Mentan SYL : Petani Milenial Harus Kreatif dan Aktif, Jangan Kalah Sama Petani Kolonial, kita Gas Pol!

0
4
Menteri Pertanian, Prof. Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H, M. Si/Foto2 : Bayu

PERISTIWA | NUSANTARA

“Kondisi dunia saat ini membutuhkan Tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia,”

Lapan6Online | Jakarta : Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Certificate of Acknowledgement dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras.

Menteri Pertanian, Prof. Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H, M. Si/Foto2 : Bayu

IRRI telah memberikan pengakuan terhadap sistem pertanian dan pangan yang tangguh serta swasembada beras yang dicapai Indonesia pada 2019-2021.

Jokowi mengungkapkan prestasi ini tidak lepas dari upaya dan kerja keras semua pihak terutama para petani, dan seluruh stakeholder terkait untuk terus meningkatkan produksi beras, sehingga sudah tiga tahun lamanya sejak 2019, Indonesia tidak pernah mengimpor lagi beras.

Apresiasi Presiden pun menjadi tambahan energi bagi Kementan untuk terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan penghargaan dari IRRI atas pencapaian Indonesia dalam swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan nasional merupakan kado terbesar bagi sektor pertanian dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77 pada 17 Agustus 2022.

Lembaga internasional, IRRI memberikan pengakuan terhadap ketangguhan sektor pertanian Indonesia melalui Certificate of Acknowledgement kepada Pemerintah Indonesia.

“Ini kado terbesar HUT RI, karena IRRI memberikan penghargaan. Memberi pengakuan sistem pertanian dan pangan tangguh, dan swasembada beras 2019 – 2021,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.

Tak dapat dipungkiri keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, terutama petani, penyuluh,P4S serta stakeholder pertanian lainnya.

Dalam upaya meningkatkan resonansi regenerasi petani serta wirausaha muda di sektor pertanian guna mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian akan menggelar kegiatan Sarasehan Petani Millenial, Petani, Penyuluh dan P4S di Bumi Perkemahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada tanggal 28-30 Agustus 2022.

“Petani milenial itu harus kreatif dan aktif, jangan mau kalah sama petani kolonial. Yang namanya petani milenial itu punya pergaulan dan bergaulan dengan orang-orang baik. Yang saya senang dari petani milenial itu tidak mau kalah. Inilah saatnya kita Gas Pol,” tegas SYL.

Sarasehan Petani Milenial 2022 ini dihadiri kurang lebih 800 orang, dan sebagai penanggung jawab kegiatan Dr. Idha Widi Arshanti, Sp. Wp.

Tampak hadir dalam kegiatan nasional tersebut diantaranya, Prof. Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H, M. Si, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI Bpk. Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedy Nursyamsi, M. Agr, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian RI Dr. Idha Widi Arshanti, Sp. Wp, Pejabat Eselon lingkup Kementerian Pertanian RI, Perwakilan Perbankan Seluruh Indonesia, Wakapolsek Pasar Minggu AKP Sri Mulat, SH.

Hadir juga Wayan Soepadno (Dewan Pakar APKASINDO/Pengusaha Pertanian), ia mengatakan,”Ketika ingin menjadi petani beramalah dan jadilah manusia yang bisa dipercaya,” singkatnya.

Kemudian, Feri Setiawan, Petani asal Sragen ahlia pembuatan pupuk organik mengatakan bahwa,”Kegagalan itu bukan menjadi akhir dari sebuah usaha, kepercayaan itu sebagai modal utama,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ir. Qomaruzzaman (Direktur Keuangan Pupuk Kaltim), ia menyatakan bahwa,”Posisi Pupuk Kaltim saat ini peringkat ke 6 di Asia Tenggara, yang bisa dipercaya dari adalah hal pengembangan pribadi masing masing, Kepercayaan itu sangat penting dalam hal usaha,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari perbanhkan disampaikan oleh Khoirul Andrianto (Divisi Bisnis Mikro sales Management PT. Bank BRI), ia menyatakan bahwa,”Peran perbankan adalah menyalurkan modal untuk perputaran usaha di pertanian, sekitar 4 juta nasabah dari Petani yang kita layani,” tegasnya.

Sebagai hiburan dalam kegiatan tersebut ditampilkan Tarian Nusantara dari Mahasiswa dan Mahasiswi Politeknik Pertanian Bogor.

Momen nasional bangkitnya petani Indonesia seperti yang disampaikan Menten SYL bahwa sebagai Kado HUT RI ke 77, maka dalam kesempat ini Dedi Nursyamsi , Kepala BPPSDMP kepada awak media mengatakan,”Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT bahwasannya Alhamdulillah hari ini kita berkumpul disini dalam rangka sarasehan petani milenial wilayah Barat yang dilaksanakan sejak tanggal 28 sampai dengan 30 Agustus 2022, Insya Allah Pak Menteri dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan laksanakan hal serupa di indonesia bagian timur insya Allah di Sulawesi Selatan,” terangnya.

