“Saat sehat saya disanjung dan dihormati. Tetapi waktu sakit, semua hilang. Termasuk isteri saya, rekan-rekan juga hilang kecuali mereka yang senasib dengan saya,”
Bekasi | Jawa Barat | Lapan6Online : Saat masih sehat bugar, gagah perkasa. Kehidupan serba kecukupan, hingga dipuja-puja. Sang istri pun memberi perhatian lebih
Itu dulu. Lelaki yang saat ini berusia 41 tahun itu masih bekerja menjadi seorang ajudan anak pejabat Negara pengaruhnya luar biasa.
Namun, roda hidup terus berputar. Kadang di atas, ada kalanya di bawah. Dan kini, hidup Joko Sungkono tengah terpuruk. Hidupnya berubah 180 derajat.
Dia kini kehilangan segala-galanya. Masa jaya itu sirna setelah dia divonis mengidap kanker stadium 4 dianusnya.
Bukan hanya harta benda. Saat terpuruk itu, sang istri yang dulu memberikan cinta juga mengusirnya
Adalah Joko Sungkono (41) sakit keras pasca operasi buat lubang bab di perutnya, kanker stadium 4 dianus, sehingga membuat Joko tidak bisa bab selama 1 tahun lewat anus.
Berawal dari RS Seto Hasbadi kemudian dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, lalu dirujuk lagi ke RSCM, hingga ada hutang di RSCM Rp 3 juta. “ Hampir 7 bulan dibiarkan, tak ada 1 obat pun masuk saat di RSCM, karena masih ada hutang itu,” terang Bu Jumilah.
Parahnya lagi, pada saat kondisi sakit, Joko diusir isterinya. Pada saat itu Joko diantar ojol pulang ke ibunya. Joko dan istrinya dikaruniai anak laki-laki yang saat ini berusia 10 tahun. Entah apa dalam benak sang isteri yang tega mengusir Joko dalam kondisi sakit seperti itu?
Ibunda Joko, Jumilah seorang janda (61) yang tinggal di Desa Burangkeng, Rt 02 Rw 06 No.315 A, Jalur Pipa Gas, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ibu Jumilah, seorang Janda jualan nasi bakar keliling dengan pemasukan bersih 20 ribu sehari, mengaku tidak mampu membiayai Joko dalam kondisi tersebut.
Berdasarkan keterangan Bu Jumilah bahwa,”Joko selama 7 bulan dibiarkan terkulai lemah tanpa penanganan medis apapun. Dan makin parah dah menjalar ke tulang selangkang,” ujarnya lirih.
Kepada awak redaksi Lapan6Online.com, pada Sabtu (15/07/2023), Joko mengatakan bahwa,”Saya dulu security Yayasan Garda Pratama milik Pak Prabowo Soebianto, bahkan saya mendapat tugas jaga rumah Mas Didiek Prabowo (Putra Prabowo Soebianto,red),” ujar Joko.
“Saat sehat saya disanjung dan dihormati. Tetapi waktu sakit, semua hilang,” kata Joko.
Bu Jumilah menambahkan,”Kondisinya (Joko Sungkono,red) buat beli obat dan pampers 1 hari 2 buah saja sudah gak mampu. Apalagi obat-obatan, makanya hampir 7 bulan 1 butir pil apapun atau obat apapun masuk ke tubuhnya,” tambahnya.
Selain itu, kantong colestomi mahal juga harus ganti. Uang dari mana Bu Jumilah seorang janda dhuafa. Tentunya berharap ada uluran tangan untuk peduli sesama, atas penderitaan Joko Sungkono sejak September 2022 hingga Juli 2023 ini.
Inilah hidup, selalu berputar. Ada sempit, ada pula lapang. Maka, jangan lupa bersyukur saat berjaya, dan selalu sabar saat terpuruk. (*Hasan)