Terkait Layanan&Stok Obat RSUD Kota, Anggota Komisi IV DPRD Pontianak Bebby Nailufa : Bangunan Cantik, Tapi Obat Tak Ada?

0
46
Anggota komisi IV DPRD Kota Pontianak Bebby Nailufa
“Maka Dinas Kesehatan dan dewan pengawas harus memperhatikan terhadap hal-hal seperti ini. Jangan sampai Kota Pontianak ini tidak sesuai dengan visi misinya,”

Pontianak l Kalbar l Lapan6Online : Anggota komisi IV DPRD Kota Pontianak Bebby Nailufa menyampaikan, agar sektor pelayanan dan ketersediaan obat di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak perlu menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan dan Dewan Pengawas RS Kota dan pihak Rumah Sakit.

Bebby mengatakan bahwa, dirinya sering mendapat laporan dari masyarakat terkait ketersediaan obat di RSUD tersebut.

“Kita cukup prihatin, karena kasus kelangkaan obat di rumah sakit kita ini harus menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan dan dewan pengawas rumah sakit kota. Karena sudah sering masyarakat menyampaikan, ketika mereka berobat melalui jalur BPJS, di sana malah tidak ada obatnya. Seperti apa sebenarnya kondisi penyediaan obat disana,” ,”terangnya, pada Jumat (23/6/2023).

Ia juga mempertanyakan sistem pelayanan kesehatan di sana. Pasalnya lanjut dia, di RS Kota juga tersedia layanan e-katalog dan lainnya. Menurutnya, inovasi memang penting dilakukan.

Lebih penting lanjut Bebby, adalah ketersediaan obat dan sistem pelayanan kepada masyarakat.

“Kadang-kadang kita mendapat laporan ada obat yang kedaluarsa sehingga di akhir tahun banyak obat yang tidak bisa didistribusikan ke masyarakat. Maka Dinas Kesehatan dan dewan pengawas harus memperhatikan terhadap hal-hal seperti ini. Jangan sampai Kota Pontianak ini tidak sesuai dengan visi misinya,” ucapnya.

Menurut Bebby, jika dilihat dari bangunan rumah sakit yang ada di Kota Pontianak sudah cantik. Terlebih kata dia, saat ini sudah ada dua rumah sakit milik Pemerintah Kota Pontianak yakni RS Kota di Jalan Komyos Sudarso Pontianak Barat dan RS tipe D di Pontianak Utara.

“Akan tetapi tidak cukup dari bangunan yang cantik, melainkan terkait pelayanan juga harus maksimal. Bangunan cantik tetapi obat-obatannya tidak ada, kan prihatin juga,” katanya.

“Hal ini perlu menjadi perhatian serius dan mampu atau tidak menyiapkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Karena sektor kesehatan menjadi pelayanan mendasar bagi masyarakat Kota Pontianak. Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan menjadwalkan pemanggilan terhadap pihak rumah sakit Kota Pontianak,tungkas Bebby Nailufa. (*HENDRA/Red)