NEWS | PERISTIWA | NUSANTARA
“Itulah yang saya bilang tadi kalau di gunung sana ada tempat kerjanya untuk apa lah cari makan di batas ini, lebih bagus di hutan sana ndak pusing kepala,”
Lapan6OnlineKalBar | Sanggau : Mulai dari pukul 8.30 wib pagi, puluhan warga masyarakat perbatasan yang tinggal di perbatasan ramai-ramai demo menggeruduk Pagar PLBN Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada Selasa (8/3/2022).Aksi tersebut dilakukan dikarenakan mulai hari ini (Selasa, 8/3/2022) sesuai plang spanduk yang ditempel di pagar PLBN Entikong, mulai hari ini areal PLBN Entikong disterilisasi dari semua pedagang asongan/Calo/Pengurus PMI inilah yang membuat mereka mulai emosi tidak terima dengan aturan ini ,aturan yang selalu berubah-ubah menurut mereka/pendemo
Hasil pantauan redaksi Lapan6online.com dilokasi, pada Selasa (8/3/2022) tampak diantara dua kubu sempat memanas saling adu argumentasi masing-masing mempertahankan argumennya, namun bisa diatasi oleh masing-masing kubu, dari pihak pengelola PLBN Entikong mencoba memberikan penjelasan kenapa mulai hari ini semua pedagang, money Change, pengurus PMI tidak diperbolehkan masuk ke area PLBN Entikong dikarenakan ini keputusan semua instansi terkait yang ada didalam gedung PLBN Entikong.Di kubu pendemo juga mengatakan,”Jika kami tidak diperbolehkan masuk kedalam untuk mencari rezeki menjual makanan minuman, kartu, money Change, urus PMI, kami minta juga jangan ada oknum yang bermain didalam, menjual kartu, makanan dan minuman, tukar Ringgit, semua tidak boleh jualan ya, kalau ada oknum atau siapapun yang ketauan berjualan didalam kami akan suruh foto/Videokan Kami akan piralkan apakah dari pihak pengelola siap seperti ini, “ kata BKRI salahsatu pendemo.
Setelah bersitegang dalam beberapa saat akhirnya dari pihak PLBN Entikong memutuskan untuk menerima beberapa orang perwakilan dari pedagang asongan 4 orang, Money Change 4 orang, pengurus PMI 4 orang untuk berdialog berdiskusi di ruang living Room Gedung PLBN Entikong.Adapun dalam diskusi tersebut dihadiri oleh : Alpian, Fanji Hermansyah Kabid Kebersihan & Keamanan PLBN Entikong, Sutejo Anggota Ramil Entikong, Ipda Suparman Kasubsektor Entikong, Perwakilan dari CIQS, Perwakilan Kacabjari Entikong, Komunitas Intelijen, di dalam ruang living room dari pihak Pengelola PLBN Entikong mempersilahkan satu persatu dari perwakilan yang ikut hadir dalam acara diskusi ini untuk memberikan masukan atau pendapat masing-masing sekaligus sama-sama mencari solusi yang terbaik.
Acara diskusi ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat perbatasan, Abu Bakar sebagai perwakilan dari masyarakat perbatasan untuk menyampaikan aspirasi warga masyarakat perbatasan yang mencari rezeki di sekitar area PLBN Entikong.Tampak seorang warga menyatakan,”Adapun permintaan dari warga perbatasan yang mencari rezeki di area PLBN Entikong meminta pihak pengelola untuk mengijinkan mereka beraktivitas seperti biasa walau hanya di sekitar tugu Pancasila, dan meminta kepada pihak pengelola untuk bisa mengijinkan pengurus PMI untuk ke daerah Netral alasannya kalau kami pengurus PMI tidak ke netral jemput penumpang kalau ada apa-apa hal yg terjadi di antara gate Malaysia mau keluar ke Indonesia, dan kadang juga PMI yang keluar ini kan tidak semuanya ada uang , ada yang dikirim kan dari kampung biayanya ke kami dan tentunya kami harus bayarkan ongkos mobilnya dari dalam Malaysia keluar ke perbatasan dari itulah kami meminta supaya kami hanya pengurus saja yang diijinkan masuk ke Garis Netral untuk menunggu PMI, ” ucap salah satu warga yang ikut berdiskusi di dalam ruang rapat LivingRoom PLBN Entikong.
