OPINI | POLITIK
“Melalui adanya kebebasan tersebut negara tidak dapat menghukumi para pelaku zina yang melakukan perzinahan atas suka sama suka. Padahal dalam Islam jangankan berzina, mendekatinya saja dilarang,”
Oleh : Uci Riswahyu,S.Akun
GENERASI yang tangguh dan berpikir cemerlang tentu dapat menjadi aset negara dalam mewujudkan peradaban gemilang. Namun sayangnya, dominasi generasi hari ini justru terjerumus dalam pergaulan bebas yang merusak masa depan mereka. Hal ini tentu tidak boleh diabaikan oleh negara, sebab jika moral generasinya telah banyak yang rusak, lalu mau dibawa kemanakah negara ini?
Dilansir dari kompas.com Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jumapolo, Karanganyar yang mengalami kontraksi saat jam pelajaran, akhirnya melahirkan bayi dan dinikahkan. Berdasarkan pengakuan siswi itu, dirinya dihamili oleh pacarnya dari SMA yang berbeda. Perkara tersebut kemudian diselesaikan secara kekeluargaan. ( kompas.com/10/09/2022).
Tidak hanya itu, terdapat fakta lain yang memprihatinkan bahwa dua orang bidan ditangkap polisi karena terlibat kasus aborsi terhadap seorang siswi SMP (15) di kota Kendari. Kedua bidan itu berinisial SS (34) dan WA (24),diketahui membantu pelaku NR (15) menggugurkan kandungannya. Pelaku kemudian membuang janin bayi berjenis kelamin perempuan di lahan warga di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari pada Kamis (29/9/2022). (kompas.com/03/10/2022).
Adapun hal yang lebih mengejutkan lagi adalah Peristiwa memilukan menimpa MA (7) seorang siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Nganjuk. Bocah cilik itu menjadi korban pemerkosaan oleh LNH (11), tetangganya yang mirisnya juga masih duduk di bangku kelas 5 SD.Insiden tersebut terjadi pada Selasa, 20 September 2022 saat MA tengah asyik bermain di lapangan desa tempat tinggalnya di Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk.(bacaini.id/27/09/2022).
Semakin meningkatnya jumlah generasi yang terjerumus pergaulan bebas serta berbuat kriminal, itu membuktikan bahwa negara telah gagal dalam mewujudkan generasi yang berkepribadian baik. Hal tersebut disebabkan karena sistem yang diterapkan saat ini adalah sistem kapitalis.
Sistem ini mengusung beberapa kebebasan, salah satunya adalah kebebasan berekpresi. Melalui adanya kebebasan tersebut negara tidak dapat menghukumi para pelaku zina yang melakukan perzinahan atas suka sama suka. Padahal dalam Islam jangankan berzina, mendekatinya saja dilarang.
Sistem kapitalis yang berasaskan pada manfaat serta menjauhkan aturan agama dari kehidupan menjadi penyebab rusaknya moral para generasi. Contohnya saja, negara malah memfasilitasi tontonan-tontonan yang mengarahkan generasi untuk berpacaran bukan menyuguhkan tontonan yang dapat menambah pemahaman agama mereka.
Ditambah lagi sistem pendidikan yang berjalan tidak sesuai dengan peran yang seharusnya, dimana pendidikan saat ini telah dikomersialisasikan, wajarlah jika output pendidikannya tidak dapat melahirkan generasi yang kepribadian baik.
Adapun Islam bukanlah hanya sekedar agama, melainkan juga merupakan sistem yang mengatur berbagai lini kehidupan termasuk interaksi terhadap lawan jenis. Pendidikan didalam islam memiliki tujuan untuk membentuk generasi yang berkepribadian baik.
Wajarlah pada saat islam diterapkan dalam sebuah negara mampu melahirkan para ulama dan Ilmuan yang hebat. Oleh karena itu, hanya dengan menerapkan siatem islam dalam kehidupan bernegara yakni khilafah, sebagai satu-satunya solusi tuntas untuk menyelamatkan generasi dari pergaulan bebas. Wallahu’alam. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Dakwah