OPINI | POLITIK
“Masyarakat khususnya kaum muslim harus kritis terhadap isu islam yang dikait kaitkan dengan radikal dan teroris. Benarkah islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam itu sebagaimana yang disebarkan di media?,”
Oleh : Gati Margati
MASIH menjadi berita hangat khususnya di media elektronik mencuatnya isu sebuah kelompok yang dianggap telah menyebar luaskan berita bohong dan dianggap sebagai kelompok penjaringan radikalisme- terorisme.
Sebagaimana dilansir detiknews.com disebutkan bahwa Pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong dan UU Ormas dan langsung ditahan polisi.
MUI mengapresiasi tindakan kepolisian.
“Penindakan yang dilakukan kepolisian sudah tepat. Aktivitas dakwah dan pengajian hanyalah sistem penjaringan yang biasa dilakukan kelompok radikal-terorisme pada umumnya,” ujar pengurus Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Makmun Rasyid dalam keterangannya seperti dilansir detik, pada Kamis (9/6/2022).
Makmun mengatakan Khilafatul Muslimin sama dengan kelompok-kelompok radikal lainnya. Salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Begitulah isu yang terus diangkat oleh media. Masyarakat khususnya kaum muslim harus kritis terhadap isu islam yang dikait kaitkan dengan radikal dan teroris. Benarkah islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam itu sebagaimana yang disebarkan di media? Apakah ini tuduhan tuduhan yang nyata untuk menstigmatisasi islam?
Indonesia dengan mayoritas jumlah muslim terbesar di dunia merupakan bagian dari rahmat ilahi. Namun melihat kondisi umat saat ini sangat miris karena dibiarkan hidup bebas, tak peduli baik buruk, halal haram mereka lakukan demi materi.
Inilah realita sistem demokrasi-kapitalis yang hanya mengambil asas manfaat.
Apapun akan mereka lakukan demi terpenuhinya kepentingan mereka tanpa peduli dengan fitnah yang keji sekalipun.
Kriminalisasi terhadap islam
Begitupun munculnya isu tentang Islam yang silih berganti dengan sebutan sebagai teroris atau radikal yang kian meluas yang tak lepas karena kepentingan politik dalam negeri.
Hiruk pikuk Pilpres menjadi ranah yang tepat untuk dimanfaatkan para phobia Islam dan mengaitkannya dengan bendera tauhid. Begitulah, ini bagian dari upaya kriminalisasi terhadap islam mengapa?
Bendera tauhid dengan kalimat agung itu adalah milik seluruh kaum muslim dan identik dengan islam di sisi lain dikaitkan dengan isu pencapresan yg notabene Masyarakat yg belum paham akan mendorong calon tersebut untuk menstigma dan monsterisasi islam.
Khilafah ajaran islam
Kita harus mengenal terlebih dahulu dan pahami bahwa khilafah itu adalah bagilah dan konsep ajaran Islam bukan ajaran teroris dan bukan Pula ajaran radikal. Rasulullah pun memberikan contoh metode perjuangan yang hak. Hal ini agar umat tidak terjebak dengan agenda settingan pihak-pihak yang ingin membuat framing negatif terhadap ajaran Islam.
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam warisan Rasulullah saw. Sistem pemerintahan ini eksis sejak zaman Rasul hingga runtuh pada 1924. Khilafah adalah satu-satunya sistem yang sesuai syariat. Begitu banyak tulisan para ulama yang menjelaskan mengenai Khilafah sebagai sistem pemerintahan yang sahih. Kembalinya Khilafah adalah janji Allah dan berita gembira dari Rasulullah.
Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.
Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim.
Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).
Syariat islam merupakan seperangkat aturan dan hukum yang diturunkan untuk menjaga, mengayomi dan menyelamatkan generasi muda serta seluruh manusia di muka bumi ini dari kerusakan, kejahatan dan kedzaliman. Namun, sangat diayangkan ketika melihat agama yang membawa pada keselamatan ini dikriminalisasi tanpq henti.
Saudaraku, ingatlah bahwa Allah swt berfirman “Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”(Surah al-Maidah [5]: 50).
Seruan ini cukup mengingatkan kita semua khususnya generasi milenial yang menjadi penjaga dan pembawa kebaikan. Bahwasanya sudah saatnya kembali pada pangkuan sistem islam yg akan membawa pada keselamatan dimuka bumi ini. [*GF/RIN]
*Penulis Adalah Ibu Rumah Tangga