Ngeri! Gegara Bongkar Korupsi Rp.57 Miliar, Gelar Profesor 3 Dosen UNS Dicopot Menteri Nadiem?

0
43
Hasan Fauzi dan Tri Atmojo melaporkan dugaan kasus korupsi di kampus mereka kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (17/7)./Foto : Net
“Nah itu diatur, pakainya hari apa. Jadi menteri Nadiem mau pakaian seragam nasional dipakai sesuai jadwal seluruh Indonesia,”

GELAR profesor dua dosen Universitas Sebelas Maret atau UNS, Hasan Fauzi fan Tri Atmojo, dicopot Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim.

Dikutip dari akun snack video @Berita Pedas, Hasan Fauzi ngaku alasan pencopotan itu gara-gara keduanya membongkar kasus korupsi puluhan miliar. Meski tidak dirinci kasus korupsi apa yang dimaksud.

Pencopotan gelar profesor keduanya berdampak pada keduanya harus pensiun lebih cepat 10 tahun. Hasan Fauzi mengaku dirinya dicopot setelah berani membongkar dan melaporkan dugaan korupsi sebesar 57 miliar yang terjadi di UNS.

Belumnya, pro kontra aturan seragam sekolah, Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Tahun 2024 mendatang, guru bakal ditawarkan marketplace.

Apa itu marketplace? Suatu database yang nanti akan didukung secara teknologi. Namun, dari namanya saja, sepertinya kurang sedap didengar.

Sekema rekruitmen guru tahun 2024 mendatang bakal melalui marketplace. Jadi sekolah bisa check out guru di market place, guru sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan sekolah.

Meski terdengar seru, profesi guru sudah seperti dagangan. Rencana terobosan baru yang disampaikan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, bahwa ada dua kategori guru yang bisa masuk dalam sistem.

Pertama, guru honorer yang sudah mengikuti seleksi calon guru ASN. Nah ketika ditanyakan lulus passing gradenya, maka yang bersangkutan bisa masuk dalam database. Itu yang bisa saja masuk dalam market place ini.

Kedua, lulus pendidikan profesi guru atau PPG prajabatan. Pada kategori ini guru baru yang sudah lulus PPG, akan masuk dalam market place terintegrasi.
Sebelumnya, Nadiem mengeluarkan aturan seragam sekolah baru tahun ajaran 202w/2023. Buntut aturan itu terjadi pro kontra di masyarakat.

Namun, seorang netizen dengan akun TikTok @arie_700, aturan itu tidak memberatkan sama sekali. Ia pun membongkar skema Nadiem mengeluarkan aturan itu, agar pemakaian seragam sekolah terjadwal seluruh Indonesia.

Menurutnya, ia sudah membaca dengan teliti aturan Mendikbud Restek itu. Disitu memang tertulis peraturan baru soal seragam.

“Seragam SD putih bawah merah. Seragam SMP putih bawahannya biru. Seragam sekolah SLTA atau SMU, putih bawahannya abu-abu. Kalau yang cewek pakai rok.

Dan yang cowok pakai celana. Ya itukan udah biasa, dimana memberatkannya? Nggak ada memberatkan,” katanya.

Kemudian ada juga peraturan tentang seragam pramuka. Seragam pramuka juga, katanya, bukan juga hal yang baru. Lagi-lagi itu tidak memberatkan.

“Nah ada juga peraturan yang memakai soal pakai adat, Pakaian adat itu saya baca aturannya itu dipakai pada saat acara-acara tertentu dan acara perayaan nasional, semisalnya 17 an. Itu juga sudah biasa

Bukan sesuatu yang memberatkan juga,” katanya.

Ia mengungkapkan apa yang ditangkap alasan Nadiem Makarim mengeluarkan aturan itu. Alasannya untuk mengatur jadwal pemakaian seragam. Sebab antara sekolah-sekolah, misal sekolah swasta memiliki pakai dengan corak sendiri, ciri khas masing-masing.

“Nah itu diatur, pakainya hari apa. Jadi menteri Nadiem mau pakaian seragam nasional dipakai sesuai jadwal seluruh Indonesia,” jelasnya.

Buntut keputusan Nadiem Makarim mengeluarkan Permendikbud Nomor 50 tahun 2022 tentang Aturan Seragam Sekolah bagi SD, SMP, SMA, banyak pihak yang merasa diberatkan.

Dalam Permendikbud Restek itu juga secara resmi telah menetapkan jilbab, sebagai model seragam sekolah nasional.

Namun, muncul seruan di media sosial mengembalikan seragam sekolah negeri seperti dulu. Seruan ini mungemuka di media sosial, setelah Mendikbud Ristek mengeluarkan aturan seragam sekolah.

Aturan ini mulai jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK. Tentu saja, siswa pun harus mematuhi aturan segaram sekolah ini.

Pada Permendikbudristek tersebut dijelaskan secara detail, mengenai seragam nasional, seragam pramuka, seragam khas sekolah dan pakaian adat.

Nah bagaimana sih seragam sekolah bagi anak, berikut mengenai seragam sekolah, secara detail.

Pria itu memasang kamera video untuk melihat apa yang dilakukan pacarnya.

1. Seragam Nasional
Seragam nasional untuk SD yakni kemeja putih dan celana atau rok merah hati.
Kemudian seragam nasional SMP sederajat kemeja putih dan bawahan celana atau rok berwarna biru tua.

Serta, seragam nasional SMA/SMK sederajat berupa atasan kemeja berwarna putih dan celana atau rok berwarna abu-abu.

Pakaian seragam nasional ini digunakan peserta didik paling sedikit setiap hari Senin dan Kamis, serta pada hari pelaksanaan upacara bendera.

2. Seragam Pramuka
Model dan warna pakaian seragam pramuka sebagaimana mengacu pada model dan warna pakaian seragam yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Penggunaan seragam pramuka ini, digunakan peserta didik pada hari yang telah ditetapkan sekolah, misalnya pada Sabtu.

3. Seragam Khas Sekolah
Seragam khas sekolah ini seperti pakaian batik, atau penggunaan almameter dan lainnya.

Penggunaan seragam khas sekolah ini, digunakan peserta didik pada hari yang telah ditetapkan sekolah, misalnya pada hari Jumat.

4. Seragam Pakaian Adat
Pakaian adat ditetapkan Pemerintah Daerah setempat dengan memperhatikan hak setiap peserta didik untuk menjalankan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinannya.

Peserta didik mengenakan pakaian adat, pada hari atau acara adat tertentu yang diselenggarakan sekolah.

Namun, seragam nomor 4, pakaian adat membuat warganet bingung. Apalagi di Indonesia memiliki banyak pakaian adat. Beberapa diantaranya terlihat pulgar.*

Rektor UNS di Laporkan ke KPK, Gegara Diduga Korupsi Rp 34,6 M
Dugaan korupsi yang dilakukan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum sebesar Rp34,6 miliar, pada Senin (24/7/2023) besok akan dilaporkan ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) di Jakarta.

“Besok akan kami bawa berkas lengkap dugaan korupsi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diungkap oleh mantan pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA) UNS,” jelas Isharyanto, dosen Fakultas Hukum UNS, yang pernah menjadi staf ahli hukum MWA kepada Sumbawanews.com, pada Minggu (23/7/2023) malam.

Dijelaskan, laporan serupa sudah dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng dan progresnya positif dengan pemeriksaan Rektor UNS Jamal Wiwoho, “benar, bahwa pada 26 Juni 2023 yang lalu, Pimpinan MWA melaporkan dugaan korupsi mengenai fraud dalam tata kelola keuangan universitas ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Benar, ada rilis yang mengutip keterangan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah bahwa laporan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan pengumpulan data,” jelasnya.

Selain akan menyambangi KPK, Isharyanto juga menginformasikan bahwa pihaknya juga akan menyerahkan laporan serupa ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta. (*SN/BBS)