OPINI | POLITIK
“Seharusnya segera saja tetapkan Puan sebagai capres nya. Dan tidak usah menggubris tekanan – tekanan Relawan Jokowi maupun Ganjar. Karena tekanan-tekanan itu bukan lah dukungan murni,”
Oleh : Muslim Arbi
AKHIR – akhir ini. Jelang 2 tahun lagi akan di selenggarakan Pemilu dan Pilpres. Tahun itu sudah di patok 2024.
Sejumlah partai dan sejumlah capres dan tentunya para calon2 penghuni Senayan dan wakil2 nya di daerah mulai bersiap – bersiap apa saja. Konon ingin menjadi orang terhormat di Senayan dan di Daerah masing2.
Akan hal nya kontestasi Pilpres. Sejumlah nama. Mulai di elus – elus. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani,. Erlangga Hartanto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Rizal Ramli, La Nyala Mattalitti dan lain.
Anies Baswedan mantan Mentri Pendidikan yang di pecat presiden Jokowi dan sukses membenahi Jakarta, nama nya semakin mendapat tempat di hati masyarakat dengan sejumlah safari silaturahmi nasional yang di lakukan mulai dari Aceh hingga Papua.
Anies Baswedan Cucu salah satu pendiri republik: AR Baswedan itu bebas melenggang kangkung ke sejumlah wilayah di tanah air. Karena tidak terikat jabatan lagi di pemerintahan Massa pun menyemut menemui. Sehingga di cemburui oleh Bawaslu.
Bawaslu pun keluar kan tudingan. Start kampanye dan dianggap langlang buana ke pelosok tanah air di anggota tidak etis. Anies bermodalkan prestasi yang di raih nya selama jadi Mentri, Gubernur DKI dengan rekan jejak yang dapat diketahui publik. Dalam skala nasional maupun internasional. Juga mantan Rektor Paramadina, Universitas besutan Prof Dr Nurkholis Majid.
Tapi Bawaslu tidak pernah menegur terhadap Jokowi, Ganjar dan juga Puan dan Prabowo dan Erick Thohir dan Sandiaga Uno yang juga nampak jelas ada unsur kampanye nya. Padahal mereka masih terikat sebagai pejabat negara. Dan gunakan fasilitas negara.
Akan hal nya nama Ganjar yang nama nya selalu bertengger di urutan besar 3. Dalam sejumlah survei. Ganjar juga di gadang2 oleh Timses nya dan juga relawan nya agar dapat di capreskan oleh PDIP. Partai yang membesarkan nya. Tapi apa presatsi Ganjar untuk di jual ke publik? Selama 2 periode pimpin Jawa Tengah, Daerah tempat lahir nya itu meraih predikat daerah termiskin. Belum lagi meninggal kan traggedi kemanusiaan dalam hal tambang dan pembangun pabrik semen. Nama Wadas dan Kendeng akan selalu dikenang oleh masyarakat atas kegagalan Ganjar di Jawa Tengah.
Dalam ha upah buruh di Jawa Tengah paling rendah dalam standar upah nasional. Hanya Rp 1,9 Juta. Gimana buruh dapat sejahtera di tengah inflasi harga – harga kebutuhan yang sangat menggila saat ini?
Makanya ketika nama Ganjar, selalu di tiga besar Capres. Publik pun pertanyakan kredibilitas sejumlah lembaga survei itu. Apa nya yang mau di jual ya? Maka nya tidak heran kalau publik anggap cara pencitraan selalu yang nampak dalam berbagai kunjungan ya?
Puan Mahari, masih menggandeng nama besar Kakek nya: Ir Soekarno. Proklamator dan Presiden Pertama RI. Juga anak dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ketua DPR ini nampak nya juga dipersiapkan oleh ibunya sebagai Capres PDIP. Agar trah Soekarno tidak lenyap dari PDIP.
Namun dari sejumlah hasil survei. Puan masih kecil tingkat elektabilitasnya. Meski survei terakhir PDIP masih di posisi 14,2 dari sejumlah partai yang di survei.
Hari ini secara ril politik kekuasaan di pegang oleh Megawati Soekarno Putri. Karena Jokowi adalah kader partai dan Petugas partainya yang duduk sebagai presiden, kepala pemerintahan dan kepala negara. Puan sebagai ketua DPR adalah puterinya dan wakil ketua partai nya.
Menghadapi pilpres 2024. Terlihat apakah Megawati akan putuskan Capreskan Puan atau Ganjar? Mega janda nya Almarhum Taufik Kiemas itu terlihat gamang.
Seharusnya untuk menegakkan wibawa partai. Seharusnya segera saja tetapkan Puan sebagai capres nya. Dan tidak usah menggubris tekanan – tekanan Relawan Jokowi maupun Ganjar. Karena tekanan-tekanan itu bukan lah dukungan murni.
Tidak perlu di ladeni.
Megawati juga mantan presiden tidak perlu dukung gagasan dan ide soal perpanjangan kekuasaan Jokowi dan penundaan pemilu. Karena itu merusak konsitusi, sikap melawan kedaulatan Rakyat dan nanti demokrasi..
Apakah Megawati juga di hantui oleh kekuatan Anies? Harus terjebak dalam hal isu perpanjangan kekuasaan Jokowi dan Tunda Pemilu? Rasanya tidak mungkin.
Pengalaman telah di lalui oleh Putri Bung Karno ini setelah jadi presiden meneruskan sisa kepimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur). Megawati menyiapkan pemilu tahun 2004 dan menjadi Capres. Meski akhir nya di kalahkan oleh Pasangan SBY-JK dua mantan Mentri nya.
Jika saja saat ini Mba Mega dengan cepat menetapkan Puan Maharani dan memberi nya kesempatan untuk mempersiapkan diri sebagai sebagai Capres. Puan akan lakukan langkah2 berani untuk tampil sebagai capres definitif PDIP dan mesin partai akan mendukung nya. Mengingat survei saat ini posisi PDIP masih teratas.
Dan jika demikian yan terjadi. Megawati akan ambil keputusan yang tepat untuk mengindari gesekan di internal PDIP soal Capres dan Puanpun semaki percaya diri untuk bersiap sebagai Capres 2024. Jika sebalik nya karena tekanan persoalan yang ada baik di dalam maupun di luar partai Mega ambil keputusan yang lambat. Akan berpengaruh juga dalam konsolidasi partai maupun persiapan hadapi pilpres.
Kan. Saat ini the real power kekuasaan di Eksekutif dan Legislatif ada di tangan Magawati. Tidak usah ragu. Segera ambil keputusan yang cepat untuk kepentingan Bangsa dan Negara. Trowulan, 21 Desember 2024. (*)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan