PERISTIWA | NUSANTARA
“Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin kepada seluruh keluarga besar Adhyaksa. Semoga kita semua menjadi insan yang fitri. Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
Lapan6Online | Jakarta : Jaksa Agung Republik Indonesia Burhanuddin menyampaikan pesan kepada seluruh umat Muslim di seluruh Indonesia yang merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah, agar dalam melaksanakan silaturahmi senantiasa tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Karena Lebaran kali ini kita diperkenankan saling memaafkan secara langsung.
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Seluruh warga Adhyaksa dimanapun berada, alhamdulillah kita telah tiba di hari kemenangan. Semoga perjuangan yang telah kita lakukan selama Ramadhan mendapat rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga kita menjadi pribadi yang kembali fitrah,” ujar Jaksa Agung RI, pada Senin (02/05/2022) kemarin.
Jaksa Agung RI mengatakan bahwa Lebaran kali ini kita diperkenankan untuk bermaafan dan bersilaturahmi secara langsung dengan orang-orang yang kita sayangi.
“Untuk itu saya mengajak dan mengingatkan selama melaksanakan silaturahmi agar tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Jaksa Agung RI.
Akhir kata, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, Jaksa Agung RI dan keluarga mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin kepada seluruh keluarga besar Adhyaksa. Semoga kita semua menjadi insan yang fitri. Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
Dalam kesempatan yang sama Jaksa Agung RI Burhanuddin beserta jajaran mengikuti Shalat Ied Idul Fitri yang dipimpin oleh Dr. KH. Fuad Thohari M.A di lapangan Kantor Kejaksaan Agung Jalan Hasanudin Nomor 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Dalam khotbahnya, Dr. KH. Fuad Thohari M.A menyampaikan bahwa setelah menjalani puasa Ramadhan selama 1 (satu) bulan, diharapkan setiap orang kembali mendapatkan fitrah (kesucian) laksana bayi yang baru dilahirkan ibunya, serta kesucian dan fitrah diri ini diharapkan dapat memancarkan aura positif, perasaan, pikiran, sikap dan tindakan yang bersih dalam berbagai segi kehidupan.
Selama 2 (dua) tahun, seluruh warga Indonesia tidak dapat melaksanakan silaturahmi, shalat berjamaah akibat pandemi Covid-19. Selain itu pula, warga Indonesia telah terdampak krisis multi dimensi mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial dan politik.
“Namun semua hal tersebut dapat dilalui secara damai hingga akhirnya pada hari ini, seluruh umat Muslim dapat melangsungkan Shalat Ied Idul Fitri bersama-sama, dan tentunya berharap agar pandemi ini segera menjadi endemi serta kondisi dapat kembali seperti sediakala,” ucapnya.
Salah satu misi utama diutusnya Rasulullah SAW di bumi ini, jelas KH Fuad adalah untuk menyebarkan rasa kasih sayang, kerukunan dan kedamaian.
Suasana damai itu tidak hanya terhadap sesama manusia tetapi juga terhadap ciptaan Allah lainnya seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, bumi dan sebagainya.
“Misi perdamaian ajaran Islam juga tercermin dari kata Islam secara harfiah (literasi) berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai,” tuturnya.
Lanjutnya, dalam perayaan Idul Fitri guna mendapatkan fitrah dan kesucian, hendaknya seluruh umat dapat saling memaafkan dimana jangan sampai mendiamkan seseorang lebih dari 3 (tiga) hari, menjalin silaturahmi dengan keluarga, guru, kerabat kerja, dan kerabat dekat, serta janganlah merayakan Idul Fitri dengan cara haram dan dimurmai oleh Allah. Shalat Ied Idul Fitri berlangsung aman, lancar dan khidmat serta menerapkan protokol kesehatan. (*Kop/Mas Te/Lpn6)