Pantang Menyerah, Perjuangan Anak SD Berangkat Jam 3 Subuh Sampai di Sekolah Jam 8 Pagi?

0
232
Foto : Screenchot

PERISTIWA | NUSANTARA

“Melewati hutan belantara, 6 sungai, dan persawahan. Mereka selalu bawa parang ke sekolah. Biasa di perjalanan mendapat ular piton,”

Lapan6Online : Jaman serba modern, serba canggih, era digital, tapi masih ada deretan perjuangan panjang yang harus dilalui dua bocah asal Bone, Sulawesi Selatan. Demi menimba ilmu, kedua bocah tangguh tersebut harus berjam-jam menempuh perjalanan.

Membelah hutan belantara hingga menerjang arus sungai. Hal itu mereka lakoni sebelum matahari terbit setiap harinya.

Tak jarang, ada bahaya yang siap mengintai. Berikut ulasan selengkapnya.
Beberapa waktu lalu, pemilik akun TikTok pramonoagung23 mengungkap hal tak terduga yang membuat banyak orang merasa miris sekaligus terharu.

Bagaimana tidak, video singkat yang telah ditonton hingga 281 ribu kali tersebut menampilkan perjuangan keras dua siswa SD saat hendak bersekolah.

Mengenakan seragam SD lengkap dengan sepatu serta tas berisi peralatan sekolah, dua bocah tersebut memberanikan diri untuk berjalan jauh.

Diketahui, dua siswa tersebut berasal dari Desa Tapong, Tellu Limpoe, Bone, Sulawesi Selatan.

“Perjuangan anak SD di pelosok Bone,” demikian dikutip dari keterangan video.
Setiap harinya, dua siswa dan siswi tangguh itu rela berangkat lebih awal dari anak-anak pada umumnya.

Jika para siswa biasanya berangkat sekolah usai jam 6 pagi, hal itu tak berlaku demikian bagi mereka.

Keduanya justru telah siap sebelum fajar menyingsing.

Tatkala anak-anak lain masih terlelap, dua siswa dan siswi SD tersebut telah memulai perjalanan.

Diketahui, keduanya menempuh perjalanan mulai pukul 3 dini hari. Kendati lebih awal, keduanya justru bakal tiba di sekolah pada pukul 8 pagi.

“Berangkat jam 3 subuh sampai di sekolah jam 8 pagi,” demikian dikutip dari keterangan sang pemilik akun.

Bukan hanya itu saja, medan perjalanan turut menjadi salah satu tantangan di depan mata.

Di usianya yang masih belia, kedua siswa tersebut harus rela membelah hutan belantara dan sejumlah area persawahan luas.

Bahkan, 6 sungai turut dilewati. Sadar ada bahaya yang bakal mengancam, keduanya pun selalu berbekal senjata tajam ke sekolah.

Dengan sebilah parang, mereka menyusuri tanjakan hingga semak-semak.

Tak jarang keduanya menemui ular piton liar yang berhabitat di area hutan belantara tersebut.

“Melewati hutan belantara, 6 sungai, dan persawahan. Mereka selalu bawa parang ke sekolah. Biasa di perjalanan mendapat ular piton,” demikian diungkap sang pemilik akun.

Meski melewati perjuangan panjang, namun kedua siswa SD dengan hati besar itu turut memiliki impian selayaknya anak-anak lainnya.

Kelak di kemudian hari, keduanya bercita-cita untuk mengabdi pada negeri, menjadi guru serta polisi.

Mengetahui realita hidup kedua bocah tersebut membuat publik turut merasa haru sekaligus miris.

Tak sedikit yang lantas memanjatkan doa bagi kehidupan kedua bocah tersebut kelak di masa mendatang.

“Semoga 10 tahun ke depan kamu viral kembali udah jadi polisi dan guru yah dek,” doa dari akun @Rusdi

“Jujur pas liat video ini air mataku keluar. Semoga kelak adek-adek ini berhasil meraih cita-citanya,” doa akun @bungakbar

“Semangat dek jangan putus asa, kejar lah terus cita-citamu sampai jadi kenyataan. Kami di sini hanya bisa bantu dengan doa adik-adikku sayang,” doa akun @VeronicaLeong

“Insaallah setiap langkahmu akan menuju kesuksesanmu semangat dek,” doa akun @user5559057803178

“Ya Allah, semoga kelak dia menjadi orang yang sukses,” doa akun @Mutmainna

Senyum serta semangat kedua bocah tersebut seolah tak pernah padam. Tak sedikit pula perhatian dari para guru kepada keduanya.

Berikut video selengkapnya saat dua siswa dan siswi SD menempuh perjalanan panjang demi bersekolah.

“Perjuangan anak SD di pelosok Bone,” demikian dikutip dari keterangan video.

Berangkat Sekolah Subuh
Diketahui, keduanya menempuh perjalanan mulai pukul 3 dini hari. Kendati lebih awal, keduanya justru bakal tiba di sekolah pada pukul 8 pagi.

“Berangkat jam 3 subuh sampai di sekolah jam 8 pagi,” demikian dikutip dari keterangan sang pemilik akun.

Lewati Hutan Rimba & Bahaya
Bahkan, 6 sungai turut dilewati. Sadar ada bahaya yang bakal mengancam, keduanya pun selalu berbekal senjata tajam ke sekolah.

Bikin Haru, Disambut Doa Baik
Mengetahui realita hidup kedua bocah tersebut membuat publik turut merasa haru sekaligus miris.

Tak sedikit yang lantas memanjatkan doa bagi kehidupan kedua bocah tersebut kelak di masa mendatang.

“Ya Allah, semoga kelak dia menjadi orang yang sukses,” doa akun @Mutmainna. (*Mdk/Red)

*Sumber : Merdeka.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini