Terkait Hebohnya Dana Umat Dipakai Ganjar Bantu Kader PDIP, MUI Minta Pemerintah Audit Baznas!

0
25
Foto : Net

POLITIK | NUSANTARA

“Zakat sudah jelas peruntukannya, yaitu untuk ashnaf yang delapan, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, orang yang dililit utang sehingga dia benar-benar telah menjadi orang yang lemah dan tidak berdaya karena utang tersebut,”

Lapan6Online : Publik dihebohkan dengan bantuan renovasi rumah yang diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kepada 50 kader PDIP. Kehebohan terjadi lantaran dana yang digunakan berasal dari dana umat yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah.

Hal ini pun mendapat sorotan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui sang Ketua Umum, Anwar Abbas.

“Zakat sudah jelas peruntukannya, yaitu untuk ashnaf yang delapan, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, orang yang dililit utang sehingga dia benar-benar telah menjadi orang yang lemah dan tidak berdaya karena utang tersebut,” kata Anwar, dikutip dalam dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (1/1/2023).

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini juga meminta pemerintah untuk melakukan audit secara menyeluruh dana yang dikelola Baznas dari tingkat pusat hingga daerah.

“Untuk itu, saya mengusulkan kepada pemerintah supaya memeriksa dan mengaudit Baznas dari tingkat pusat sampai daerah karena dikhawatirkan seperti kata-kata orang bijak ‘di mana ada gula, di situ ada semut’, maka tidak mustahil telah terjadi penyalahgunaan terhadap dana Baznas,” ucapnya.

Menurut Anwar, audit dibutuhkan demi nama baik Baznas dan keterbukaan dalam pengelolaan dana umat.

“Ini penting dilakukan agar tidak ada fitnah di tengah-tengah masyarakat sehingga Baznas benar-benar dapat dipercaya oleh masyarakat sebagai lembaga penghimpun dan pengelola dana zakat infak dan sedekah,” sambungnya.

Sementara itu, Ganjar sendiri telah merespon kritikan tersebut dengan menarik kembali bantuan yang diberikan.

“Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain,” ucap Ganjar di Semarang, pada Sabtu (31/12/2022)

Ganjar mengklaim program bantuan rehab rumah itu awalnya akan menggunakan dana pribadi. Namun pihak Baznas yang ikut hadir berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta.

Sebelumnya Baznas telah mengecek dan pemberian bantuan itu tidak menyalahi aturan dan ketentuan. “Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp 50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan,” katanya. (*Hanter/Red)