Megawati Bakal Kembali Maju Nyapres?POLITIK | NUSANTARA

0
18
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Foto : Net

POLITIK | NUSANTARA

“Ada Pak Anas ada Pak Ahmad Basarah yang usia begitu muda menjadi dua kali wakil ketua MPR. Ada Pak Djarot wali kota pernah, anggota legislatif pernah, wakil gubernur pernah,”

Lapan6Online : Pertanyaan tentang siapa sosok capres yang bakal diusung PDIP terus bergulir. Dan baru-baru ini mencuat isu adanya kemungkinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diusulkan maju sebagai calon presiden.

Dikutip dari laman redaksi Suara.com, pada Senin (9/1/2023), isu itu pertama kali disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik. Ia menyampaikan soal ide mendorong Megawati nyapres lagi dengan berbagai alasan.

Acara yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka itu turut dihadiri Ketua DPP NasDem Effendi Choirie, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.

Budi mulanya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres dapat memecah belah internal PDIP. Menurutnya, ancaman itu bisa dihindari jika Megawati yang maju untuk Pilpres 2024.

“Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan,” ujar Budi dalam acara di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (7/1/2023).

Budi mempertanyakan kenapa posisi capres tidak disodorkan kepada Megawati. Sebab, kata Budi, usia putri sulung Soekarno itu masih memungkinkan. “Jadi, ketika menjadi opsi, maka keterbelahan pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus,” ujarnya.

Budi juga membicarakan negara Amerika Serikat yang calon presidennya tidak lagi berusia muda, tapi memiliki pengalaman. Ia menggambarkan hal tersebut bisa terjadi di Indonesia jika Megawati kembali maju sebagai capres.

“Ada negara Amerika Serikat, 2024 kita nanti ketemu kakek-kakek. Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024, dan Presiden Donald Trump 78 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024,” ungkap Budi.

“Ya, Bu Mega sepantaran lah. Bu Mega kalau nggak salah tahun ini 76. Sekarang masih 75. Tahun depan 77, sama lah. 82 tahun itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga. Nah itu imajinasinya, boleh dong,” katanya menambahkan.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebut usulan tersebut masih masuk akal. Sebab, tidak ada yang salah jika Megawati diberikan kesempatan untuk memutuskan.

Eriko mengaku akan menyampaikan ide dari Budi Adiputro itu kepada Megawati. Terkait diterima atau tidaknya, tentu ia menyerahkan sepenuhnya kepada Megawati. Eriko kemudian meminta publik menunggu hasil keputusan tersebut.

Sementara itu, Waketum PAN Viva Yoga pada Sabtu (7/1/2023) menilai jika ide Megawati kembali maju sebagai capres direalisasikan, hal itu bisa menjadi spektakuler. Ditambah, Megawati memiliki hak untuk mencalonkan diri dan kondisinya pun masih fit.

Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali juga menilai ide itu tidak salah. Sebab, Megawati memenuhi syarat untuk menjadi capres. Di sisi lain, ia juga memiliki pengalaman yang memenuhi ambang batas pencapresan.

Pendapat berbeda dilontarkan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Ia menilai ide itu akan menjadi perjuangan berat, mengingat nama-nama capres yang berada di posisi tiga besar diisi oleh Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Meski demikian, Mardani menyebut keputusan itu merupakan hak internal PDIP.

Terkait sosok capres, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyampaikan bahwa partainya punya banyak nama-nama kader potensial untuk menjadi pemimpin, terlebih untuk calon presiden atau capres. Ia menyebut nama Puan Maharani dan Ganjar Pranowo adalah sebagian dari figur kader potensial tersebut.

“Ya sebenarnya banyak nama di PDI Perjuangan. Karena banyak menteri-menteri juga yang diusung PDI Perjuangan mereka dipersiapkan dengan sangat baik,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, dikutip pada Rabu (4/1/2023) lalu.

Ia menyebutkan, nama Puan memang memiliki kapasitas pemimpin yang sudah teruji. Hal itu terlihat bagaimana suksesnya perhelatan P20 atau Parliamentary 20 beberapa waktu lalu di Tanah Air.

“Jadi kalau Mbak Puan Maharani memang kapasitas kepemimpinan Beliau telah teruji di internal partai legislatif partai di eksekutif partai, tidak ada yang menyangkal terkait kapasitas dan kemampuan leadership dari Mbak Puan.
Kemarin dalam rangka Parlemen G20 begitu banyak apresiasi,” tutur Hasto.

Kemudian Hasto juga memuji kinerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dianggap sukses sebagai kader dimulai dari legislatif. “Pak Ganjar sebagai kepala daerah itu juga berproses anggota legislatif,” kata dia.

Hasto juga menyebut nama-nama kader lainnya seperti Olly Dondokambey, Pramono Anum, Tri Rismaharini, hingga Ahmad Basarah. Menurutnya, figur-figur tersebut juga potensial.

“Ada Pak Olly yang prestasi sangat baik di Gubernur di Sulawesi Utara. Kemudian ada Pak Pramono Anum, ada ibu Risma yang mampu membawa perubahan. Ada Pak Anas ada Pak Ahmad Basarah yang usia begitu muda menjadi dua kali wakil ketua MPR. Ada Pak Djarot wali kota pernah, anggota legislatif pernah, wakil gubernur pernah,” papar Hasto.

Ia menegaskan bahwa PDIP tidak akan kekurangan stok kader sebagai pemimpin. Menurutnya, hal itu buah dari proses kaderisasi yang terus berjalan.

“Jadi kita tidak pernah berhenti melakukan kaderisasi kepemimpinan. Ada Pak Wayan Koster. Jadi PDIP tidak kekurangan stok pemimpin. Itu yang di persiapkan,” ujar Hasto. (*BBS/SR/Red)

*Sumber : Suara