“Rencana pertemuan Puan-AHY itu bisa ditafsirkan dan di terjemahkan sebagai kemenangan PDIP yang telah sukses menekan Demokrat setelah sukses menekan Nasdem?,”
Oleh : Muslim Arbi
KABAR – kabari Puan Maharani, Wakil Ketua Umum PDIP dan Ketua DPR akan bertemu dengan AHY, Ketum Demokrat. Menarik di cermati.
Rencana pertemuan ini setidak nya menimbulkan sejumlah tanda tanya dan spekulasi.
Pertama, apakah pertemuan itu? Setelah di dapat kesepakatan soal Gugatan Moeldoko, Kepala Staf Presiden soal Pengajuan PK ke MA dalam upaya terakhir membegal Demokrat?
Kedua: Apakah Demokrat akan mendapat sinyal bahwa Moeldoko akan di kalahkan dalam Gugatan PK-MA itu sehingga AHY-Demokrat bersedia bertemu Puan – PDIP?
Ketiga. Hampir dapat di pastikan jika AHY-Demokrat akan mau bertemu dengan jaminan Demokrat sudah pasti aman dari upaya pencopetan oleh Moeldoko?
Keempat: Kalau akhir nya AHY – Demokrat mau bertemu Puan tentu sudah ada jaminan dong – Demokrat aman. Tidak di ganggu Moeldoko lagi. Artinya Jokowi sebagai petugas partai PDIP telah mengamankan Moeldoko dalam gugatan PK-MA.
Kelima: Jika memang benar demikian spekulasi nya. PDIP – Megawati ikut memainkan Jokowi dan Moeldoko dalam gugatan PK-MA. Agar Demokrat akhir nya menyerah dan bersedia duduk di meja perundingan.
Berunding tentang apa?
Perundungian bisa saja. Soal pasangan Capres – Cawapres: PDIP – Demokrat. Apakah mungkin? Padahal PDIP telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres nya PDIP? Kan Ganjar baru pada level Bacapres. Belum defenitif sebagai Capres. Kan belum resmi di tetapkan KPU. Bisa saja Megawati-PDIP balik badan. Dan menetapkan Puan sebagai Capres dan di dampingi AHY sebagai cawapres?
Spekulasi itu bisa saja terjadi. Karena tekanan rezim terhadap partai-partai koalisi (KPP) sangat luar biasa. Dengan berbagai dalih: Demokrat di tekan dgn Gugatan Moeldoko, Nasdem di kerjai dengan kasus BTS – 4G dan di tetapkan tersangka dan di tahan Jhonny G Plate, Mentri Nasdem dan Sekjen nya. Sementara yang lain tidak?
Demikian juga PKS di rayu agar membatalkan pencapresan Anies lewat tangan Sadiaga Uno?
Karena lambat nya Anies Baswedan, Capres yang telah di deklarasikan oleh Koalisi Perubahan dan Persatuan. Sejumlah trik dan permainan pun di mainka. Oleh pihak Istana agar Anies gagal Capres?
Jadi, rencana pertemuan Puan-AHY itu bisa ditafsirkan dan di terjemahkan sebagai kemenangan PDIP yang telah sukses menekan Demokrat setelah sukses menekan Nasdem? Agar koalisi pendukung Anies Baswedan keok?
Tapi kalau dilihat dari trik mainan dan spekulasi yang di amati. Istana dengan petugas partai terlalu kasar dan rada preman mainan nya? Dalam upaya menjegal Anies?
Publik pasti mudah mencermati dan membacanya. Dan seperti nya. Spekulasi itu mudah terbaca. Dan akan semakin bikin rugi Istana dan PDIP.
Publik akan berkomentar pendek: Moel kamu ketahuan banget. Ko mau ya? Jadi pion?
Dan akan di cibir publik dengan: oh gitu maksud Cawe-Cawe Pak Jokowi? Jakarta, 12 Juni 2023. (*)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indoensia Bersatu