Lapan6Online | Jakarta : Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengaku telah mendapatkan aduan dan laporan dari karyawan PT Sarinah yang dilarang menggunakan hijab saat bekerja.
Hal ini ia sampaikan dalam dapat kerja dengan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.
“Barusan saya dapat laporan dari karyawan-karyawan sarinah yang bertugas berjualan dan SPG di Sarinah, mereka menyampaikan kepada kami bahwa di bawah manajemen Dirut Sarinah yang baru mereka dilarang berjilbab, Apakah betul Sarinah melakukan itu Pak Wamen,” tanya Andre kepada Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Raker Komisi VI kemarin, Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/4/2023).
Andre meminta tak ada diskriminasi di perusahaan milik BUMN. Ia membandingkan dengan regulasi di Garuda Indonesia yang memperbolehkan pegawai untuk berhijab.
“Ini jadi pertanyaan kita, saya mohon tidak ada diskriminasi. Garuda saja sudah boleh pakai jilbab. Masa orang yang selama ini pakai jilbab, tapi Dirut Sarinah melarang orang pakai jilbab,” ungkap Andre.
Andre menjelaskan sewaktu PT Sarinah masih dikomandoi Ira Puspitadewi sebagai Dirut, seluruh karyawannya tidak dilarang bahkan diberikan kebebasan untuk menggunakan hijab.
Namun, Andre mempertanyakan mengapa kebijakan yang baik itu justru diganti oleh Dirut PT Sarinah yang baru yakni Fetty Kwartati. Andre menilai kebijakan tersebut diskriminatif adanya.
“Dulu waktu zaman Bu Ira masih jadi Dirut Sarinah itu boleh karyawan berjilbab, kok ganti Dirut yang baru malah sekarang dilarang pakai jilbab?” sesal Andre.
Karena itu, Andre mendesak Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo untuk memanggil Dirut PT Sarinah Fetty Kwartati terkait adanya informasi dan aduan dari karyawan yang dilarang menggunakan hijab tersebut.
Bila terbukti, maka Andre meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo untuk melakukan pemecatan terhadap Fetty Kwartati sebagai Dirut PT Sarinah.
“Tolong Pak Wamen cek, tidak boleh ada diskriminasi seperti itu. Kalau memang ini betul terjadi Dirut melarang karyawan Sarinah berjilbab, maka saya minta Dirut Sarinah di pecat!” tegas Andre.
Menurut Andre, larangan berhijab bagi karyawan sama artinya dengan anti-Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Apalagi, perusahaan yang melarang karyawannya berhijab berarti telah melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 pasal 5 dan 6.
“Melarang berhijab sama dengan anti-Pancasila dan UUD 1945 serta melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Pasal 5 dan 6 yang menyebutkan perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pekerja. Apakah itu atas nama agama ataupun atas jenis kelamin atau lain sebagainya,” imbuhnya.
Dirut Buka Suara
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati membantah melarang SPG dan karyawannya mengenakan hijab saat bekerja.
Bantahan itu ia sampaikan terkait pernyataan anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade.
“Saya klarifikasi bahwa di Sarinah tidak ada peraturan untuk larangan berhijab. Di SPG kami pun saat ini, beberapa dari mereka juga memakai hijab,” katanya, pada Kamis (13/4/2023).
Tak hanya SPG, Fetty menegaskan karyawan wanita di level lain juga diperkenankan memakai hijab sesuai dengan keyakinannya.
Ia menegaskan tidak ada larangan berhijab bagi karyawan Sarinah di bawah pimpinannya.
“Untuk karyawan yang di luar SPG, seperti bagian admin, gudang, ada bagian supervisor, atau asisten manajer, mereka pun juga beberapa menggunakan hijab. Kemudian, karyawan yang di office banyak sekali, rata-rata perempuan memakai hijab,” jelasnya.
Fetty lantas menyebut ada jajaran direksi yang juga menggunakan hijab.
Ia tegas membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya soal larangan berhijab bagi karyawan Sarinah.
Meski disudutkan, Fetty mengaku belum akan menelusuri dari mana sumber tuduhan tersebut.
Ia hanya menegaskan tidak melarang para karyawannya menggunakan hijab.
“Kami lagi meeting mingguan, jadi belum membahas soal itu (laporan larangan tidak boleh pakai hijab). Klarifikasinya kita sendiri yang menjalankan dan ketentuannya seperti itu, tidak ada larangan menggunakan hijab bagi karyawan maupun manajemen Sarinah di semua level,” tutup Fetty. (*bbs/red)