OPINI | POLITIK
“Padahal, di pundak mereka ada amanah yang luar biasa, tetapi yang mereka lakukan hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa menyenangkan para kapitalis dan membuat mereka tetap eksis,”
Oleh : Astri Ahya Ningrum, S. Pd
BELUM usai isu meningkatnya bahan pokok dibeberapa bulan yang lalu, kini masyarakat dihantam lagi dengan meningkatnya bahan pokok yang lain, yaitu meningkatnya harga telur. Telur adalah kebutuhan pokok yang biasanya selalu ada di setiap rumah, bahkan tidak jarang banyak yang stok telur untuk memudahkan ketika ingin memasak.
Namun, saat ini masyarakat mendapat kabar yang tidak sedap bahwa telur yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari kini harganya meningkat. Padahal, makanan yang satu ini (telur) banyak sekali peminatnya dan mudah untuk dibeli. Meningkatnya harga telur terbilang cukup tinggi dalam rentang waktu yang singkat selama dua pekan terakhir. Hal ini sangat jelas menyebabkan kesusahan lagi di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio menyebutkan jika kenaikan harga telur ayam saat ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh adanya Bantuan Sosial (Bansos), tetapi pernyataan ini berbeda pula dengan Direktur dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, beliau mengungkapkan jika kenaikan harga telur ayam disebabkan kenaikan harga pakan ternak (kompas.com, 26/08/2022).
Melihat hal ini terjadi, makin memperpanjang penderitaan masyarakat saja. Bagaimana tidak, kebutuhan pangan yang satu ini biasanya terbilang cukup murah sehingga bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Tidak hanya dari kalangan orang-orang kaya saja, masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah pun atau orang-orang kecil juga mengonsumsinya. Terkadang masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah menjadikan telur itu sebagai makanan yang istimewa walaupun mungkin tidak sama dibandingkan dengan orang-orang kaya. Lantas jika sudah begini, bagaimana nasib mereka semua?
Sebelumnya saja masyarakat telah disusahkan akibat naiknya beberapa bahan pokok dan ternyata sampai hari ini harganya belum juga stabil. Solusi yang pasti pun juga tidak ada untuk menyelesaikan persoalan sebelumnya. Masalah yang sebelumnya belum juga selesai malah kini muncul lagi masalah baru, mengakibatkan penderitaan yang dialami masyarakat pun kian panjang dan tidak henti-hentinya.
Masyarakat sendiri bingung dengan keadaan yang makin menyulitkan ini. Ruang gerak mereka terbatas sedangkan pendapatan mereka tidak bertambah. Sementara, harga kebutuhan pokok terus saja meningkat. Mau sampai kapan masyarakat harus terus menunggu dan menderita seperti ini?
Menyedihkan! Inilah dampak dari kekuasaan yang dikendalikan oleh para kapitalis, begitu juga sistem ekonomi yang dijalankan hari ini semuanya berada dalam cengkeraman para pemilik modal tersebut. Mereka tidak pernah sedikit pun bisa memikirkan bagaimana nasib masyarakatnya, apakah masyarakat mengalami kesusahan, apakah hidupnya menderita, hal semacam ini mustahil untuk mereka pikirkan.
Tidak akan pernah hal itu terjadi sampai kapan pun. Mereka para kapitalis hanya memikirkan bagaimana untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya dari memeras masyarakat, tidak peduli masyarakat itu menderita atau tidak.
Di dalam sistem kapitalisme, penderitaan yang dialami oleh masyarakat itu bukan dianggap sebagai masalah dan tidak akan pernah berpengaruh terhadap eksistensi mereka. Inilah wajah nyata dari bobroknya sistem kapitalisme yang sedang menguasai negeri ini dan yang lebih parahnya lagi, para kapitalis melakukan kerja sama dengan para pejabat di negeri ini.
Sangat jelas nasib masyarakat hari ini berada ditangan para kapitalis. Padahal, akibat dari kerja sama yang dilakukan, masyarakatlah yang menjadi korban. Namun, hal tersebut tidak kunjung dihentikan.
Jelas saja masyarakat makin hari makin menderita. Sampai hari ini pun tidak ada solusi yang nyata atas penderitaan yang dialami oleh masyarakat. Padahal, masyarakat ini adalah amanah yang seharusnya dijaga dan disejahterakan, tidak boleh sedikit pun untuk mengabaikan masyarakat.
Namun, para pejabat negeri ini seolah abai dan menutup mata berpaling dari tanggung jawabnya. Padahal, di pundak mereka ada amanah yang luar biasa, tetapi yang mereka lakukan hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa menyenangkan para kapitalis dan membuat mereka tetap eksis. Itulah kenapa masyarakat terus menderita hingga hari ini.
Jelas terdapat perbedaan antara sistem kapitalisme dengan sistem Islam. Di dalam sistem Islam, masyarakat adalah sebuah amanah yang harus senantiasa dijaga dan disejahterakan. Seorang pemimpin tidak diperbolehkan berlaku zalim barang sedikit pun kepada masyarakat yang ia pimpin.
Seorang pemimpin adalah pelayan bagi masyarakat bukan sebaliknya yang menjadikan masyarakat sebagai pelayan bagi pemimpin seperti yang terjadi pada sistem demokrasi.
Menyediakan kebutuhan pokok seluruh masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab seorang pemimpin. Hal ini harus senantiasa menjadi prioritas yang utama. Sebab, jika hal ini tidak terpenuhi maka masyarakat akan menderita dan mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Tentu saja jika kebutuhan sehari-hari tidak terpenuhi, maka masyarakat akan sulit untuk bisa beribadah kepada Allah. Hal ini sangat dipahami oleh pemimpin yang berada pada sistem Islam.
Pemimpin di dalam sistem Islam dalam menjaga masyarakatnya tidak pernah main-main. Mereka bekerja dan melayani masyarakat agar masyarakat hidupnya layak dan sejahtera. Tidak ada istilah masyarakat itu sebagai beban bagi pemimpin. Sebab, para pemimpin di dalam sistem Islam bekerja dengan ikhlas, bertanggung jawab, dan penuh rasa takut kepada Allah Swt.
Mereka paham bahwa setiap kebijakan yang mereka lakukan akan Allah minta pertanggungjawaban kelak, hal ini juga termasuk pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pemimpin di dalam Islam juga harus senantiasa berlaku adil kepada seluruh masyarakatnya. Tidak boleh ada perbedaan dalam menyejahterakan masyarakat.
Maka, memang benar dan sudah terbukti nyata bahwa hanya sistem Islam-lah satu-satunya yang mampu untuk menyejahterakan masyarakat, bukan sistem yang lain. Siapa pun pemimpinya, jika ia berada pada sistem Islam maka dapat dipastikan masyarakat akan diperlakukan secara adil. Dengan begitu masyarakat akan hidup sejahtera tidak mengalami penderitaan yang panjang.
Allah Swt. Berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl [16]: 90). Wallahualam bissawab. (*)
*Penulis Adalah Praktisi Pendidikan