OPINI | POLITIK
“Di balik menaikkan BBM ini ada misi siapa? Jadi, dugaan saya menaikkan BBM ini bukan semata-mata untuk kepentingan rakyat. Tetapi ini kepentingan rezim dan kepentingan politik. Dan ini adalah pesan dari luar,”
Lapan6Online | Jakarta : Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah pelanggaran konstitusi dan kegagalan rezim mensejahterakan rakyat.
“Kenaikan BBM ini adalah pelanggaran konstitusi, merampas hak-hak kesejahteraan rakyat. Rezim gagal menyejahteraan rakyat,” terang Muslim dikutip TintaSiyasi.com dari YouTube Bincang Perubahan bertajuk Naikkan BBM, Mencekik Rakyat dan Merampas Hak Kesejahteraan Rakyat, pada Jumat (9/9/2022).
Lebih lanjut Muslim mengatakan, rezim ini gagal mensejahterakan rakyat dan mencerdaskan bangsa, akibat dari kebijakan yang salah.
“Konyol! Konyol kebijakan ini! Malaysia saja harga BBM separo dari harga BBM kita. Pemerintah Malaysia mengurus rakyatnya. Bikin rakyat cerdas dan sejahtera. Kalau kita sebaliknya,” singgung Muslim.
Muslim berkeliling melihat rakyat akhir-akhir ini toko-toko sepi, rumah-rumah sepi. “Di balik menaikkan BBM ini ada misi siapa? Jadi, dugaan saya menaikkan BBM ini bukan semata-mata untuk kepentingan rakyat. Tetapi ini kepentingan rezim dan kepentingan politik. Dan ini adalah pesan dari luar,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kalau bulan September itu ada lagu Vina panduwinata September ceria, kalau ini keputusan hari Sabtu tanggal 3 September kemarin itu adalah duka September.
“September berduka. Sedang dalam berduka bukan ceria. Kenapa?Tidak ada alasan yang paling logis pemerintah menaikkan BBM. Kenapa demikian? Karena setelah pandemi kemudian terpuruk ekonomi kita,” kata Muslim.
Sehingga menurutnya, masyarakat melemah lalu pendapatan juga tidak naik dan tiba-tiba ada bom waktu kenaikan solar, kenaikan pertamax, itu bom waktu.
Muslim menambahkan, efek menaikkan BBM berbahaya. “Kalau mau dinaikkan silakan, risiko tanggung sendiri! Nah, jadi persoalannya adalah dipaksakan. Lihat! Demo di berbagai daerah. Jadi demo ini adalah kesadaran bukan di provokasi, bukan untuk kepentingan politik,” terangnya.
Dia mengatakan, ke pasar harga naik, naik kendaraan BBM naik. Pulang ke rumah listrik naik. Lihat ke dapur gas naik, sayur-mayur naik, telur naik. “Jadi ini persoalan rumah tangga akan terjadi keributan dalam rumah tangga. Ini akan menyebabkan malapetaka sosial,” kata Muslim.
Muslim menilai, “Kalau sudah susah, sudah miskin bagaimana bisa bisa hidup sejahtera? Bagaimana bisa cerdas? Jadi efek domino dari kenaikkan BBM ini adalah malapetaka kemanusiaan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (*BBS)