HUKUM | POLITIK
“Alih-alih serius mengikuti demo, sebagian dari mereka malah asyik mengisap rokok sembari ngopi. Bahkan ada juga yang malah menyantap rujak yang mereka baru beli di sekitaran lokasi,”
Lapan6Online | Jakarta :Ada pemandangan yang mungkin bisa disebut lucu ketika sekelompok orang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dijadikan tersangka.
Segelintir orang yang menuding Anies terlibat korupsi dalam penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E itu, saat hendak memulai aksinya tampak menunggu arahan terlebih dahulu.
Dalam aksi yang digelar pada Selasa (11/10/2022), peserta unjuk rasa diminta berkumpul oleh seseorang untuk mengambil jatah kaus oblong berkelir oranye.
Bagian depan kaus tersebut bertuliskan “Dukung KPK Bongkar Anggaran DKI”.
Sesaat kemudian mereka terlihat mengantre untuk mengambil kaus di mobil Avanza berwarna hitam yang di parkir di seberang jalan Gedung Merah Putih KPK.
Sebelum mengambil kaus, mereka terlebih dahulu diabsen nama dan diminta tanda tangan kehadiran, mirip seperti pengambilan sembako yang disalurkan pemerintah untuk warga miskin. Namun, dikarenakan kaus berwarna oranye itu tidak cukup jumlahnya, ada beberapa pendemo yang terlihat tak kebagian.
Ketika demo akan dimulai menjelang sore, peserta aksi yang juga tampak dibekali bendera Merah Putih dan berbagai spanduk, mulai membentangkan spanduk sesuai aba-aba. Di antara spanduk tersebut bertuliskan “Gerakan Kepung KPK, Kejar Formula E”.
Namun saat demo sedang berjalan, sebagian peserta tidak ikut menyatu dalam kumpulan. Mereka hanya duduk-duduk santai seperti ogah mendengarkan orasi. Padahal mereka sudah mendapatkan kaus oranye yang sebelumnya sudah dibagikan.
Alih-alih serius mengikuti demo, sebagian dari mereka malah asyik mengisap rokok sembari ngopi. Bahkan ada juga yang malah menyantap rujak yang mereka baru beli di sekitaran lokasi.
Mengetahui peserta demo bermalas-malasan, orator demo lantas berteriak memberi peringatan.
“Kita ke sini (ke KPK) mau demo, bukan mau ngopi-ngopi santai! Tolong merapat bagi yang berbaju oranye,” kata seorang orator perempuan yang terlihat kesal lantaran harus meneriakkan peringatan agar peserta demo ikut dalam barisan.
Sementara itu, sebelumnya Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengakui soal adanya upaya menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk nyapres atau maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Mardani pun tidak membantah adanya dugaan upaya menjegal Anies maju sebagai capres yang terlihat dari langkah Komisi KPK menyelidiki perhelatan Formula E.
“Sebagian mengatakan pemanggilan KPK itu salah satu bentuknya (penjegalan),” kata Mardani di Jakarta Pusat, pada Sabtu (17/9/2022). (*inlh/red)
*Sumber : inilah.com