“Saya asli orang Singkawang, dilema ini memang terjadi di Singkawang, saya melihat pemerintahan Kota Singkawang kurang memberikan rasa keadilan kepada wartawan dalam menjalankan tugas profesinya, terlihat,”
Singkawang | KALBAR | Lapan6Online : Bukan jadi satu rahasia umum lagi, sekarang banyak wartawan agak kesulitan mengkonfirmasi ke pejabat publik.
Terkait suatu permasalahan yang sedang terjadi, wartawan mengkonfirmasi dengan tujuan mendapatkan klarifikasi dari narasumber yang lain supaya berita jadi berimbang dan tidak terkesan “menyerang”.
Tapi fakta yang terjadi sangat sulit untuk mendapatkan klarifikasi dan informasi, karena pejabat yang di konfirmasi baik secara langsung atau pun melalui telepon dan whattshap seperti nya “Alergi ” untuk memberikan Klarifikasi.
Seperti yang di alami oleh rekan rekan wartawan media tertentu yang berada di Kota Singkawang yang merasa kecewa, karena susahnya mendapatkan klarifikasi, sedangkan hal itu di lakukan oleh seorang Jurnalis demi keseimbangan berita yang akan di rilis atau di terbitkan.
Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu wartawan yang tidak mau disebutkan namanya ke media ini, mengatakan bahwa,”Sangat sulit sekali untuk mendapatkan Informasi / klarifikasi dari pejabat di Kota singkawang ini, kalau di telepon tidak diangkat di whattshap tidak dibalas begitu sudah naik berita nya baru mereka menelpon kita,” ujarnya.
Menyikapi terjadinya permasalahan tersebut, FPII Setwil Kalimantan Barat angkat bicara, Memang pejabat publik yang ada di singkawang ini sepeeti “Alergi” dengan media, terutama media yang melakukan sosial kontrol nya dengan proposional dan kritis, sangat sulit mendapatkan respon, tapi kalau media yang menaikan berita pencitraannya, itu cepat di respon, menurut FPII ( Forum pers Independent Indonesia,red) Setwil Kalimantan Barat, itu merupakan pelecehan terhadap wartawan yang mempunyai Legalitas dan dalam menjalankan sosial kontrol nya.
“Saya asli orang Singkawang, dilema ini memang terjadi di Singkawang, saya melihat pemerintahan Kota Singkawang kurang memberikan rasa keadilan kepada wartawan dalam menjalankan tugas profesinya, terlihat waktu ada acara-acara resmi pemerintah, wartawan mana yang di undang ?… Wartawan yang kritis jangan harap dilibatkan, ” tegas Rudi Wisnu yang juga sebagai Ketua Koordinator wilayah Kota Singkawang FW LSM Kalbar Indonesia.
Lanjut Rudi lagi kepada media ini “Pejabat publik di Kota Singkawang ini terkesan “Sombong” dan merasa Hebat, itu pendapat saya. karena kami dari FW LSM pernah ingin mengajukan audensi sebanyak 3 kali mengirim surat, jangan kan di terima, dibalas surat juga tidak mau ” kata Rudi Geram.
Tapi Rudi berpesan kepada rekan-rekan Wartawan dan Lsm yang ada di kota singkawang yang merasa mengalami hal tersebut, tetap semangat untuk memberitakan hal yang benar benar terjadi dan melakukan sosial kontrol terhadap pemerintah sesuai fungsi kontrol kita, jangan pernah takut dalam menyuarakan satu kebenaran walau yang kita hadapi Orang Hebat. (*Hend/Red)