewan Rakyat Dayak DPW Kalimantan Timur Sangat keberatan dengan pernyataan Edy Mulyadi yang mengatakan masyarakat kalimantan timur kuntilanak dan monyet. Kami keberatan,” tegas Siswansyah dalam keterangan resmi kepada Lapan6 Group, Senin (24/1/2022).
Ia mendesak Kapolri untuk menangkap Edy Mulyadi dan kawan-kawan yang dinilai sudah melukai perasaan Masyarakat Adat Kalimantan Timur.
Pernyataan Edy dianggap sudah menghina harga diri Masyarakat Adat Kalimantan Timur. Edy dianggap sudah mengusik kedamaian yang terjalin di Pulau Kalimantan.
“Kami Rakyat Adat Kalimantan Timur sangat hidup damai di daerah kami dan kami tidak pernah mengusik mereka di sana,” terang Siswansyah.
Ia tidak melarang siapapun mengkritik pemerintah, namun jangan jadikan Kalimantan dan Masyarakatnya sebagai tumbal.
“Anda mengkritik pemerintah itu sah-sah saja tetapi jangan kami masyarakat adat di Kalimantan Timur anda jadikan tumbal kebiadaban anda.” geram Siswansyah.
Ia menyatakan Masyarakat Adat Kalimantan Timur dan Kalimantan pada umumnya hidup damai dan saling menghormati sesama umat. Masyarakat Adat Kalimantan cinta damai sesama bangsa.
“Saya, Ketua Dewan Rakyat Dayak DPW Kalimantan Timur, mewakili masyarakat kalimantan Timur meminta kepada bapak Kapolri untuk menindaklanjuti apa yang sudah Edy Mulyadi lakukan kepada masyarakat Kalimantan Timur.
Kami sangat kecewa apa yang sudah dilakukan kepada kami Masyarakat Adat yang tak tahu menahu apa yang sudah Edy Mulyadi lakukan kepada pemerintah.” terangnya.
Ia menegaskan, jangan jadikan masyarakat Kalimantan Timur sebagai tempat pembuangan kebencian politik. Siswansyah mengancam, Masyarakat Kalimantan bisa menjadi bengis dan sadis jika diusik.
“Kami masyarakat Kaltim bisa menjadi bengis dan sadis bila anda inginkan. Jangan ajari kami masyarakat adat Dayak untuk berbuat buruk kepada anda. Ingat kami tidak kemana-mana, tapi kami ada dimana-mana!” tegas dia.
Siswansyah mengingatkan, bahwa salah satu penyumbang terbesar devisa negara adalah dari Kalimantan. Itu semua adalah bentuk kontribusi dan semangat kepedulian serta nasionalisme masyarakat Kalimantan kepada bangsa dan negara.
“Maka, sangat-sangat tidak pantas ucapan penghinaan ini dilontarkan kepada kami Masyarakat Kalimantan. Segera proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kalimantan bersatu dan kalimantan menggugat.” tandasnya. [RED]