Ketika FIFA Coret Indonesia, Bung Towel : Reputasi RI Negatif di Mata Dunia

0
17

Lapan6Online | Jakarta : Tommy Welly, pengamat sepak bola, menilai pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, berefek negatif bagi reputasi RI di dunia persepakbolaan internasional.

“Ini menjadi sesuatu yang sangat memukul menurut saya, karena ketika FIFA mencabut, maka reputasi kita menjadi negatif di mata dunia, pergaulan olahraga, dan sepakbola internasional,” kata Bung Towel sapaannya, dalam diskusi “Nasib Timnas Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20” di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (04/04/2023).

Bung Towel menilai wajar apabila skuad Garuda Muda dan staf kepelatihan, hingga publik kecewa dan merasa tersakiti dengan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ini.

Sebab, event ini lebih dahsyat dari Sea Games ataupun Olimpiade. Terlebih, ajang ini akan berlangsung dalam waktu dekat atau dapat dibilang sudah di depan mata.

“Ini event yang sungguh istimewa, lalu jaraknya hanya tinggal kurang lebih 50 hari-an. Impian pemain bola, pelatih adalah tim nasional dan main di piala dunia itu sirna gitu loh,” ujarnya.

Bung Towel menyebut penyebab utama dari kekisruhan ini adalah lolosnya timnas Israel dan tim sepak bolanya akan bertanding di Indonesia.

“Kita ada masalah situasi politik dengan Israel karena bayangkan saja simpel, kalau Timnas Israel katakanlah tidak lolos dari kualifikasi zona Eropa, maka Piala Dunia U-20 saya merasa yakin bakal terlaksana,” katanya.

Bung Towel kembali menyayangkan sirnanya peluang Indonesia main di Piala Dunia U-20. Menurut dia, apabila tidak dicoret, maka Garuda Muda akan tampil dalam laga pembukaan tanggal 20 Mei mendatang atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Baginya, Indonesia sudah melewatkan momentum emas.

Segala sesuatu yang mungkin diharapkan indah, keren, bagus, kuat itu akhirnya buyar,” tutur dia.

Padahal, kata dia, event menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini dapat dimanfaatkan sebagai akselerasi pengembangan sepak bola bagi Garuda Muda.

Kedua, akselerasi bagi para SDM pelaksana pertandingan, manajemen pengelolaan pertandingan, dan manajemen pengelolaan turnamen yang levelnya dunia.

Jadi kita belajar di sini bukan pemain bolanya saja, bukan pelatih bolanya saja, tapi juga manajerial pengelolaan pertandingan kita diakselerasi karena event itu dan sekarang kita hilang, kita enggak dapat itu,” kata Bung Towel memungkasi. (*TN/Kop/MasTe/IM/Lpn6).

*Media Partner : teropongnews.com