PERISTIWA | POLITIK
“Sudah dilayangkan surat oleh Babe Aldo, salah satu Presidium ARM minta waktu agar diterima oleh Kemenkes. Enam bulan lamanya surat dikirim sampai aksi ARM yang pertama ke sini tidak ada balasan. Sampai saat ini,”
Lapan6Online | Jakarta : Presidium Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Muslim Arbi mengaku heran bukan kepalang dengan sikap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menutup rapat-rapat dialog saat ditanya soal keterbukaan informasi vaksinasi Covid-19 yang saat ini dijalankan oleh pemerintah.
Bahkan berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari mekanisme administrasi hingga aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenkes RI.
“Belum ada progres dan kemenkes belum respon. Meski sudah digeruduk Kemenkes berkali-kali,” kata Muslim Arbi kepada awak media, pada Senin (21/3/2022) lalu.
Dengan sikap tertutup Kemenkes itu, Muslim Arbi pun justeru mencium tidak biak dari lembaga negara yang mengurus bidang kesehatan itu.
“Jadi pertanyaan, kenapa Kemenkes tidak bersedia menemui ARM dan berdialog, meski pada awal kedatangan ARM ke Kemenkes sudah bersedia untuk dialog?,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muslim Arbi mengatakan bahwa sudah 6 (enam) bulan lamanya ARM menunggu respon baik dari Kemenkes untuk menjelaskan tentang vaksinasi tersebut. Hal ini dilakukan karena banyak pihak yang mempertanyakan validitas vaksinasi tersebut,apakah murni untuk kepentingan kesehatan atau hanya sekedar bisnis belaka.
“Sudah dilayangkan surat oleh Babe Aldo, salah satu Presidium ARM minta waktu agar diterima oleh Kemenkes. Enam bulan lamanya surat dikirim sampai aksi ARM yang pertama ke sini tidak ada balasan. Sampai saat ini,” terangnya.
Oleh karena itu, ARM tak akan berhenti untuk melakukan aksi unjuk rasa agar Kementerian Kesehatan mau terbuka dan jujur terkait dengan vaksinasi tersebut.
“Kemenkes akan didemo terus sampai bersuara,” tegasnya.
Rencananya, pada hari Selasa 22 Maret 2022, ARM akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Kesehatan. Agenda aksi yang akan dijalankan pada pukul 09.00 WIB tersebut akan menuntut Kemenkes terbuka dan jujur terkait dengan proyek vaksinasi Covid-19 itu. (*Rls/Red)