“Tulisan ini juga bukan endorsement, tapi justru menghadirkan percakapan yang realistis dari kemungkinan yang tersedia. Ide perubahan hanya mungkin dilakukan oleh tokoh muda yang berada di luar kekuasaan,”
Oleh : Sulung Nof
DALAM kesempatan tanya-jawab dengan Pak Anies Baswedan dan Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai mengisi acara Ngobrol Bareng Anak Muda di Roemah Kentang 1908, Bandung, Sabtu, 5 Agustus 2023, saya bertanya kepada keduanya tentang masa depan Indonesia.
“Pak Anies dan Mas AHY, jika pasangan ini ditakdirkan memimpin Indonesia, perlu berapa tahun agar Indonesia dapat melampaui Korea Selatan (Korsel) dalam hal industri otomotif, ponsel (elektronik), dan industri kreatif seperti Drakor dan K-Pop?” tanya saya.
Seperti diketahui, Indonesia dan Korsel hanya terpaut dua hari kemerdekaannya. Namun perbedaan antara kedua negara dapat dikatakan cukup kontras. Dalam drama Korea (Drakor), mereka bisa tampilkan Hyundai dan Samsung sebagai produk kebanggaan dalam negerinya.
Ketika drakor mampu menyuguhkan sisi gelap kekuasaan, dunia kedokteran, penegakan hukum, aparat keamanan, dan lain sebagainya, di sini justru masih terjebak pada cerita perselingkuhan, pertikaian mertua dan menantu, serta atraksi yang menyuguhkan sensualitas.
Rata-rata sinetron dan serial televisi di sini belum bisa mengungkap keresahan masyarakat melalui tayangan di ruang keluarga. Entah karena adanya pemimpin yang antikritik atau pekerja seni yang kurang kreatif. Yang jelas keduanya saling memberi pengaruh.
Sebagai bentuk apresiasi penonton, ada sebagian judul drakor yang pernah saya ulas dalam tulisan, seperti: Romantic Doctor, The Devil Judge, Tunnel, Healer, dan lainnya. Saat ini saya sedang menikmati alur cerita Doctor John. Layak ditonton.
Tapi, tulisan kali ini tidak sedang menawarkan sinopsis. Ini tentang imajinasi Indonesia di tangan pemimpin muda yang menawarkan masa depan, bukan masa lalu, apalagi bakal menyebabkan banyak masalah.
Tulisan ini juga bukan endorsement, tapi justru menghadirkan percakapan yang realistis dari kemungkinan yang tersedia. Ide perubahan hanya mungkin dilakukan oleh tokoh muda yang berada di luar kekuasaan. Bukan mereka yang diasuh oleh kekuasaan.
Lalu bagaimana respons Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dan seperti apa jawaban Ketua Umum Partai Demokrat ketika mendapati pertanyaan di atas?
“Coba dihitung dulu tahunnya. Jangan sampai salah soalnya,” respons Pak Anies dengan tawa kecilnya. Beliau tampak tidak ingin sesumbar tanpa didukung data. Ini ciri pemimpin yang cermat.
“Dalam hal ini kita patut mempelajari kisah suksesnya, walaupun tentu setiap bangsa dan negara punya karakteristik termasuk permasalahan yang berbeda-beda, tantangannya juga berbeda-beda,” jawab Mas AHY. Bandung, 23 Agustus 2023. (*)
*Penulis Adalah Pendiri dan Sekretaris Jenderal Rekan Anies Baswedan (REKANAN)
*Sumber : kbanews.com