“Lambat atau cepat bisa ambruk, bila Administrasi Keuangan tidak segera dibenahi. Contoh faktual program Ayam petelur yang kelihatan Gatot alias gagal total, sisa Ayam yang dijual untuk dibelikan bibit Ayam baru, belum ada kejelasan,”
Bartim | KALTENG | Lapan6Online :Kagum dan kaget saat konfirmasi Kades Sumberejo beberapa waktu lalu, pasalnya berulang Lapan6 Group hubungi lewat whats App, selain jawabanya selalu lambat Kades. Ia selalu bilang lagi merumput buat Ternak Sapi milik Bumdes Sumberejo.
Lha kok yang merumput malah Kadesnya?, emang Bumdes tidak ada pengurusnya, lanjut awak Lapan6online.com chat mediapun tidak ada jawaban.
Mana Bumdes Mana Program Ayam dan Siapa TPK Desanya ?
Itu ADD dan DD bukan dana Kepala Desa yang bebas dikelola sendiri. Bumdes yang konon wujudnya ternak Sapi tidak diketahui bagaimana perkembangannya.
Dari modal apa dan berapa, saat ini tahun 2023 sudah sejauh mana perkembangannya, ternyata Kades tidak bisa menjelaskannya, dengan alasan tidak megang pembukuannya.
Kemudian, pada saat ditanya siapa pengurus Bumdes yang wujud yang ada berupa ternak Sapi, dijawabnya ada tetapi tidak aktif,sehingga beliau sendiri selaku Kepala Desa yang mengurus ternak Sapi, kok bisa begitu ?
Sementara hasil investigasi awak Lapan6online belum ditemukan harmonisasi kepengurusan Bumdes, TPK, Pengelola program Ayam, masing-masing program kelihatanya dikerjakan sendiri oleh oknum pemerintahan Desa.
Barangkali terjadi mall administrasi yang membuat Desa tidak profesional sesuai standard Administrasi Pemerintahan Desa, terus mau begitu terus Desa Sumberejo kondisinya ?
Lambat atau cepat bisa ambruk, bila Administrasi Keuangan tidak segera dibenahi. Contoh faktual program Ayam petelur yang kelihatan Gatot alias gagal total, sisa Ayam yang dijual untuk dibelikan bibit Ayam baru, belum ada kejelasan, siapa panitia lelang, dapat berapa dan dibelikan Ayam bibit baru dapat berapa ratus ekor, belum ada kejelasannya lagi.
Kemungkinan Digugat KIP Dan Atau Dumas Pelayanan Publik Yang Buruk
Desa itu Badan Hukum Publik merupakan wakil Pemerintahan paling bawah, diatas Dusun dan atau Rt dan Rw, jelas pengguna uang Negara baik APBD mauoun APBN, terlebih saat ini madih berjalan program Dana Desa yang cukup besar bagi setiap Desa di seluruh wilayah NKRI
Dampaknya maka warga Desa, Media, LSM, Paguyuban, Perkumpulan Warga, boleh melakukan Pemantauan terhadap penggunaan Uang Negara, termasuk Desa.
Tidak boleh ada sikap tertutup dalam penggunaan Dana Desa,agar sasaran utama Pemerintah mensejahterakan rakyat seluruh NKRI dapat segera diwujudkan. Admin Desa Yang Lemah Potensi Ada Kebocoran Perlu Segera Di Audit.
Contoh terdekat dengan Desa Dumberejo adalah Desa Lebo, konon Kepala Desa Lebo, Kec.Pematang Karau, Kab Barito Timur. Sebelum masuk hotel prodeo sempat diingatkan rekan sejawat, agar tidak sembarangan menggunakan Uang Desa baik ADD maupun DD.Rupanya terlanjur ngebut tancap Gas, akhirnya terjun ke jurang, terpisah dari keluarga, teman sejawat, dan orang orang terdekat, itu resiko Tancap Gas dalam penggunaan Dana Desa,baik ADD mauoun DD,semoga menjadi pelajaran bagi para kepala Desa yang lain. (*12/7/23/Tim/Redaksi).