“Aksi People power akan dilakukan serentak untuk menyikapi kondisi yang dirasakan mulai timpang dan tidak berpihak pada rakyat. Seakan senjata Trisula, aksi akan berlangsung dibeberapa tempat,”
Oleh : -Atma_
MEMAHAMI dan merasakan keadaan yang ada di Indonesia saat ini membuat masyarakat semakin sulit mencari penghidupan. Geo politik menjadi salah satu sorotan prioritas di beberapa kalangan, terutama aktivis yang memang konsen mengamati kebijakan dari pemerintah. Apakah berpihak pada rakyat atau berpihak pada kepentingan segelintir orang.
Kondisi saat ini membuat beberapa aktivis menyuarakan agar kebijakan-kebijakan lebih tertuju pada rakyat, bukan pada sekelompok orang terlebih oligarky. Karena menganggap rezim Jokowi gagal mensejahterakan rakyat, Kemiskinan meningkat. Sementara hutang Negara bertambah luar biasa secara ugal-ugalan, sehingga Bangsa tergadai.
Korupsi di rezim Jokowi bukan lagi puluhan Triliun tetap ratusan Triliun bahkan korupsi mega raksasa 349 Triliun tidak jelas penyelesaiannya.
Sementara Jokowi sebagai Presiden mau cawe-cawe pada Pemilu dan Pilpres, sehingga sangat sulit dikatakan akan jujur dan Adil.
Bahkan dalam kondisi sulit Jokowi membangun Dinasti utk keluarganya, sehingga dugaan KKN anaknya belum tersentuh oleh KPK.
Dengan kondisi seperti ini dirasakan saatnya Masyarakat perlu melakukan protes dengan Aksi bersama dengan tuntutan meminta agar Jokowi Mundur dan mendesak agar Bapak Jokowi Dimakzulkan sesuai UU.
Aksi People power akan dilakukan serentak untuk menyikapi kondisi yang dirasakan mulai timpang dan tidak berpihak pada rakyat. Seakan senjata Trisula, aksi akan berlangsung dibeberapa tempat.
Kota-kota yang akan melakukan aksi serentak adalah Solo di Bundaran Gladag, Jakarta di depan BAWASLU, Bandung dengan titik kumpul massa di Mesjid Pusdai Bandung menuju Gedung Sate dan semua ini berlangsung, pada Jum’at (7/7/2023). (*)