Dedi Nursyamsi , Kepala BPPSDMP

“Kami laporkan kepada Bapak Menteri Pertanian bahwa acara sarasehan petani milenial ini diikuti oleh 850 peserta, terdiri 720 orang petani milenial, 130 orang petani poktan, gapoktan, 30 P4S hadir, 48 Peserta Kementerian Pertanian,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa,”Tujuan diselenggarakannya acara sarasehan ini yang pertama adalah melalui kerjasama lembaga pembiayaan usaha tani petani milenial, kerjasama perbankan dalam rangka mensukseskan program utama kementerian Pertanian yaitu TANI AKUR yaitu Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat yang di suport habis oleh 9 Perbankan, insya Allah para petani milenial kita sejak kemarin sudah melaksanakan berbagai kegiatan disini. Kemudian ada pameran produk pertanian unggulan ada 48 stand yang dibawakan oleh Petani Milenial kita, mereka membawa produk produknya masing-masing, bukan hanya komoditas tanaman, tetapi juga ada produk digitalisasi pertanian,” jelas Dedi.

Ia menambahkan,”Kami bersama sama petani milenial mensuport program utama kementerian Pertanian, terutama dalam hal antisipasi krisis pangan Global, kemarin seluruh sekretaris direktorat jenderal termasuk sekertaris Badan sudah memprosentasikan program strategis kementerian Pertanian antisipasi krisis pangan Global. Alhamdulillah para petani milenial kita mereka sangat antusias dan mensuport semua program utama kementerian Pertanian. Selanjutnya para petani milenial kita, Petani dan P4S semuanya siap bersama sama kementerian Pertanian mengantisipasi krisis pangan Global,” tambahnya.

Kemudian penandatanganan PKS “TANI AKUR” oleh Kepala BPPSDM dengan 9 Perbankan, antara lain : PT. Bank Mandiri, PT. Bank BRI, PT. BSI, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dan PT. Pegadaian Indonesia.

Kegiatan selama 3 hari tersebut momen Penyerahan Penghargaan oleh Menteri Pertanian RI, Sekjen Kementerian Pertanian RI dan Kepala BPPSDMP kepada Petani Milenial, Petani Penyuluh, dan P4S Berprestasi.

Diakhir acara, Mentan SYL menyampaikan beberapa hal, “Kita ada disini karena ada belaian ibu kita, doa dan harapan ibu kita akan terus mengalir kepada kita, ibu begitu baik dan ibu pertiwi ini pemberian Tuhan untuk kita jaga, indonesia tidak boleh kalah dengan tantangan apapun,” tegas SYL.

“ Apa yang kita lakukan hari ini bukanlah hal yang sedikit, ini sangat meneliti peranan, fungsi dan tanggung jawab strategis yang sangat dalam bagi bangsa ini, kehadiran Bapak sekalian dari Perbankan, para pengusaha apalagi pejabat adalah titipan dari bangsa dan negara ini, saya kira ini bagian dari harapan dan kebutuhan bagian dari bangsa kita, kalian ada menjaga negeri, kalian ada di negeri ke 4 terbesar di dunia ini, kita bersyukur mempunyai alam yang luar biasa pemberian dari Allah SWT, saya berharap bersama sama karena bumi dalam keadaan tidak baik baik,” ujarnya.

“Ini bagian dari Konsolidasi emosional yang harus kita satukan, karena kita ada artinya bagi bangsa ini, kita ada artinya bagi masyarakat, kita ada artinya bagi keluarga, kita ada artinya bagi diri sendiri, Saya herharap anak anak milenial besok kita pertanggungjawabkan. Kemudian ini bagian dari Konsolidasi konsepsi kita menghadapi tantangan itu seperti apa, biarkan badai bergelombang di negara lain, tapi cepat pergi ada kita yang menjaganya semua, selanjutnya Konsolidasi sebuah organisasi besar yang membantu negara dan bangsa,” bebernya.

“Ayo kita kerja anak anakku semua, saya ucapkan terima kasih, kalau kau pulang nanti jangan seperti sarahsehan tahun lalu mereka datang begitu pulang tidak ada apa apa, saya merasa berhutang budi kepada rekan rekan perbankan yang sudah menandatangani perjanjian ini, kita bekerja habis habisan di Kementerian Pertanian ini untuk bangsa ini, karena besok kita harus bekerja maksimal menghadapi tantangan global yang berkaitan dengan Krisis Pangan yang tidak main main, saya berharap sarasehan petani milenial tahun 2022 ini akan berjalan dengan baik dan melaksanakan tugas dengan baik,” harapnya. (*HARIS S)