Menurut Alpian dari pihak PLBN dalam hal ini sebagai penengah kedua belah Kubu, ia menyatakan bahwa, “Kami pengelola PLBN tidak bisa serta merta kami putuskan untuk disetujui atau tidak, kami akan tampung aspirasi bapak-ibu semua dan kami akan segera melaksanakan Rapat duduk Bersama CIQS dan pihak yang berkepentingan di dalam PLBN Entikong ini untuk mencari solusi yang terbaik dan semoga secepatnya di setujui oleh semua pihak terkait Yang ada di PLBN Entikong ini, karena kami hanya selaku pengelola PLBN saja kan banyak instansi yang sangat berkepentingan disini,” ujar Alpian.
Alpian menambahkan,”Jadi kami mohon kepada bapak-Ibu untuk sabar menunggu keputusan hasil rapat terbaru kami nanti, Insya Allah besok kami beritahukan keputusan hasil rapat mohon maaf jika ada kata-kata salah wabillahitaufik walhidayah wassalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh , selamat siang,” tambah Alpian pihak Pengelola PLBN Entikong.
Setelah acara diskusi berakhir, ahirnya mendapatkan kesimpulan dari pihak PLBN Entikong menerima dan akan menyampaikan aspirasi dari para warga masyarakat yg mencari rezeki di perbatasan dengan beberapa poin yang disampaikan oleh Fanji Hermansyah di antaranya :
1. Mengenai pembatasan diperlukan pembatas untuk pelaku usaha
2. Program pekan penertiban ini jangan sampai 1 Minggu
3. yang salah itu yang ditindak
4. Minta yang boleh ke netral hanya pengurus PMI saja.
Usai acara, redaksi meminta keterangan kepada pihak pengelola PLBN Entikong hasil dari diskusi tadi. Melalui Fanji Hermansyah, Kabid Kebersihan & Keamanan PLBN Entikong mengatakan,”Selamat siang pertemuan hari ini akan kami sampaikan terangkum ada empat poin yang yang pertama itu adanya pembatasan diperlukan wilayah pembatas untuk pelaku usaha yang kedua program pekan penertiban ini jangan sampai 1 minggu yang ketiga yang salah itu yang ditindak mungkin 3 poin itu yang kami tangkap dan kami akan rembukan besok hasilnya akan kami sampaikan kepada pelaku usaha dan masyarakat sekalian. Terkait dengan permintaan pengurus PMI untuk dijinkan ke garis Netral Fajri Hermansyah menjelaskan akan kami sampaikan akan kami rembukkan ke pengurus PMI itu,” jelas Fanji.
Sementara itu, secara terpisah redaksi meminta penjelasan Abu Bakar, Tokoh masyarakat Entikong, ia menjelaskan terkait hal tersebut bahwa,”Kalau dari saya selaku tokoh masyarakat perbatasan sesuai yang saya bilang tadi di mana yang harus ditunjukkan dari pihak PLBN itu, yang kedua biar barang ini tidak jadi carut-marut selalu ribut terus kan jadi masalah hanya untuk masuk ke Netral kalau tidak ke Netral kan tidak bisa dapat duit kan itu alasannya, kedua tadi kalau memang ada tempatnya Insya Allah barang itu tidak kayak gini , dan kami sangat memahami kerjaan dari pihak PLBN ini, cuma itulah tadi dari pihak mereka mengatakan kan kan,” jelasnya
Masih menurut keterangan Abu Bakar,”Dari saya selaku tokoh masyarakat perbatasan mintanya ndak banyak, apa yang saya bilang tadi di mana tempat yang harus ditunjuk dari pihak PLBN itu , kedua biar barang ini tidak jadi carut-marut ibarat tadi jadi selalu ribut-ribut terus kan yang jadi masalah hanya untuk masuk ke netral, kalau ndak ke netral ndak bisa dapat duit itu alasannya pertama itu, dan yang kedua tadi kalau memang ada tempat insya Allah barang itu tidak bakalan kayak gini, kita pun sangat sangat memahami kerjaan dari pihak PLBN ini sangat sangat memahami, cuma itu dari mereka pun tidak mau dikatakan salah juga kan, kita dari masyarakat hanya tahu mencari makan saja,” ujarnya.
Lanjut Abu Bakar,”Intinya tadi dari mereka jaklah menimbangnya, dimana keluh kesahnya untuk masyarakat kita di sini, kalau selama lama ini kan ndak ada yang mau dikerjakan. Itulah yang saya bilang tadi kalau di gunung sana ada tempat kerjanya untuk apa lah cari makan di batas ini, lebih bagus di hutan sana ndak pusing kepala,” tukasnya.
Ketika redaksi menanyakan sekiranya pengurus PMI tidak diizinkan masuk juga sampai netral bagaimana tanggapannya? Abu Bakar mengatakan,”Bagi yang berkepentingan aja makanya tadi saya sudah ngomong kepada kawan-kawan apa kepentingan kita misalnya kalau dia ada kepentingan ke netral apa salahnya dia ke netral ketemu dengan PMI nya di sana kan nggak ada salahnya, PMI yang baru keluar ini bukan tahu tempatnya di sini, kadang-kadang sudah datang pun masih bertanya ini sudah di Indonesia kah? , Belum tahu dia , Jadi kalau ndak ada pemandunya siapa lagi yang jadi pemandunya kalau bukan pengurusnya, ini yang sangat kita sayangkan maksud kita kemarin itu kan sesuai apa yang diberitakan di sini kemarin itu kan, kesepakatan dari pihak PLBN , pengurus bisa masuk ke netral tapi dengan catatan tadi dikawal oleh security/Satpam itu 1 ,dan kedua tadi yang tidak berkepentingan silakan tunggu disini di booth yang sudah disediakan tempatnya itu,” jelasnya.
Masih menurut Abu Bakar bahwa,”Ini yang melanggar aturan ini siapa? Masyarakat kah atau mereka? Ini aturan dari mereka yang ngomong kemarin itu mereka yang ngomong di sini tempatnya. Siapa Yang punya kepentingan silakan tapi dikawal oleh security. Terkait masalah pelanggaran abu bakar menjelaskan bukan dari pihak masyarakat saja yang melanggar dari pihak instansi lain juga melanggar. Maksud saya itu jangan nengok kesalahan daripada masyarakat saja, tengok juga kesalahan daripada mereka juga, nah kalau masalah pelanggaran-pelanggaran itu sudah tradisi nya dibatas ini, jangan kesalahan yang kecil-kecil aja di sorot tapi permasalahan besar Di diamdiamkan, maksud didiamkan tadi mereka yang main-main ndak ada ceritanya, tapi kalau masyarakat yang main-main lalu ada ceritanya kalau pelanggaran yang namanya kita masyarakat ini kan ada yang data hukum ada yang bisa hukum, yang mana tahu arti hukum sedikit-sedikit itulah yang ikut arah hukumnya, tapi kalau yang ndak tahu ya tetep dia nyelonong sana nyelonong sini apakah itu yang disebut pelanggaran juga yang setahu saya yang disebut pelanggaran,” urainya.Ia menambahkan,”Yang setahu saya pelanggaran itu adalah berkelahi sama petugas, bertinju sama petugas itu pelanggaran tapi kalau hanya untuk jualan begini hanya sajak di atas 1 langkah dari itu lalu itu dianggap pelanggaran menurut saya itu tidak logis tidak logis ndak masuk akal itu, tadi kan mereka merasa terganggu oleh kita kita ini Jadi pertanyaan saya apa yang merasa mereka terganggu oleh masyarakat ini tadi yang mau saya omongkan di dalam ruang rapat living room tapi kan saya dengar juga keluhan dari kawan-kawan lain yang berjualan,” pungkasnya. (*SPL/IBRHM)
Simak Video Terkait :